Hilang

31K 1.7K 23
                                    

Beby lari meninggalkan area rumah sakit tempat ia dirawat, walaupun keadaannya masih lemah dan seluruh badannya terasa lemas tapi dia membulatkan tekad nya untuk pergi, semua kata kata bahkan perlakuan dari kakak kelasnya itu terus terngiang ngiang dan sekarang ditambah dengan bentakan yang dilakukakn oleh kakak nya sendiri, bahkan selama ini ia belum pernah diperlakukan seperti ini oleh Bunda panti, dia merasa takut, sedih dan kecewa.

Beby terus berjalan dengan tatapan kosong dan air mata yang sedari tadi mengalir tanpa henti, entah sudah sejauh mana sekarang dia berjalan dan entah mau kemana, sejujurnya dia merasa lelah ditambah kondisi tubuhnya yang lemah.

Karena Beby berjalan sambil melamun dia tidak memperhatikan ada sebuah mobil yang sedang melaju ke arahnya, untung sang pengemudi membawa mobil bukan dalam kecepatan yang kencang jadi dengan cekatan ia langsung menginjak rem, ketika sang pengemudi mobil tersebut turun dan hendak meluapkan emosi kepada perempuan tidak waras dihadapannya tersebut, tapi langsung ia urungkan ketika ia merasa mengenali perempuan dihadapannya itu.

"Beby" panggilnya pelan dan ragu ragu

Beby pun yang merasa namanya dipanggil langsung mengangkat kepalanya yang sejak tadi terus tertunduk, setelah mengetahui siapa yang memanggilnya Beby langsung menatapnya dengan sendu terlihat dari tatapannya yang memancarkan ketakutan, kesedihan dan kecewa, dan pada saat itu pula tiba tiba semua menjadi gelap Beby kehilangan kesadarannya....

***
Sementara itu dilain tempat Alex masih mencerna kata kata yang dilontarkan oleh adiknya barusan, serasa tertusuk oleh banyak pisau yang menghantam hati nya sangat sakit, sudah berkali kali dia menyakiti hati adiknya, membuatnya sedih dan kecewa. Alex benar benar tidak menyangka bahwa kata terkutuk itu bisa keluar begitu saja dari bibir mungil sang adik, lamunan nya buyar setelah tiba tiba ada yang mengetuk pintu ruangan Beby.

Tok tok tok

"Permisi tuan saya ingin mengecek keadaan pasien" ucap perawat tersebut

Serasa disadarkan dari lamunannya Alex langsung mengedarkan pandangannya keseliling ruangan, Alex benar benar merutuki kebodohannya bagaimana bisa dia membiarkan adiknya pergi dalam keadaan lemah seperti itu, Alex bersumpah apabila sampai terjadi sesuatu pada adiknya dia tidak akan pernah bisa memaapkan dirinya sendiri.

"Bodoh benar benar manusi bodoh, tolol, tidak berguna kau Alex" batin Alex

Alex secepatnya berlari keluar rumah sakit mengendari mobilnya mencari kesekeliling rumah sakit berharap adiknya belum lari terlalu jauh, sepanjang perjalanan Alex tak henti henti memaki dirinya sendiri.

Alex pun mencoba menghubungi keluarganya dan Frans meminta bantuan mereka.

"Frans cepat kerahkan seluruh anak buah yang kau miliki, cari adikku secepatnya disemua tempat, daerah jika perlu negara lain sekalipun, cek semua CCTV yang ada dirumah sakit" ucap Alex tanpa menunggu jawaban dari Frans.

Setelah menghubungi orang kepercayaannya Alex langsung menghubungi keluarganya.

"Hallo dengan kediaman Pradipta disini" ucap kepala maid disebrang sana

"Apa semua orang sedang berada dirumah saat ini?" Tanya Alex langsung

"Nyonya dan Tuan saat ini sedang dalam perjalan pulang tuan, tapi yang lain ada diruang keluarga"

"Panggilkan mereka cepat" ucap Alex

"Baik tuan tunggu sebentar" balas kepala maid disebrang sana dan segera memanggil salah satu anak dari Tuan nya tersebut.

"Hallo ada apa bang?" Ucap Kenzo

"Apa Quincy kembali kerumah?" Tanya Alex

"Maksudmu apa bang? Memang Beby sudah sadar dari koma nya? Disini tidak ada Beby, ada apa bang sebenarnya?" Tanya Kenzo berturut turut

QuincyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang