Quincy

About Julliand

Menurut Julliand seorang Beby tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, tidak bisa juga dibandingkan dengan apapun yang ada disekitarnya, sebut saja Julliand bucin Beby mungkin itu gambaran yang pas untuk mengungkapkan perasaannya itu, tapi ada sesuatu yang membuat Julliand terpaksa harus melepaskan perasaannya terhadap Beby, bukan berarti dia tak ingin memperjuangkan cintanya untuk Beby tapi ada beberapa hal yang dia sendiri tidak bisa egois, mungkin orang tua dari Julliand tidak masalah jika harus mengalami kebangkrutan tapi bagaimna nasib ratusan keluarga diluar sana yang menggantungkan kehidupan mereka pada perusahaan keluarganyaitu, lalu bagaimana dengan perjuangan kakek buyutnya yang sudaah susah payah merintis usaha dari nol sampai bisa sebesar sekarang, lalu bagaimana dengan janji yang diucapkan kakeknya dulu walau harus mengorbankan kehidupannya???

Semua itu tak luput dari perhitungan Julliand, jika ingin ia bisa saja egois dengan membiarkan semua itu, toh semua ini bukan salah dirinya, bukan pula ia yang berjanji, bisa saja dia meminta tolong pada sahabat-sahabatnya atau meminta tolong pada keluarga Pradipta yang sudah pasti bersedia menolongnya demi kebahagiaan putri semata wayang mereka, tapi apakah hati nurani nya bisa membiarkan semua ini, apakah dia harus berhutang budi lagi pada keluarga lain setelah kakeeknya melakukan hal yang sama, jawabannya jelas tidak.
Sulit melepaskan rasa cintanya apalagi hatinya sudah dibawa pergi oleh pemiliknya, tapi biarlah ia melepaskan demi kebaikan semua orang.

Mungkin ia akan menyakiti hati gadis lain nantinya, tapi bukankah Julliand sudah katakan dari awal bahwa dia bisa saja menerima pernikahan ini tapi tidak untuk hati dan cintanya, dia bisa melepas raga dari gadis yang ia cintai tapi dia tidak bisa melepaskan kenangan dan rasa cinta yang ia miliki untuk gadisnya, biarkan ia egois untuk hal ini.

Orang lain berkata mungkin nanti seiring berjalannya waktu Julliand mampu menerima takdirnya, menerima kehadiran perempuan lain yang menjabat sebagai istrinya, tapi itu mungkin saja terjadi jika orang lain yang menjalaninya bukan Julliand, ia tidak semudah itu untuk jatuh hati pada perempuan lain walau terbiasa dengan kehadirannya, itu menjelaskan kenapa selama ini Julliand tidak pernah berpacaran atau menyukai gadis-gadis diluar sana atau pun disekolahannya, tidak ada yang seistimewa Beby di matanya.

Dia hanya menjalani perannya sebagai anak, sebagai cucu dan sebagai suami, bukankah untuk masalah perasaan dan hatinya itu urusan yang berbeda, itu miliknya dan hak nya untuk memberikan atau pun tidak, cukup jalani saja tanpa melewati batas yang sudah ia tentukan.
Walaupun kelak gadis yang ia cintai memiliki kebahagiaan yang baru, seseorang yang ia jadikan rumah, tak mengapa ia cukup berbahagia menyaksikan nya, menyaksikan gadisnya tersenyum lepas seperti saat dulu mereka bersama, setidaknya gadisnya tidak menitikan air mata yang mana menyakiti perasaan Julliand.
Mungkin dikehidupan sekarang Julliand tidak berjodoh dengan Beby, tapi ia berdoa semoga dikehidupan selanjutnya mereka bisa bersama, bisa berbahagia, dan bisa melanjutkan kisah mereka yang belum usai, itu harapan dan doa yang selalu Julliand panjatkan selama ini.

Sekarang aku baru sadar, the higest point love you, adalah dimana ketika aku sudah bisa tenang dan menerima kenyataan bahwa memang aku dan kamu sudah tidak bisa bersama lagi.
Kamu yang aku kira akan selalu bersamaku, namun ternyata tidak, kelak jika ternyat kita masih saling rindu, saling membutuhkan, dan saling mencari, ingat kisah kita sudah berakhir saat itu.
Tapi terlepas dari semua itu aku tetap mengingatmu sebagai sosok yang mampu mencintaiku dengan baik, dan sempurna, membuatku merasa utuh dan selalu tangguh dalam segala hal, karena bagaimanapun akhirnya mencintaimu adalah bagian terbaik dalam hidupku.
Aku tidak pernah menyesal atas pertemuan ini dan aku tidak akan pernah membenci takdir ini, meskipun akhir dari kita adalah perpisahan, karena aku yakin tuhan tidak pernah salah dalam berencana.
Sebelumnya terimakasih sudah mengajariku banyak hal, terimakasih pernah terus menemaniku meniti langkah yang rasanya sangat melelahkan jika kutempuh sendiri, terimakasih untuk waktu, kesempatan, cerita, argumen, diksi dan cinta yang luar biasa kau berikan untukku.
Sekkali lagi terimakasih banyak dan maafkan aku belum bisa memberkan yang terbaik untukmu saat itu, now i just hope for your happiness, whether  you are with me or not, always be happy for now and forever sweatheart.

Julliand....