Setelah selesai makan di kantin Beby pamit kepada para sahabat dan kakak nya untuk ke toilet terlebih dahulu sebelum masuk ke kelas, tapi baru saja Beby keluar dari bilik toilet dia dikejutkan dengan kedatangan kakak kelas nya, bukan hanya itu saja mereka mulai mendekati Beby yang masih terlihat terkejut, tak lupa mereka juga mengunci pintu toilet agar tidak ada siapa pun yang mengetahui kejadian yang akan terjadi itu.
"Kak kenapa pintu nya dikunci?" Tanya Beby
"Biar elo gak kabur." Ucap salah satu dari mereka
"Tapi kenapa kak?" Tanya Beby lagi dengan wajah yang mulai panik
"Elo tau apa salah lo?" Tanya siswi yang sedari tadi memperhatikan Beby dengan tatapan yang meremehkan
"Maap ka tapi Beby gak tau, dan setau Beby gak pernah buat salah apa apa sama kakak atau sama temen temennya kakak" ucap Beby dengan suara yang bergetar
"Kenapa? Elo takut sama kita?" Tanya nya lagi sembari menarik kencang rambut Beby
Sementara itu Beby hanya bisa meringis menahan rasa sakit dikepalanya, tangisannya pun mulai terdengar, sungguh Beby belum pernah diperlakukan seperti ini, dia pun bingung kesalahan apa yang sudah ia perbuat sampai kakak kelasnya marah seperti ini.
Plak plak
"SALAH LO KARNA LO BERANI DEKETIN COWO GUE" sentak murid perempuan itu ssetelah menamparnya dan mengencangkan cengkraman tangannya di rambut Beby
"Sa sakit kak hiks" ucap Beby
"Sakit kan makanya kalo lo jadi anak baru tu diem aja gak usah sok ngartis deket deket sama pacar orang, murahan" sentak gadis itu mendorong tubuh Beby ke dinding dengan kencang
"Jauhin Keano kalo lo mau selamet dari gue" ucap gadis itu
"Inget ini peringatan pertama dari gue, sampe gue liat lo masih deket deket sama Keano abis lo sama gue"
"Cabut guys enek gue seruangan sama anak haram" ucapnya sambil meninggalkan Beby yang sedang menangis di dalam toilet
Setelah kepergian kakak kelas nya Beby memilih pergi ke taman belakang sekolah, duduk di bawah pohon rindang dan menangis terisak isak, dia merasa sedih bahkan di saat dia sudah berkumpul dengan keluarga kandungnya pun masih ada orang lain yang mengatinya anak haram.
Dia bukan anak haram seperti yang orang lain pikir dan dia juga bukan perempuan murahan, mana mungkin dia bisa menjauhi Keano yang mana mereka saudara dan tinggal serumah, entah lah apa yang akan terjadi selanjutnya.
Masih dengan isak tangis nya Beby tidak menyadari seseorang yang sedang tiduran di atas bangku dekat dengan pohon itu, orang itu merasa terganggu dengan tangisan yang membuat tidur singnya tak nyaman, setelah diperhatikan sepertinya dia mengenal gadis itu, ah dia tau siapa yang sedang menangis itu.
Dan ada apa dengan nya kenapa dia menangis???
Ya yang sedang tertidur itu adalah Julli, dia duduk disamping Beby yang masih tertunduk menyembunyikan wajahnya di atas lutut, dan belum menyadari kedatangannya tersebut"Kenapa?" Tanya Julli sambil mengelus rambut Beby.
Dan Beby pun mulai mengangkat wajahnya, lihat lah sudah berapa lama dia menangis terlihat dari mata nya yang sembab dan hidung yang memerah, tunggu kenapa pipi nya memerah dan nampak bengkak, seperti bekas tamparan.
"Siapa?" Tanya Julli dengan rahang yang mulai mengeras
"Siapa yang berani bikin kamu kayak gini?" Tanya nya lagi dan mengelus pipi Beby yang merah
"Ssst. . . awhs" ringis Beby pelan
Tanpa banyak bicara lagi Julliand menarik lembut tangan Beby, dengan langkah yg tergesa gesa Beby pun mengikuti Julliand sampai kedepan ruang UKS, untuk apa dia di ajak ke tempat ini apa Julliand sedang sakit?
KAMU SEDANG MEMBACA
Quincy
Teen FictionMenceritakan seorang gadis cantik yg terpisah dari keluarganya, dia merasa bahwa dia adalah anak yg dibuang dan tidak diinginkan, apakah keluarganya masih mencari dia walau sudah terpisah belasan tahun dan apakah dia akan bertemu dengan keluarganya...