19.

2K 172 72
                                    


Naren menatap wanita di pelukan nya dengan tatapan bersalah. Wanita cantik yang tidak hanya cantik rupa. Tapi sangat cantik hatinya.

Naren menghela nafasnya pelan, wanita yang sedang tertidur di pelukan nya ini benar-benar membuat Naren tidak habis pikir.

Bagaimana bisa wanita itu masih sudi mengurusi nya saat ia sakit seperti ini. Bahkan wanita itu rela tidak tidur semalaman karna tau mendapati dirinya yang tiba-tiba demam tinggi.

Naren mengecup dahi Yasmine. Wanita ini benar-benar membuat semua orang terpukau akan kecantikan nya. Rasa empati nya yang besar, yang selalu mementingkan kebahagiaan orang lain dibandingkan kebahagiaan nya sendiri.

Dulu ia selalu risih ketika Yasmine selalu ada di sekitarnya. Bahkan saat Naren memutuskan mengambil kelas akselerasi pun Yasmine juga ikut.

Yasmine selalu mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh Naren seperti menjadi volunteer di kegiatan amal, atau mengikuti ukm yang sama.

Dulu Naren sempat benci saat teman sekelasnya selalu mengejek nya dengan sebutan 'Cemen' karna selalu diikuti kemana-mana oleh Yasmine.

Yasmine mulai berhenti mengikuti nya sejak mereka menikah. Yasmine lebih suka menyendiri di perpustakaan. Atau bermain dengan Bian dan Ravi. Jangan tanyakan Zidan dimana sebab pemuda itu lebih memilih bermain dengan Aji dan Danindra.

Sejak menikah Yasmine kerap kali mendapatkan bullyan secara verbal dari fans garis keras Naren di kampus.

Awalnya Naren tidak tahu kalau Yasmine selalu di bully oleh teman-teman organisasinya sendiri. Tapi saat ia melihat sendiri di perpustakaan kampus bagaimana Yasmine sedang di kata-katai 'gatel dan jalang' oleh temen-teman organisasinya sendiri. Sejak saat itu Naren meminta Bian untuk menemani kemana pun Yasmine berada. Yang tanpa Naren sadari hal itu justru membuat Yasmine semakin di bully.

"Kamu terlalu baik untuk aku yang jahat ini yang.." Naren lagi-lagi mengecup dahi wanita nya. Dan hal itu membuat Yasmine jadi terbangun dari tidurnya.

"Aa gak bobo?" Tanya Yasmine serak. Yasmine Sedikit melonggarkan pelukan nya pada Naren guna melihat kondisi ayah dari anaknya itu.

"Kok kamu bangun bun? Aa ganggu ya?" Yasmine menggeleng

"Sini peluk lagi.. bunda bobo lagi" Naren menarik kembali Yasmine kedalam dekapannya.

"Aa kenapa?" Yasmine bertanya di dala pelukanya.

Naren mengelus punggung Yasmine pelan "Gapapa sayang. Cuma gak bisa tidur aja"

"Yaudah. Ayo bobo lagi Aa badan nya masih anget loh" Yasmine meraba dahi Naren yang ternyata masih sedikit demam.

Naren mengangguk lalu malah mengecup bibir Yasmine "Ih Aa nakal. Bukan nya tidur malah cium-cium"

"Kan cium sebelum tidur yang.. " Naren tertawa melihat Yasmine yang terlihat malu-malu.

"Ish ish ish sekarang Ayah nya Jendra berani ya..." Ucap Yasmine mencubit lengan Naren namun masih menutupi wajahnya di dada Naren.

Naren merasa gemas pada wanita yang sedang berada di pelukan nya ini "Andai Aa ga kemakan omongan Regan pasti sekarang Ajen udah punya adik. Maaf ya sayang, Aa dulu sempet sebel banget sama kamu. Malah Aa risih sama istri sendiri"

Yasmine mendongakan kepala nya menatap Naren yang terlihat sendu. "Aku boleh tanya? Waktu itu kenapa kamu bohong sama aku? Waktu Aa lamar aku, aku tanya perasaan kamu ke aku, dan kamu jawab kalau kamu cinta sama aku." Yasmine menghela nafasnya "Kalau aku tau dari awal kamu benci sama aku. Aku tolak aja lamaran kamu waktu itu."

Naren terdiam sebentar lalu pikiran nya sedikit menerawang.

Benar. Bahwa saat Naren melamar Yasmine Naren mengatakan jika dirinya juga mencintai Yasmine.

Second Chance(?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang