Chapter 09

689 155 198
                                    

Sebelum mulai membaca, aku mau ngasih tahu satu hal. Part ini lebih panjang daripada part sebelumnya (3600 kata).

Kuharap kalian baca dengan perlahan-lahan, gak usah keburu. siapkan juga jaring serangga buat tangkap kupu-kupu di perut kalian. Mungkin juga ... tisu?

Ucapkan selamat ulang tahun untukku! Rabu, 28 Februari 2024 (padahal ini tanggalnya besok---hari ini tanggal 27-02-'24 wkwk) tapi bener kok, besok ultahku🤣

~ • ~ 💜 ~ • ~

Kenapa mengeluh? Bukankah tak pernah
ada dunia yang isinya indah saja.

Lycia mendengkus, terus-menerus mengingat kata-kata tersebut. Ia tarik selimutnya sampai menutupi tubuh hingga leher dan memejamkan mata. Benar, kata-kata itu benar, tetapi yang tak Lycia sangka, kata-kata itu ibunya berikan tuk Asap Hitam yang kemarin telah ia lihat masa lalunya.

Begitu berat masa lalu itu hingga membuatnya kini berbaring tak berdaya. Di luar kamar ia mendengar Deline memanggil namanya. Namun, dicegat oleh Era yang berujar, "Nak, tolonglah. Para korban semuanya trauma. Jangan kau ganggu dulu. Keluar, keluar, keluar!"

"Jika begitu bisakah lihat Vale?" Itu Viane yang bertanya. Nada suaranya terdengar gelisah.

"Tidak."

"Era! Yang di dalam itu kakakku loh! Kenapa tidak boleh melihat?!" teriak Deline. Suara gadis itu memang cempreng, tetapi di pendengaran Lycia, gadis itu begitu emosi dan khawatir.

"Ia masih dalam masa perawatan, Nak. Akan kuberi tahu jika sudah selesai. Sekarang pergilah."

Lycia mendengar pintu ditutup begitu kencang beberapa detik setelahnya. Ah, pasti Deline pundung lagi. Lycia terkikik, tersenyum kecil meski benar-benar sebentar.

Kejadian yang amat sial kemarin. Jujur Lycia trauma. Hampir saja nyawanya terenggut dalam sekejap. Pasti hancur lebur tubuh mereka semua jika lembing itu mendarat. Putra Mahkota Yang Enggan Duduk Di Takhtanya bahkan berganti shift, memperlihatkan sosok lain di dalam dirinya.

Ya, sosok lain. Tiap bangsa, kaum, ras atau spesies di Immortal sama halnya seperti Werewolf---terkecuali Vampire, Mermaid, Siren, kaum peri seperti Fairfolk, pixie, Nivyx, Elf, Banshee, kurcaci, dan masih banyak lagi, pun tentunya penyihir---mereka memiliki kemanusiaan dan makhluk, bukan manusia yang bisa berubah.

Manusia dan makhluk mitologi di raganya--- segala hal tentang mereka berbeda, terutama sikap. Seperti alter ego atau kepribadian ganda di tubuh yang sama. Kekuatan juga lah berbeda. Sosok makhluk hidup di dalam raga manusia itu lebih ganas, kuat, liar, dan mengerikan meski sudah dijinakkan raga manusia.

Kini, Lycia tahu sosok trah Aleythron yang dijuluki Naga Agung. Naga yang katanya mampu mengendalikan seluruh elemen dunia. Putih bersih seperti rambut di tubuh manusia, maniknya pun berwarna lavender. Begitu indah, mengagumkan, pun mengerikan.

Berbanding balik dengan milik Reagal yang sepenuhnya mengerikan sebab ialah raja iblis. Jujur Lycia trauma melihat sosok milik Reagal. Jika begini, bagaimana dengan sosok putra mahkota kekaisaran Iblis yang seangkatan dengannya?

Jika milik kakaknya---Francis, semua sisi milik lelaki itu adalah keindahan. Lycia mengembuskan napas lelah. Air matanya jatuh, padahal sedang memejamkan mata. Dadanya sesak. Mungkin karena menghirup racun. Namun, rasa sakitnya tak sebanding dengan rasa sakit di hatinya.

Ivy bisa menangkapnya, menangkap masa lalu Asap Hitam pemilik mana mengerikan. Asap itu mencintai Kamelia dan sebenarnya tidak salah jika asap itu mencintai ibunya, hanya saja Lycia merasakan hal yang dirasa Asap Hitam itu.

Book I : Ambroise Immortality {Revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang