Chapter 35

96 4 0
                                    

Maaf kalau ada typo. Tolong apresiasi kisah ini dengan menekan bintang dan bagikan.

Selamat membaca🥰

~ • ~ 💜 ~ • ~

"Makan malam!" Deline memekik, cempreng begitu mereka semua memasuki sebuah restoran prasmanan. Diikuti anak lainnya terkecuali Verick, Lycia, Valter, dan Leria, berlari mencari tempat duduk.

Kana jadi terkikik, tetapi sungguh bukan salahnya karena terus menatap para bocah jadi membentur seseorang yang tampaknya mengincar tempat duduk yang sama. "Kau Furrynight," kata seseorang tersebut yang ternyata laki-laki.

Kana mengembuskan napas pelan. "Ya." Mengalah, Kana mulai mengedarkan pandangan, mencari tempat duduk lain untuknya dan Sona, sayangnya tidak ada. Hanya itu saja. "Kau ambil makanan, aku ke tempat duduk," perintah Kana pada Sona yang tepat di belakangnya.

Tidak mau kalah, laki-laki yang bahkan tidak Kana lirik itu berucap, "Pergi." Kepada temannya.

Di saat Sona dan teman laki-laki itu ke prasmanan, Kana dan laki-laki tersebut berlari menuju meja. Kana langsung mengambil alih kursi, diseretnya agar tidak bisa diduduki, sementara laki-laki yang kini mengembuskan napas gusar tersebut memegang meja.

"Milikku." Kana, menyeringai. Ia menoleh, menatap laki-laki yang mungkin sepantaran dengannya. "Carilah meja lain."

Kana hirup dalam helaan napas laki-laki itu. Harum. Kini laki-laki itu beranjak dari tempatnya berdiri dan langsung membuat Kana menyunggingkan senyum kemenangan. Namun, siapa yang menyangka, laki-laki itu malah duduk di kursi seberang?! Berhadapan dengannya!

Ingin komplain, tetapi melihat kondisi, Kana tahan dengan berdecih dan ikut duduk. Di saat yang sama, Sona datang, membawa dua piring berisi teak dan sayuran pelengkap, disusul oleh teman laki-laki di hadapan Kana yang sedang melipat kedua tangannya di meja, menopang dagu dan menatap nyalang.

Auranya sungguh mengganggu Kana, tetapi biarlah. Ingat! Apa pun masalah yang dihadapi, jika makanan sudah tersaji, hilangkan semua masalah itu bak debu yang dihempas angin pagi. "Terima kasih." Kana tersenyum, menerima makanan yang dipilihkan untuknya.

Sona berdeham dan duduk tenang. Cukup bingung Sona, lantaran laki-laki di depan sang kakak sepupu itu mengeluarkan aura mencekam. Setidaknya, sampai teman laki-laki itu yang dari tadi mengikutinya sampai membuat Jaerion menatap kesal bertanya, "Kalian benar-benar Furrynight?"

"Ya." Kana menjawab lagi, lalu melahap satu potong besar steak daging yang lembut dan juicy.

Makin berbinar, laki-laki di depan Sona kembali bertanya, "Siapa yang lebih tua?" Melihat keduanya, jelas ia tahu jika sebelum ini mereka menyandang marga Morstan, lantaran sering ada pertemuan di kekaisaran bangsa peri, dan mereka ikut.

"Aku---kenapa kau?" Kana memicingkan mata, fokusnya kembali teralihkan pada laki-laki es di hadapannya. Sudah keluar dari kapasitas kesabarannya karena ditatap nyalang dari tadi.

"Tidak seperti Putri."

Di saat Sona langsung bungkam bersama laki-laki di hadapannya, Kana malah terkikik geli mendengar kata sarkas tersebut, menyudahi makan malamnya dan balas menatap nyalang. "Sejak awal, aku tidak lahir sebagai Putri."

Laki-laki di depan Kana ikut menyudahi makan malamnya, mengernyit. "Jika sudah tahu, setidaknya berubah."

"Dan aku tidak ingin jadi Putri." Kana berkata lembut, sembari tangannya bergerak akan mengambil tisu, tetapi didahului laki-laki di hadapannya. Menatap nyalang lagi Kana pada laki-laki itu. Apa, sih, maunya?! Kana heran!

Book I : Ambroise Immortality {Revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang