"Nih bawa melati nya tadi mama sempet curi dari Vania" Tiba-tiba Zidan di datangi mama nya dengan memberikan beberapa bunga melati kepada putra nya itu."Astagfirullah mama dosa loh nyuri-nyuri gitu"
"Gak papa, biar kamu cepet nikah juga. Gak bosen apa kamu jomblo terus?"
"Masih ada Naren"
"Naren tadi bilang sama mama papa minta restu buat rujuk sama adik kamu. Malu dong bang masa kamu di salip lagi sama adik kamu?"
"Ck kan belum tentu Yasmine nya mau sama Naren lagi."
"Doa kamu jelek banget sih sama adik kamu bang. Doain gitu loh biar mereka rujuk"
"Jangan dong ma" Rengek Zidan pada mama nya.
Tania reflek menepak punggung putra nya yang paling bangor itu "Makanya cepet nikah, ngedoain orang jelek terus. Jangan sampe kamu di salip sama Jendra. Kamu gak liat cucu mama yang gemes itu dari tadi sibuk tebar pesona. Kamu malah melempem disini. Kalah kamu sama anak TK"
"Ya Allah si mama jahat banget sama Idan."
"Mama itu sayang sama kamu, mama prihatin sama kamu yang selalu diduluin sama temen-temen kamu. Sini kamu ikut mama. Bentar lagi mau lempar bunga. Mama udah request supaya lemparnya ke arah kamu. Dan Bian tadi setuju." Tania menarik putranya yang terlihat lesu.
"Waduh ada apa nih? lemes banget bestie" Bimantara--Ayah Zidan menghampiri istri dan anaknya tengahnya yang sedang berdebat.
"Pa tolong pegangin Idan sebentar. Nanti dia kabur."
"Mama mau kemana?" Tanya Bimantara namun Tania lebih dulu pergi mencari seseorang.
Tidak lama datanglah Tania dan Naren yang juga sedang menggendong putranya.
"Aduh cucu Aki ganteng banget sih" Bima langsung menggendong cucu nya yang sedang asik memakan es krim.
"Aki mau es kim?" Tawar cucunya yang blepotan dengan sisa es krim di pipi nya.
"Mau dong" Jendra pun menyuapkan es krim pada kakek nya yang diterima penuh suka cita oleh kakek nya itu.
"Sini Naren kamu berdiri disini" Tania sibuk menarik mantan menantunya yang akan menjadi calon menantunya lagi.
"Kamu bang disini berdirinya" dengan terpaksa Zidan menuruti permintaan ibunya. Sedangkan Naren jadi kebingungan, kenapa pula ia juga ditarik oleh Tania.
"Dengerin mama, tadi mama udah instruksiin sama Bian supaya lempar bunga nya kearah sini. Mudah-mudahan diantara kalian ada yang nangkap bunga nya." Kemudian Tania berjalan menuju panggung pengantin dimana Bian dan Vania berada.
"Idih dasar Neli centil ngatur-ngatur mulu" Gerutu Zidan melihat kelakuan ibunya yang heboh sendiri.
"Turutin aja sih." Sahut Naren
Zidan menatap nya sinis "ini sih lo yang bakal menang banyak. Emak gue dari dulu emang pendukung lo garis keras"
🌸🌸🌸🌸🌸
Setelah acara pelemparan bunga yang justru malah Jendra yang mendapatkan buket bunga pengantin nya.
Tanpa sengaja Jendra mendapatkan lemparan bunga itu saat ia berada di gendongan aki nya.
"HOLEE AJEN DAPET BUNGA NA. AYAH SAMA PAPA CEMEN HUUUU" teriakan Ajen yang mana membuat seluruh tamu tertawa gemas.
"Eh lo pada kagak makan?" Tanya Zidan pada Naren, Ravi dan Gavin yang masing-masing sedang menggendong putra nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance(?)
FanfictionMenceritakan Yasmine seorang janda satu anak yang bercerai dengan mantan suaminya yang notaben nya adalah sahabat kecilnya sendiri. Sudah tiga tahun berlalu, hingga kini alasan mengapa wanita itu menggugat cerai suami nya masih misterius. Meski beg...