4.

2.1K 214 10
                                    


"MAKSUD LO GUE ANJING GITU YA??" Seloroh sang pemilik rumah.

Aji dan Danindra pun menoleh seketika Danindra berteriak "KOK LO ADA DISINI BANG?"

"KENAPA HAH?? PANIK LO KETAUAN BERANTAKIN DAPUR GUE????"

"ENGGAK KOK, GUE KAN COWOK COOL" Jawab Danindra yang sebenarnya sedikit tremor melihat kehadiran sang kakak.

"LO PADA KENAPA NGEGAS DEH?" Tanya Naren yang kebingungan ini adik kakak kenapa ngegas semua.

"LO JUGA!!!"

Naren menggaruk leher nya gatal "Ya gue mah ikutan kalian berdua."

"Ck, lo berdua ngapain?" Tanya Ravi sambil berkacak pinggang. Matanya melotot, sarat akan amarah.

"Dapur lo manggil-manggil gue buat gue acak-acak. Salah sendiri punya dapur kok nganggur"

Bah jawaban apa pula kau bocil Raviandra menggeleng keras "Ck, ngapain lo berdua?" Ulang Raviandra.

"IH Gue bikin kue sama Aji bang" jawab Danindra sebal.

"Tumben" kali ini Naren yang menjawab. Merasa tumben sekali adik bungsu nya ini mau bersusah-susah demi sebuah kue bolu. Biasa nya juga beli.

"Noh calon adek ipar lo kan anniv sama adek lo bang"

"Kenapa kaga beli aja?"

"Ish lebih tulus kalau bikin bang" Timpal Danindra dengan sebal.

"Lo nurut aja Ji sama ni bocil? Dia aja ketemu cewek kayak ketemu monster. Lagak lo sok nasehatin si Aji" Tanya Raviandra kepada Aji dan Danindra.

"Bocil lo bilang? Lo lupa gue seumuran ya sama bini lo!!!!"

"Ck, iyee tapi kelakuan lo kaya bocil!!"

"Heh gue udah 27 tahun yaaa anj--"

Ting

Bunyi oven tanda bolu telah matang, dengan segera Danindra membuka oven tersebut.

"Eh mateng Ji" Danindra membuka oven nya dan sangat terkejut melihat hasil kue nya yang berwarna hitam tak berbentuk jika di lihat-lihat seperti berbentuk gunung batu.

"Buset itu bolu apa miniatur gunung batu?" Tanya Raviandra sarat akan sarkas nya. Ia teramat sebal pada adik bungsu nya ini bagaimana nanti jika sang istri sudah pulang. Tamat gue gak dapet jatah.

"Cobain aja dulu, dek. Siapa tau enak." hibur Naren yang tidak tega melihat perubahan wajah sang adik yang tiba-tiba mendung.

Aji pun menurut, ia mencubit sedikit bolu nya. "Hoekkk, pait banget anjir"

"Hah masa sih Ji?" Danindra tidak percaya lalu ia pun mencoba bolu yang seperri gunung batu tersebut.

"Anjir ga enak banget, coba deh bang"

"Kaga ah takut mati gue"

"Kaga elah cobain dong hasil karya adek lo" paksa Danindra pada sang kakak. Namun nahas sebelum Danindra memaksakan sang kakak untuk memakan kue yang entah apa namanya. Ternyata sang pemilik mutlak dapur di rumah itu pun datang, dan diikuti oleh Yasmine di belakang nya.

Tanpa sengaja Yasmine dan Naren pun beradu pandangan. Naren merasa semesta memang selalu mengajaknya bercanda. Buktinya ketika ia menghindari Yasmine. Justru ia malah bertemu Yasmine di rumah sahabatnya tersebut. Kedua nya langsung membuang muka.

Kembali ke dapur yang sudah terlihat chaos sebab sang pemilik dapur sesungguhnya datang. Di perparah dengan perdebatan antara Danindra dan Aji yang tak henti-hentinya saling menyalahkan satu sama lain.

Second Chance(?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang