10.

2.1K 210 62
                                    


"Tas lo mana?" Tanya Danindra pada Aji.

Aji berbisik "Di ambil Bang Naren."

"Ck anjirlah. Gagal dong rencana kita." Danindra pun balas berbisik, sebab sedari tadi sejak sampai di Farm House mereka benar-benar dipisahkan. Tidak lupa ponsel kedua nya diambil oleh kakak mereka masing-masing.

Aji mengangguk "Iya padahal kita kan mau melakukan penelitian"

"Ck, terpaksa batal deh."

"Yaudah gimana kita melakukan penelitian nya pake plann b? Pas tuh lo ulang tahun kan besok?"

"Cemerlang!!" Tanpa sadar Danindra berseru keras hal itu membuat Naren dan Ravi menoleh dan melotot.

"Heh kok lo lepas sih? Sini lo berdua. Apal banget gue, lo berdua mau bikin ulah kan? Jangan bikin malu lo!" Semprot Ravi kepada adiknya itu. Sedangkan Naren hanya menarik adiknya saja.

Hari ini Naren benar-benar tidak mood untuk mengomeli adiknya itu. Percakapan terakhirnya dengan ayah nya itu membuat mood nya sangat-sangat berantakan. Pikiran nya terus bercabang memikirkan mantan istrinya.

Dari kejauhan Naren memperhatikan Yasmine yang sedang tertawa lepas disana. Tiba-tiba terlintas di pikirannya bahwa Naren tidak pernah melihat Yasmine selepas itu jika sedang berdua dengan nya. Saat Yasmine masih menjadi istrinya beberapa tahun silam pun hanya tatapan sendu lah yang Yasmine perlihatkan pada Naren. Walaupun sesekali Yasmine akan tersenyum pada momen tertentu. Tapi itu jarang.

Ia sadar karena keegoisan nya ia menyakiti Yasmine begitu dalam.

Yasmine banyak mengorbankan segala nya untuk dirinya termasuk harga diri wanita itu.

Kesalahan wanita itu hanya 1.

Yaitu Mencintai Naren begitu dalam tanpa peduli dengan dirinya sendiri.

Selebihnya Naren lah yang patut disalahkan. Merusak segala harapan orang-orang di sekitarnya. Yasmine, Orang tuanya, kedua mertuanya dan sahabatnya Zidan hanya karena ia meyakini satu hal yang membuatnya menyesal seumur hidup.

Salahnya sendiri yang tidak mengkonfirmasi langsung kepada Yasmine.

Julia sudah bahagia dengan Regan. Lalu kenapa ia masih stuck disini? Salahnya kah? Salahkan jika ia hanya ingin bahagia? Kenapa jalan menuju kebahagiaan harus serumit ini?

Kenapa rasanya sakit sekali setiap kali ia melihat Yasmine bersama pria lain? Apa yang salah dengan hatinya? Padahal alam bawah sadarnya memerintahkan untuk terus membenci Yasmine?

Kenapa saat Yasmine menggugatnya justru ia merasa dunia hancur?

Kenapa ia merasa ditinggalkan oleh Yasmine?

Tapi sekarang ia sadar Yasmine bukanlah seseorang yang patut di salahkan. Dirinya lah yang sangat bersalah disini. Ia terlalu terobsesi dengan Julia. Sebenarnya ia dan Regan cucu yang selalu di bandingkan satu sama lain. Sehingga baik Naren maupun Regan mereka sama-sama merasa bersaing. Dalam hal apapun. Termasuk mendapatkan perhatian Julia.

Sedari awal Julia memang lebih menyukai Naren, Sebab visualisasi Naren tidak bisa diragukan lagi. Namun sejak di bangku SMA yang mana ia masuk ke kelas akselerasi membuat dirinya super sibuk untuk mengejar pendidikan.

Sedangkan Regan seorang kapten basket, terkenal dengan keramahan nya. Membuat banyak siswi yang mengagumi nya.

Secara wajah Regan pun tampan. Namun entah mengapa banyak orang yang membandingkannya siapa yang paling tampan antara Regan atau Naren dan jawaban mereka pasti sependapat bahwa Narenlah yang lebih tampan.

Second Chance(?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang