Semua orang yang ada disana merasa lega sudah menemukan Beby, tapi disatu sisi mereka sangat sedih melihat kondisi Beby yang terpuruk seperti itu, Permata keluarga mereka saat ini sedang terbaring lemah dan terlihat sangat tertekan, andai bisa mereka ingin mengangkat semua penderitaan dan beban yang Beby bawa dan memindahkannya kepada mereka.
Ketika Beby masih pingsan tadi, dia segera dipindahkan ke Mansion keluarga Pradipta, ini semua atas permintaan Mommy dan Bunda mereka berdua ingin bisa merawat dan memastikan kesahatan putrinya, awalnya Julliand juga merasa tidak rela untuk membiarkan gadisnya itu kembali, tapi dia tidak bisa egois gadisnya saat ini butuh dukungan dari orang orang terdekatnya, Beby membutuhkan keluarganya.
Akhirnya Julliand pun membiarkan Beby kembali pulang tapi tentu saja masih dengan pengawasan darinya, dan dokter dokter yang sudah diperintahkan oleh Julliand untuk merawat Beby selama ini untuk ikut ke mansion milik Pradipta, Julliand ingin nemberikan perawatan terbaik untuk gadisnya agar dia bisa kembali ceria seperti semula, bukan dia egois atau bagaimana, dia percaya dokter dari keluarga Pradipta pastilah dokter terbaik, tapi selama 2 minggu ini yang mengetahui kesehatan Beby adalah dokter milik nya.
Awalnya Kenzo dan Alex menolak tapi setelah dijelaskan oleh Daddy dan Mommy lebih lanjut memang ada benar nya perkataan dari Julliand, akan lebih baik menggabungkan dokter dokter milik keluarganya dan Julliand agar kesehatan adiknya cepat kembali seperti dulu.
Mereka sudah rindu canda tawa nya.
Mereka rindu perhatian nya.
Mereka rindu tatapan mata nya.
Mereka rindu dengan celotehannya.
Dan mereka rindu adik kecilnya yang manja.
Mereka merindukan semua yang ada di diri Beby, mereka sakit melihat keadaan adik kecil nya seperti ini.***
Dikamar;Saat ini Beby masih tertidur karna efek obat yang tadi diberikan padanya, Beby ditemani oleh Alarick dan Keano, sedangkan Kenzo sedang berada dirumah sakit dia terpaksa harus berangkat kerja karena tiba tiba ada pasien nya yang harus segera di oprasi, kedua sepupu Beby berada di kantor saat ini menggantikan orangtua mereka , bagaimana dengan Alex, saat ini Alex sedang berada diapartemen mikiknya, setelah dia mengantarkan adiknya pulang bersama keluarga yang lain, Alex memutuskan untuk pergi ke apartemen miliknya, dia belum sanggup untuk bertemu dengan Beby, apalagi melihat tatapan mata yang memancarkan kesedihan dan kekecewaan, rasa bersalah yang dimikiki Alex jauh lebih besar dari keinginannya untuk bertemu dengan Beby, entahlah mungkin nanti jika dia sudah siap dia akan menemui dan meminta maaf pada adiknya langsung.
"Eughhh" terdengar lenguhan dari Beby
Allarick yang mendengarnya pun langsung mengalihkan pandangannya yang sedari tadi fokus melihat ponsel pintar di tangannya, buru buru Allarick mendekat dan duduk di samping tempat tidur Beby, digenggamnya tangan Beby dan sesekali mengecupnya.
Sedangkan Keano pergi keluar untuk memberitahukan orangtuanya dan dokter jika Beby sudah terbangun, dia tidak ingin ketika nanti Beby sadar bahwa dia sudah tidak tinggal di mansion Jullian, Beby kembali histeris dan mengamuk seperti tadi, dia juga mencoba menghubungi kedua kakaknya dan Julliand.
"Hey amor, sudah bangun" tanya Allarick ketika melihat mata itu terbuka
Beby yang masih memulihkan kesadarannya pun, dibuat terheran heran pasalnya ini bukan kamar milik Julliand yang selama ini dia tempati, ini seperti kamar miliknya. Setelah tersadar dia kembali ke mansion dan bukan di tempat Julliand, Beby langsung terduduk dan beringsut mundur hingga punggungnya menabrak kepala ranjang.
Allarick yang merasa heran dengan sikap Beby pun mendekat ingin menenangkan sang adik.
"Ju juli juliand mana" tanya Beby serak dengan mata yang berkaca kaca
"Amor ini kakak sayang, kamu sudah pulang gak dirumah cowo itu lagi" ucap Allarick
"Enggak a aku mau Julli" ucap Beby
"Tenang sayang, jangan takut kamu aman sama kakak, gak bakalan ada lagi yang nyakitin kamu, percaya sama kakak" ucap Allarick meyakinkan
Keano buru buru masuk kedalam kamar setelah mendengar suara Beby yang mulai panik tadi, dan orangtua mereka hanya berdiri didepan kamar saja, sebenarnya mereka ingin mendekat tapi melihat Beby yang masih takut, mengurungkan niat mereka, para dokter sudah bersiap siap disekeliling tempat tidur.
Beby pun hanya melihat kakaknya dengan pandangan yang penuh harap dan ketakutan, entahlah rasanya dia masih sulit percaya dengan kata kata kakaknya tersebut, terbukti waktu itu abangnya sendiri menyakiti hati nya, tapi sampai kapan dia harus seperti ini, dia tidak ingin mengecewakan keluarganya, dia juga tidak ingin membuat Mommy dan Bunda nya terus terusan menangisi keadaannya.
Dengan air mata yang masih mengalir Beby mencoba mengangkat dagunya dan melihat ke arah kedua kakaknya tersebut.
"Kakak aku takut" ucapnya sendu
Allarick dan Keano pun mendekati Beby dan memeluknya bersamaan, mereka ingin menguatkan adik kecilnya itu, ingin meyakinkannya bahwa semua pasti baik baik saja.
"Ssssst jangan menangis amor, kakak tidak bisa melihatmu menangis" ucap Allarick sambil mengusap punggung Beby
"Iya princess kamu aman sekarang, gak bakalan ada yang ganggu kamu, jangan takut" ucap Keano
Beby pun mencoba untuk tenang, mencoba untuk mengenyahkan bayangan bayangan yang membuatnya takut, akhirnya Beby mulai membalas pelukan kakaknya
"Janji ya kakak semua gak bakalan ninggalin Beby" ucap Beby dalam pelukan Allarick
"Tentu sayang tentu, kakak berjanji tidak akan meninggalkan kamu, akan selalu melindungi kamu, dan tolong amor maapkan kami semua yang sudah lalai menjagamu kemarin" ucap Allarick sambil menangkup pipi Beby dan menghapus air mata yang sudah lancang turun di pipi mulus adiknya
Beby pun mengangguk, akhirnya harapan semua keluarganya terkabul, Beby mau memaapkan kelalaian mereka, Beby mau berusaha untuk sembuh dan Beby mau bangkit kembali, semoga mereka bisa secepatnya melihat senyuman itu kembali!!!
Mommy Daddy, Ayah dan Bunda pun mendekati Beby dan kakak kakaknya yang masih dalam keadaan berpelukan, di elusnya pucuk kepala Beby dengan sayang.
"Bunda seneng Beby mau kembali seperti dulu sayang" ucap Bunda
"Mommy berharap kamu selalu bahagia nak, tolong jangan tinggalin Mommy lagi, jangan pernah menanggung semua nya sendirian lagi sayang, kamu punya kita semua" ucap Mommy memeluk Beby erat menggeser posisi Allarick dan Keano
"Ck Mom sama Bunda ganggu acara peluk pelukan kita aja" ucap Keano disertai decakan
"Hey boy dia anak Mom ya, terserah Mom lah mau peluk atau kekepin sekalian juga, minggir kamu" Mommy menimpali ucapan Keano
"Anak aku juga Honey" ucap Daddy tak terima
Mereka semua pun tertawa mendengar protesan dari Daddy termasuk Beby yang mulai bisa tersenyum kembali, rasa rasanya sudah terlalu lama mereka tidak melihat senyuman manis itu.
Semoga kamu selalu bahagia nak, teruslah tersenyum seperti itu sayang, Daddy berharap semoga tidak akan ada hal seperti ini dikemudian hari.
***
Alex benar benar lega setelah mendapat kabar bahwa adiknya mulai membaik dan ingin kembali seperti dulu, adiknya juga sudah memaapkan kelalaian mereka, terbuat dari apa hati adiknya tersebut, setelah melewati berbagai kesulitan bahkan sampai mengancam nyawanya pun adiknya tetap memaapkan kesalahan kesalahan orang lain, dia juga bisa menerima semua nya walaupun melalui proses yang lama, Alex merasa beruntung memiliki adik perempuan sepertinya, gadis cantik yang polos, dan baik hati, adik kecilnya.Sekarang tinggal Alex yang meluruskan kesalahpahaman antara dirinya dan Beby, sebenarnya Alex sudah sangat merindukan adik kecilnya, dia ingin segera menemui dan memeluk Beby, tapi Alex tau adiknya tersebut masih membutuhkan waktu, biarlah seperti ini terlebih dahulu, sampai Alex menemukan cara untuk meminta maap pada Beby.
"Sayang abang rindu sekali denganmu" ucap Alex sambil memandang foto Beby di handphone miliknya
"Semoga kamu bersedia memaapkan kesalahan abang sayang, abang janji akan melindungimu walau nyawa abang sebagai taruhannya, kegagalan abang kali ini akan menjadi pelajaran dikemudian hari"
KAMU SEDANG MEMBACA
Quincy
Novela JuvenilMenceritakan seorang gadis cantik yg terpisah dari keluarganya, dia merasa bahwa dia adalah anak yg dibuang dan tidak diinginkan, apakah keluarganya masih mencari dia walau sudah terpisah belasan tahun dan apakah dia akan bertemu dengan keluarganya...