41.

1.3K 144 22
                                    

Setelah drama perkoloran di kediaman Bima selesai, akhirnya dengan tulus ikhlas Zidan mau memakai kolor berwana pink menyala dengan motif hello kitty.

Lalu sesuai janji nya saat malam pernikahan Bian, kalau pria itu akan berdiri di tengah lobi apartemen Bian dan Naren sambil sesekali pria itu harus kayang jika adik nya alias Yasmine menerima lamaran Naren kembali.

Dan sesuai permintaan ibu hamil juga, satu jam setelah nya Zidan harus menjadi penerima tamu tapi tetap dengan pakaian yang persis di gunakan standar pabrikan Jendra yakni kaus dalam berwarna putih dan celana dalam. Tapi setelah perbedatan yang alot akhirnya Vania mengizinkan tetap menggunakan kolor yang sama.

"Gila aja Van! Aset gue kemana-mana gimana? Udahlah pake ini aja gue udah malu banget. Jangan nambah-nambahin beban moril gue!"

Vania mengangguk sambil bersiap membuka kamera nya "Iya udah sana kayang dulu."

Sebelum melangkah menuju tengah lobi Zidan menafap Vania dengan sangsi "Ck lo boleh videoin atau fotoin tapi jangan sampe lo masukin ke sosial media! Pundung beneran ini mah"

Vania berdecak tidak suka "Ih bawel banget sih! Atau gue tambah lagi nih?" 

Bima yang baru datang dengan Jendra di gendongan nya pun membawa serta tripod kesayangan nya untuk merekam putra badung nya. Lumayan kan bisa mendapatkan bahan untuk mengancam Zidan jika bocah tua itu berbuat ulah.

"Ayo dongg Dan cepetan kayang nya. makin lama malah kamu makin malu. Papa jamin ini mah"

Zidan menatap papa nya dengan pasrah lalu pandangan nya berpindah pada dua anak buah nya yang juga bersiap-siap merekam aksi nya nanti.

"Lo berdua awas ya!" Tunjuk Zidan sambil menunjuk dengan jari telunjuknya pada Aji dan Danindra.

"Apaan sih? Orang kita diem aja!" Aji menatap Zidan dengan memasang wajah polos nya. "Dosa loh bang kalau asal nuduh orang!"

Danindra mengangguk setuju "Tau tuh! Bang Idan kalau ketemu dajal pasti langsung akrab. Abisnya jelek banget mikirnya sama orang suci kaya kita Ji"

"Apaan yang suci? Lo pikir ini sinteron GGS?" Zidan menatap sinis Danindra sambil melemparkan gumpalan tisu pada pria itu. "Gue sumpahin jomblo tahunan lo Ndra! Durhaka lo sama gue!"

"Eitsss sorry bro Idan gak mungkinlah,  secara gue kan Kopaja banyak kawula muda, tua, balita dan lansia klepek-klepek sama gue bahkan makhluk di dunia lain juga. Secara gue kan bibit unggul" seru Danindra pada Zidan.

"Kopaja apaan emang?" Tanya Aji dengan dahi yang berkerut.

Sambil memakai kaca mata hitam nya Danindra tersenyum jumawa "Koko mapan dan manja 😎" Balas Zidan sambil menaikan kerah kemeja nya dengan senyum yang tengil. "Lagian ya bang, gue mah nikah nya murni karna gue ingin ibadah seumur hidup. Bukan karna keciduk ngamar di hotel kaya temen gue tuh"

Zidan mendengus sambil menggelengkan kepala nya lalu kembali memasang wajah sebal pada Danindra "cocok lo berdua. Si tata dan si Ian"

"Hah? Maksudnya?" Balas Aji

Sambil pemanasan Zidan menjawab dengan santai "Iya lo berdua si Tata dan si Ian, gigabung jadi Tataian. Sebel banget gue"

Second Chance(?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang