14.

2.1K 195 69
                                    


Tepat pukul 5 subuh tadi terdapat kehebohan di dalam hotel milik keluarga Ravi.

Orang tua pengantin mempelai pria kelabakan karena telah kehilangan calon pengantin pria nya.

Sempat membuat kehebohan satu hotel karena Bian menghilang secara tiba-tiba di kamarnya. Termasuk keluarga Vania yang juga ikut panik.

Namun kehebohan itu berakhir saat Karenina istri Ravi mengatakan bahwa suami nya malam kemarin tidur bersama Naren dan Zidan. Besar kemungkinan Bian juga tidur bersama dengan Naren, Zidan dan Ravi.

Dan benar saja ternyata Bian tidur bersama sahabat-sahabatnya.

Saat Fani ibu dari Bian menghampiri kamar Zidan dan Naren, Bian masih tertidur pulas. Mungkin semalam mereka bergadang sehingga di subuh yang cerah ini ke empatnya masih tertidur pulas.

Tanpa aba-aba sang ibu menjewer telinga Bian yang mana membuat Bian memekik kaget dan membuat ketiga pria lain nya ikut terbangun mendengar pekikan Bian.

"Aduh aduh kok Bian dijewer sih ma" Bian mengaduh karena ia di seret oleh ibu nya. Dan tetap pada posisi di jewer sampai di lantai kamar Bian menginap.

"Bikin panik aja sih. Bilang-bilang dong kalau kamu nginep sama temen-temen kamu. Mama gak akan kelimpungan subuh-subuh gini" kemudian Bian di diberi siraman rohani mendadak oleh Mama tercintanya.

Setelah siraman rohani dengan bertemakan izin menginap bersama teman telah diakhiri oleh Fani kemudian Bian dan keluarga bersiap untuk acara akad nikah yang akan di selenggarakan jam delapan pagi ini.

Begitu pula dengan Naren yang sudah stand by berada di kamar tempat Yasmine menginap. Alasan nya yaitu ingin membantu Yasmine mengurus putranya. Padahal Naren hanya modus.

"Ih ayah kok ganteng banet?" Seru putra nya yang masih menggunakan handuk. Padahal sudah 30 menit yang lalu Jendra di mandikan oleh Yasmine. Namun putranya itu hanya ingin di pakaikan baju oleh ayahnya.

Naren benar-benar berterimakasih kepada putranya itu sebab seakan memberikan nya jalan untuk modus dengan Yasmine.

"Sini pake baju dulu"

Naren pun memakaikan minyak telon dan bedak di tubuh putranya.

"Ayah kok cancut na gambal tomas? Ajen mau Elsa" putra nya merajuk menatap celana dalam nya bergambar kereta tomas jangan lupakan lengan bersedekap dengan gemas.

Jendra ini fans garis keras Elsa dan kawan-kawan. Dari kaus kaki, kaus dalam dan celana dalam wajib bergambarkan Elsa atau teman-teman nya. Sebagai fans harus menunjukan totalitas nya setidaknya ada 1 item yang ia gunakan bergambarkan Elsa, begitu didikan Aji kepadanya.

Naren menghela nafasnya. Putra nya ini benar-benar gambaran Aji saat balita. Menyebalkan.

"Bunda, bawa celana dalam yang ada gambar Elsa gak? Ini anak ayah gak mau pake celana kalau bukan gambar elsa nih" Seru Naren kepada Yasmine yang sedang mencatok rambutnya.

"Itu ada di tas Ajen Yah." Balas Yasmine sambil mengarahkan letak tas milik Jendra.

Blush

Tiba-tiba wajah Naren memerah. Hanya karena mendengar kata 'Yah' dari mantan istrinya membuat ia salting brutal.

Bangsat gini aja gue mleyot

Tanpa membalas ucapan mantan istri nya Naren mengambil tas ransel bergambar Elsa dan Olaf untuk mengganti celana dalam putranya.

Untung saja putranya itu tidak menyadari betapa merah wajah hingga telinga nya.

"Sini pake" dengan menurut Jendra dipakaikan celana dalam lalu setelan kemeja dan Jas nya berwarna navy senada dengan pakaian para pendamping pengantin.

Second Chance(?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang