****
Diperjalanan pulang Renata tak henti-hentinya tersenyum. Gimana gak senyum sejak tadi Alex menggenggam tangannya dan satu tangannya lagi ia gunakan untuk menyetir. Jadi Alex dari tadi menyetir hanya dengan satu tangan. Hebat.Alex melirik Renata sekilas lalu mengulas senyum.
Perjalanan sudah sampai. Alex segera turun dari mobilnya dan membukakan pintu Renata.
"istirahat lah kau pasti lelah! "ujar Alex.
"okeee, kamu juga istirahat jangan lupa cuci tangan cuci kaki gosok gigi." ucap Renata.
Alex hanya terkekeh mendengar pesan Renata.
" kamu terkekeh aja udah ganteng gimana ketawa. "celetuk Renata yang sibuk memperhatikan Alex.
Alex langsung merubah wajahnya menjadi datar kembali.
"aku pergi. "pamit Alex.
"jangan pergi. "Renata mencekal pergelangan tangan Alex dengan wajah sendu.
"aku mau pergi pulang Renata!!. "gemas Alex.
"becanda...yaudah sana pergi. "titah Renata.
Alex mengacak rambut Renata gemas.
"ishh udah sana katanya mau pergi, malah berantakin rambut aku. "kesal Renata.Alex masuk kedalam mobilnya dan membuka kaca jendelanya.
" Babay Alex tembok!!. "seru Renata ketika Alex sudah melaju.
Renata berlalu pergi ke pintu rumahnya.
"ciee yang udah baikan. "seru Mavin dari lantai atas menuju lantai bawah.
"apa sih bang. "ucap Renata malu- malu.
Lalu berjalan menuju kamarnya. Ia langsung menjatuhkan badannya ke atas kasur. Untung tadi abangnya mau membawakan kopernya jadi tadi dia pergi bersama Alex hanya membawa tas selempang kecil.
Ia ingat moment dirinya resmi menjadi pacar seorang Alex Widanz Januar. Akhirnya seorang Renata dapat meluluhkan hati Alex yang beku.
Renata menatap langit kamarnya. Ia bahagia Alex membalas perasaannya. Tadi aja ia hampir ingin berteriak saking bahagianya tapi ia masih punya otak dan rasa malu jadi ia tahan.
Ting!
Suara notifikasi hp membuat Renata langsung mengeceknya.
Belum tidur?
Renata bersorak saat Alex mengirimkan pesan pada dirinya. Ia cepat-cepat membalas pesan dari Alex.
Belum ngantuk.
Kamu udah nyampe rumah .?
Tidur! Besok aku jemputLah mau kemana pake jemput aku segala?
mau jalan-jalan
Beneran?? Oke aku tidur sekarang
Alex terkekeh melihat sifat labil Renata.
Good night
Good night too
****Keesokan paginya Renata menggeliat kecil merasa ada yang menyentuh pipinya sehingga membuat dirinya terbangun.
Ketika membuka mata Renata terlonjak kaget mengubah posisinya menjadi duduk dan menarik selimutnya guna menutupi seluruh tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENATA ✓ {END}
Teen Fiction[Belum di Revisi] Cowok itu berkali-kali berhasil membuat Renata bahagia sekaligus sakit secara bersamaan. Akan kah Renata akan terus bertahan dengan perasaannya?? Ayo baca ceritanya kalau mau tau kelanjutannya,Tapi jangan lupa tinggalkan jejak set...