Move On

4.4K 385 48
                                    

Sekarang Beby perlahan mencoba untuk melupakan perasaannya terhadap Julliand, karena Julliand juga sudah bertunangan secara resmi dengan perempuan yang dijodohkan dengannya minggu lalu.
Berkat dukungan dari keluarganya dan jangan lupa dengan sahabat sahabatnya juga yang membantu ia untuk menata perasaannya kembali, awalnya memang berat tapi seiring berjalannya waktu dia menjadi terbiasa.

Setelah makan malam, Beby dan keluarganya berkumpul di ruang keluarga, memang sudah menjadi kebiasaan mereka untuk berkumpul setelah makan malam, entah itu untuk membahas sesuatu atau hanya untuk membicarakan kegiatan mereka hari itu.
"Sayang, kamu yakin sama keputusan kamu ini?" tanya Mommy

"Iya mom, aku yakin." jawab Beby

"Tapi nanti mommy dan bunda kesepian kalau gak ada kamu disini sayang." ucap mommy sendu, karena sang putri ingin melanjutkan pendidikannya diluar negri dengan kakak-kakaknya

"Iya dek, apa gak bisa dipikirin ulang lagi, kakak rasanya gak sanggup untuk jauh-jauh dari kamu sayang." ucap Johan

"Kalau kamu pindah karena pengen jauhin laki-laki itu daddy sama ayah bisa kok nendang keluarga mereka dari Indonesia, bahkan kuburan nenek moyang, cucu, cicit dan sebangsanya yang berhubungan darah dengan mereka kita buang jauh-jauh dari sini sayang." kata Daddy

"Iya sayang, kalau kamu pindah siapa yang ngabisin uang ayah, daddy sama kakak-kakak kamu nanti nya?" kata ayah

"Gak boleh gitu daddy, ayah, ini bukan gara-gara kak Julliand emang aku pengen cari pengalaman aja, nanti kan ayah, daddy sama kakak-kakak bisa transfer uang nya jadi tetep bisa aku abisin kan?" ucap Bebby dengan tertawa kecil, ayahnya ini malah mengkhawatirkan siapa yang akan menghabiskan uang mereka nanti nya

"Cuma ngingetin aja kita berdua juga mau pergi buat nerusin sekolah ke luar loh!" ucap Keano yang sedari tadi mendengarkan rengekan semua orang yang meminta adiknya untuk jangan pergi, padahal adiknya pergi bertiga dengan ia dan Kenan

"Kalau lo berdua sih gak apa-apa pergi jauh juga gak bakalan ada yang peduli, beda sama Amor." ucap Allarick pedas

"Oh sakit sekali epribodeeh, elu sekalinya ngomong pedes ya kak, udah bagus diem aja lah."

"Kan biar ada pengalaman sebelum nanti lanjutin kuliah disana juga, lagipula kan ditemenin sama kak Keano dan kak Kenan jadi pasti aman, Beby juga janji akan sering-sering pulang, atau kalau perlu kalian yang ikut pindah kesana." kata Beby yang mencoba bercanda untuk mencairkan suasana, tapi malah ditanggapi dengan serius oleh semua orang

"Ok kalau itu yang kamu mau, besok kita bisa ngurusin berkas-berkas kepindahan kita semua, kebetulan juga salah satu kantor daddy sama ayah ada di sana jadi tidak masalah."

"Kebetulan aku juga dapat tawaran kerja dari salah satu rumah sakit terbaik disana, jadi aku bisa pindah ikut kalian" kata Kenzo

"Gue juga bisa pindah kampus disana" kata Allarick

"tu,,tunggu du-" perkataan Beby terpotong oleh perkataan semua orang yang sibuk merencanakan kepindahan mereka, padahal kan niat Beby hanya bercanda tadinya.

"Aku cuma bercanda tadi gak bener-bener serius, lagian kalia gak bisa ninggalin rumah ini dan pekerjaan kalian gitu aja kan!"

"Sayang mudah bagi kita ninggalin semua nya untuk kamu, semua ini tidak lebih berharga daripada kamu nak, kita sudah pernah kehilangan kamu sebelumnya, jadi kita gak mau kehilangan kamu lagi untuk kedepannya." kata Bunda dengan lembut

"Maaf aku egois karena ninggalin kalian semua, padahal kalian sesayang itu sama aku." Ucap Beby menunduk sedih

"Gak apa-apa sayang kamu gak egois kok, kita semua disini hanya terlalu khawatir dan rasanya belum puas menghabiskan waktu sama kamu." kata Bunda

"Kalau memang itu yang kamu mau dan bisa bikin kamu gak sedih lagi kita akan ijinin kamu pergi sayang!" ucapan mommy barusan mendapatkan berbagai tatapan dari yang lain

"Terimakasih udah mau ijinin Beby pergi mom, Beby janji akan sering hubungin kalian nanti" ucap Bebby sambil memeluk sangg mommy

"Ya sudah sekarang cantik nya mommy ke kamar ya, istirahat udah malem, besok kita lanjutin lagi ngobrol nya ya"

Beby pun pamit kepada semua anggota keluarganya untuk istirahat lebih dulu, tidak lupa memberikan kecupan di pipi mereka masing-masing, saat Beby sudah masuk ke dalam kamar nya barulah mereka protes dengan keputusan mommy yang memberikan Beby ijin untuk pergi.
Tidak mudah untuk mereka berjauhan dengan Beby, terlalu berat rasanya, apalagi mereka baru dipertemukan kembali setelah sekian lama terpisah, mereka tidak ingin kejadian dulu-dulu terulang.

"Kita bisa sering mengunjunginya nanti, kita bisa vidiocall atau telponan setiap hari, kita hanya berjauhan untuk sementara, tolong mengertilah, mungkin putriku terlihat tegar tapi setiap malam aku mendengarnya menangis sendirian, kalian tahu kan Julliand adalah cinta pertama untuk Beby pastilah sulit untuk melupakannya begitu saja, apalagi semua kenangan yang ditinggalkan Julliand terlalu manis, berikan ia waktu untuk menenangkan perasaannya sendiri" kata Mommy

Semua orang merenungi ucapan mommy, ia benar Beby memang membutuhkan waktu untuk dirinya sendiri, tapi apakah bisa mereka hidup berjauhan dengan Beby, walau hanya sementara tapi rasanya tetap berat bagi mereka.

Sementara keluarga nya melanjutkan obrolan dibawah, Bebby sedang termenung didepan balkon kamar, memikirkan kembali keputusannya yang ingin pergi, egois kah ia jika berfikir untuk melarikan diri dari masalah nya saat ini,  katakan lah ia pengecut atau apapun itu, tapi ia belum benar-benar sanggup melihat Julliand dengan pasangannya sekarang, Beby memang sudah ikhlas melepaskan Julliand tapi bukan berarti dia bisa melihat Julliand bersama perempuan lain secara langsung.

Dia lebih memilih pergi menjauh untuk melupakan, agar nanti ia bisa berdamai dengan masa lalu, dan bertemu kembali dengan versi dirinya yang lebih baik dari sekarang.

QuincyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang