Pembalasan

35.5K 1.8K 37
                                    

Tapi sayangnya ini gak sebanding sama apa yang di alamin cewe gue, seperti kata gue di awal lo berani bikin air mata cewe gue jatoh setetes aja bakalan lo ganti dengan setetes darah, dan yang lo lakuin bukan cuma bikin air matanya jatoh aja tapi lo juga bikin dia terluka, jadi Welcome to the Hell girls" ucap Julliand dengan smirk nya

Wajah mereka langsung berubah menjadi pucat pasi setelah mendengar penuturan dari Julliand.
Sementara Julliand dengan santai nya menggores permukaan wajah Michele dengan pisau yang tajam, mengakibatkan wajahnya robek dari ujung pelipis sampai dagu, rasanya sangat sakit dan perih bahkan untuk berteriak saja dia rasanya tak sanggup lagi, hanya bisa menangisi kebodohan yang sudah dia lakukan ini.

"Kemana perginya nyali kalian itu, kenapa sekarang jadi diam saja?" Tanya Julliand sinis

"Kita mohon lepasin kita bertiga, iya kita ngaku salah dan kita bakalan minta maap sama dia, kita janji gak bakalan lakuin hal itu lagi" ucap Inggrid dengan tangisan yang sudah sedari tadi dia tahan

"Bisa aja gue lepasin kalian, tapi setelah ini kalian bakalan habis ditangan kakak kakaknya Beby, jadi daripada buang buang waktu mending kalian disini aja" ucap Julliand sambil memilih peralatan apalagi yang akan dia gunakan untuk membalas mereka bertiga

Ah sepertinya gunting didepannya ini cocok, bukankah tadi mereka juga menggunakan gunting untuk menyakiti Beby, setelah mendapatkan yang dia inginkan Jullind segera menghampiri mereka bertiga, menggunting rambutnya sampai tak terbentuk sama sekali, dan juga menggunting pakaian yang mereka gunakan.
Mereka bertiga hanya bisa menjerit dan menangis meratapi keadaannya, tak cukup sampai disitu Julliand pun menggores seluruh tubuh mereka dengan pisau, gunting dll.

Jeritan dan tangisan mereka tentu saja terdengar sampai luar, bahkan Bodyguard yang menjaga tempat tersebut pun merasa iba dengan nasib para gadis tersebut, tapi ini adalah resiko yang harus mereka terima jika berani mengusik milik tuan mereka.
Setelah puas dengan aksinya Julliand menghentikan kegiatannya dan tersenyum bangga dengan hasil yang dia perbuat, tapi ini masih belum selesai Julliand tidak akan melepaskan mereka begitu saja tentunya.

"Kalian jaga mereka jangan sampai mereka kabur, jangan ada yang berani memberi mereka pertolongan biarkan luka luka ditubuhnya sampai membusuk, dan beri mereka makan sehari sekali, aku tidak ingin mereka mati dengan mudah" ucap Julliand kepada para Bodyguard yang ditugaskan untuk menjaga Michele, Inggrid dan Jessica.

***
Sementara itu di Rumah Sakit Beby masih betah memejamkan matanya, sampai saat ini belum ada tanda tanda dia akan sadar, menurut hasil pemeriksaan terbaru Dokter sepertinya Beby mengalami Trauma dan itu membuatnya sulit bangun, karena alam bawah sadarnya yang mendominasi tubuh Beby saat ini.

Kakak kakak Beby nampak terlelap tidur di atas sofa setelah menjaga Beby seharian mereka terlihat kelelahan, Mommy Daddy, Bunda dan Ayah tadi sempat menjenguk Beby, tapi mereka harus segera pulang karena kondisi Mommy yang ikut drop melihat keadaan Beby yang terbaring lemah, bisa dikatakan saat ini Beby mengalami koma untuk sementara waktu.
Ketika semua orang sedang terlelap pintu ruangan Beby terbuka pelan menampilkan Keano yang tampak berantakan dan wajah yang dipenuhi lebam, dengan tatapan sendu nya dia melihat ke arah ranjang Beby, dengan perlahan Keano menghampiri Beby dan duduk di kursi samping ranjang Beby.

"Maapin kakak dek, kakak gak berguna, kakak gak bisa jagain kamu" ucap Keano lirih

"Bener kata bang Alex, kakak orang yang gak becus dan gak bisa di andelin, gara gara kakak kamu jadi kayak gini, maapin kakak Queen" ucap Keano sambil terisak pelan

Flashback on;
Keano yang baru saja sampai di depan Mansion nya dikejutkan dengan tarikan kasar di kerah baju belakangnya, tak hanya sampai disitu saja dia langsung di hajar oleh abangnya sendiri, siapa lagi jika bukan Alexander, tadinya Alex mampir ke mansion hany untuk berganti pakaian saja tapi ketika melihat adiknya sontak saja membuat dia tersulut emosi.

QuincyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang