16.

2.1K 183 87
                                    


Tiga minggu sejak perhelatan akbar pernikahan Bian dan Vania dilaksanakan.

Sudah tiga minggu juga pasca Naren berciuman dengan Yasmine.

Kalau kalian berpikir Naren dan Yasmine sudah kembali meresmikan hubungan mereka? Jawaban nya tentu belum.

Sebenarnya Naren sudah berusaha mengajak Yasmine berbicara empat mata tentang perasaan nya dan kelanjutan hubungan mereka, namu tidak kunjung terealisasikan. Sebab selama dua minggu ini Naren benar-benar di sibukkan dengan pekerjaan nya sebagai tukang bedah di rumah sakit.

Dan juga Naren terpaksa harus menggantikan posisi Bian yang tengah berbulan madu di Gili Trawangan. Sebagai sesasama dokter spesialis bedah yang mana sangat kebetulan rumah sakit tempat ia bekerja sedang mengalami kekurangan dokter bedah.

Disebabkan karena dokter-dokter senior di rumah sakit itu di kirimkan untuk keliling indonesia guna mengobservasi suatu penyakit.

"Si Bian mana sih? Kaga balik-balik anjir. Doyan banget di tengah pulau"

"Biarin aja sih Dan, namanya juga bulan madu. Dulu aja gue sampe 1.5 bulan" Balas Ravi sambil melipat stetoskop nya.

"Ck, ini lagi si mei-mei segala pamer banget bulan madu lama-lama. Mau bikin orang sirik?"

"Gue cuma jawab. Lo kenapa sih marah-marah mulu masih gak ikhlas si Bian nikah?"

Zidan menatap Ravi kemusuhan "Gue biasa aja tuh. Gue cuma sebel aja itu bocah bulan madu apa berburu sih lama banget"

Naren menghela nafasnya lelah. "Dan, dari pada lo ngomel mulu. Mending gantiin jadwal si Bian jaga malam. Gue bener-bener pengen balik sumpah"

Ravi tertawa melihat wajah Naren yang nelangsa "Yaudah gue aja yang gantiin. Pengen jemput Yasmine ya? Bener kata gue juga nahan rindu itu susah"

Kali ini Naren tidak berkilah karena ia memang benar-benar merindukan Yasmine. Ia ingin segera berbicara langsung dengan mantan istrinya itu. Apalagi sudah seminggu ini ia sedang mode pundung pada Yasmine karena lagi-lagi ia harus memergoki Yasmine sedang berinteraksi dengan Sunan.

Dan yang membuat Naren kesal adalah Yasmine terlihat tertawa dengan Sunan entah apa yang mereka bahas. Sampai Yasmine lupa sudah 1 jam Naren menunggunya di parkiran Fakultas.

Naren semakin dibuat nelangsa saat Yasmine benar-benar tidak merasa bersalah. Yasmine dengan santai nya bilang kalau ia akan berdiskusi kembali dengan Sunan dan Naren tidak perlu menjemputnya, karena Sunan lah yang akan mengantarkan dirinya pulang.

Sudah 1 minggu Naren tidak mengantar jemput Yasmine. Ya walaupun ia tetap mengutus Aji dan Danindra untuk mengantar jemput Yasmine di kampusnya. Dan memberikan ultimatum pada Aji dan Danindra agar Yasmine tidak diantar oleh Sunan.

Tapi khusus sore ini Naren sendirilah yang langsung akan menjemputnya.

Cukup seminggu ini Naren melempem karena terlalu mendramatisir sikap Yasmine yang terlalu santai. Harap maklum pria bernama Narendra ini memang suka tidak sadar diri.

Dan benar saja ia sampai di kampus Yasmine mengajar ia melihat manusia bernama Sunan sedang modus di sebelah Yasmine. Meskipun ia lihat Yasmine tidak begitu peduli malah wanita itu asik bermain ponsel.

Naren menghampiri Yasmine yang berada di depan lobi Fakultas nya.

"Sayang" Panggil Naren yang mana membuat seluruh atensi di lobi Fakultas Psikologi menoleh menatap Naren.

Yasmine terkejut bukan main dengan panggilan barusan. Pasal nya ini benar-benar pertama kalinya Naren memanggil dirinya dengan kata 'Sayang' selama mereka kenal. Dan jangan lupakan cara memanggil nya dengan lantang. Dimana lobi fakultasnya ini banyak mahasiswa yang sedang berlalu lalang, dan juga dosen-dosen lain yang lewat.

Second Chance(?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang