Part 34

28 2 0
                                    

Dia selalu berhasil membuat ku terluka, tetapi aku selalu gagal membencinya






Hari ini Renata sangat beruntung hingga ia bisa bernapas lega, karena kejadian kemarin waktu ia pulang dengan keadaan basah kuyup. Kirana sang Mama kebetulan sedang tidak ada di rumah. Dia sedang pergi ke luar kota menghadiri acara pernikahan anak dari kakak Papanya.

Untuk Mavin, Renata berhasil ia bujuk tapi dengan syarat Gadis itu tidak boleh mengulanginya lagi. Selain kena amuk Mavin juga Khawatir gadis itu kenapa-napa, kalian tau Renata baru saja sembuh dari sakitnya.

Tanpa pikir panjang Renata langsung setuju, karena itu hal yang mudah menurutnya.

Di sepanjang koridor, Banyak sekali siswa maupun siswi berbisik-bisik. Tidak. Kali ini mereka bukan lagi membicarakan dirinya. Melainkan cowok itu. Alex, ya dia.

Dari yang gadis itu tangkap. Seliwer Renata dengar jika mereka membicarakan tentang Kepindahan Alex. Cukup terkejut, berita tentang kepindahan pria itu rupanya cepat sekali tersebar. The Power Of Most Wanted.

Renata hanya mengedikan bahunya acuh seakan tak peduli. Dan kembali melanjutkan langkahnya. Tapi saat ingin masuk ke dalam kelas, seseorang mencekal lengannya.

"Bisa kita bicara?"ucap Rehan. disebelahnya terdapat Kai.

Gadis itu mengerutkan kening nya, bukankah kemarin mereka tidak masuk.

Tapi perlahan Renata mengangguk. Ia lalu menatap kearah pergelangan tangannya yang masih di cekal oleh cowok itu.

Buru-buru Rehan melapasnya sambil cengengesan. Kai yang memperhatikan itupun berbisik.

"Kalo Alex tau abis lo"bisiknya.

"Udah pergi ini orang nya"acuh Rehan tidak takut.

Renata yang sedari tadi diam, mendengu kesal.
"Ini jadi gak, kalo gak gue masuk" seru Renata.

Kai dan Rehan pun tersentak.
"Eh jangan dong"sergah Kai.

"Kita ngobrol di Rooftop, disini kayaknya ga aman"ujar Rehan. Diangguki Kai.

"Segitu pentingnya? Harus banget di Rooftop?"tanya Renata.

"Sangat penting! Ini terkait masa depan lo nanti"ucap Kai. Diangguki Rehan.

Renata memutar bola matanya malas. Dia saja belum terpikir akan seperti apa masa depannya. Tapi kedua pria ini bicara seolah mereka sudah tau kedepannya nanti akan seperti apa.

"Ikut gue" Kai dan Rehan berjalan lebih dulu setelah itu baru Renata menyusul di belakang.

"Ada urusan apa mereka sama si Renata"ujar Desi. Tak sengaja melihat kedua sohib Alex berbicara serius pada Renata.

Windi yang berada di sebelahnya, mengedikan bahunya tanda tidak tau.
Taklama Desi berjalan hendak mengikuti mereka. Tapi Karin dan Dilla keburu mencegatnya.

Karin melipatkan kedua tangannya di atas dada. Sedangkan Dilla terlihat berkacak pinggang. Menatap tajam kearah dua orang yang terlihat mencurigakan ini.

"Mau kemana lo"tanya Karin.

Desi menatap jengah ke arah Karin dan Dilla.
"Serah gue dong mau kemana"ketusnya.

"Gue curiga, lo pasti mau macem-macem sama temen gue. Ngaku lo!" cerca Dilla.

"Lo pada Gak ada kapok-kaponya cari masalah terus, gedeg gue liatnya!"hardik Karin. Menunjuk tepat ke arah Desi dan Windi.

"Ya gak usah diliat dong selesaikan?"jawab Desi dengan tampang sok nya. Ingin beranjak pergi dari hadapan Karin dan Dilla. Sedangkan Windi gadis itu terlihat seperti sedang ketakutan.

RENATA ✓ {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang