Part 10

277 18 2
                                    

****

"Y- gak papa. " Renata langsung melepaskan tangan yang tadi melingkar di tubuh Alex.

" Oh ya thanks lo udah nyelametin gue. "

"Lo ikut gue!. " Alex langsung menarik lengan Renata.

"itu taksinya gimana?. " Renata bingung taksi yang dia pesen gimana?.

" batalin "

Renata langsung meminta maaf pada sopir taksinya karena tidak jadi naik. Untung pak sopirnya baik.

"Lo mau bawa gue kemana sih!. "Alex terus berjalan sembari menggenggam tangannya.

"cewe gak baik pulang sendiri. " ucapan itu terlontar begitu saja.

" lo mau anterin gue?. "tanya Renata.

Alex tidak menghiraukan Pertanyaan Renata. Renata terus menggerutu karena pertanyaan nya tidak di respon.

"Ren lo gak papa kan? Untung si Alex langsung gercep nyelametin lo. "sahut Kai.

"gue gak papa kok. " Renata hanya membalas dengan seulas senyum.

" yaudah lex gue sama si Kai duluan ya! Awas anak orang jangan ampe lecet. " pamit Rehan. Alex mendelik tajam.

Tiit!

Titt!

Kai dan Rehan sudah pergi baru saja.

"cepetan naik keburu malem!. "

Renata buru-buru naik ke atas motor milik Alex.

"pegangan!. "

Renata refleks memeluk punggung kekar Alex.

Alex lalu melenggang pergi dari pelataran cafe.

"sekali lagi dan lagi terimakasih banget, karena lo udah nyelametin gue end nganterin gue." ucapan terima kasih Renata kepada Alex saat sudah sampai di rumahnya.

"hmm. " Alex hanya membalas dengan deheman saja.

"hmm doang?." tanya Renata.

"ya terus?."

" bilang sama-sama sama kek apa gitu. " cibir Renata sambil mengembung kan pipinya kesal.

"sama-sama." sahut Alex seraya menahan gemas melihat ekspresi lucu Renata.

"nah gitu dong kan enak denger nya!."seru Renata.

"gue cabut duluan!. " pamit Alex.

"gak mampir dulu?. "

"gak udah malem. "

" yaudah pergi sono!. "

"ngusir?. "

"yakan katanya udah malem!!. "Renata mengepalkan tanganya ke dekat pipi saking jengkelnya.

" yaudah gue pergi. " Alex langsung memakai helmnya dan berlalu pergi.

"lo jam segini baru pulang!!! Gue bilangin mama juga. "seru Mavin saat melihat Renata membukakan pintu rumahnya.

"woyy!!! Lo yaaa abang  lagi ngomong main nyelonong aja!!! Teriak Mavin.

Renata langsung mengunci kamarnya, lalu berjalan mengahampiri ranjangnya. Ia menggigit bibir bawahnya gemas. Gak nyangka sama sekali tadi Alex manis bangett!!!!!. Sambil menendang angin, kakinya naik turun.

*****

Saat sedang berjalan di koridor sekolah, tiba-tiba ia menabrak dada bidang seseorang.

" kalo jalan jangan fokus terus ke hp!. " Renata lantas mendongkak mendengar suara datar itu kek nya gak asing ama nih suara.

NAH KAN IYA SI PAPAN JALAN!

Ketika sadar buru-buru ia menjauhkan badannya.

"ehh sorry, lagian lo nya sih! Udah tau gue lagi fokus ke hp malah di tabrak. " omelnya.

"sengaja. " ucapan singkat Alex dapat membuat Renata membelalakan matanya. Apa maksudnya?

"ohh lo jadii... " saat Renata akan berucap. Ia terkejut Alex tidak ada lagi di hadapannya.

" lo kenapa sih hobi banget ninggalin gue!." seru Renata saat sudah menyamakan langkahnya dengan Alex.

Hening tidak ada jawaban itulah sekarang. Renata hanya menghela napas panjang.

Renata berjalan beriringan di koridor sekolah. Ia sesekali mencuri pandangannya pada Alex, kok dari dekat gini gantengnya banget ya?. Hidung mancung, pipinya agak tirus, tinggi, cool, kulitnya putih tubuhnya kekar, aduhh! udah deh gak tahan nyeritainnya. Terlalu sempurna buat hamba mu ini.

" lo mau kemana?. " lamunan Renata buyar.

"hah? Ya ke kelas lah gimana sih lo, kelas kitakan sebelahan. " Renata tidak mengerti pertanyaan konyol yang alex lontarkan.

"kelas lo kelewatan. "

Renata kaget. Refleks ia mengedarkan pandangannya.

lalu menepuk jidatnya bodoh. Renata sekarang berdiri di depan kelas Alex.  Malu nya yawloh mana di perhatiin temen-temenya Alex.

"anuu... Itu.... G-gue mau nganterin lo..iya!  Siapa tau tadi di jalan lo ke sandung semut yakan?  Yaudah gue cabut ke kelas dulu bye!." Renata dengan cepat berlalu dari hadapan Alex.

Alex seulas mengembangkan senyumnya kala mendengar pernyataan konyol gadis itu.

****

Seisi kantin ricuh oleh suara siswa yang sedang membicarakan seorang mahasiswa baru.

" whatt!!! Jadi bener cewe orangnya!. " seru Karin kaget. Dila maupun Renata sama kagetnya kala seorang cewek memasuki kantin dengan seragam yang berbeda.

Memang cantik sih, putih, tinggi eh nggak deng sama tingginya kek Renata terus rambutnya panjang sepinggang, pake poni sama kek Renata. Terlihat dewasa.

" nahkan bener firasat gue cewe pasti!." sahut Karin.

" gue denger sih mereka sekelas ama si Alex. " lanjut Karin.

"tapi kayaknya cantikan dia deh. " celetuk Dilla. Lagi-lagi karin yang memberikan jitakan mautnya.

"lo kalo mau ngomong saring dulu bisa!!?. " gemas Karin.

"tapi iya juga sih. "lanjut Karin.

PLETAK!!!

"lo berdua sama aja, sama-sama minta di tabok. "Renata kesal langsung menjitak mereka.

Tiba-tiba saja raut wajah Renata berubah menjadi sendu.

****

Cewe itu terlihat berjalan menghampiri Alex dkk.

"aku kangen sama kamu. " alex menegang kala mendengar suara yang dulu ia kenali. Gadis yang ia harap-harapkan dulu sekarang kembali.

"loh? Clarisa? Lo balik lagi?." sahut kai yang baru saja datang memesankan pesanan mereka.

" iya gue balik demi Alex. "

"kenapa lo pergi tanpa kabar?  Dimana lo waktu alex terpuruk dan butuh lo? Lo bahkan gak pamit sama sekali waktu itu. " pertanyaan itu sudah gatal untuk Kai tanyakan pada Clarisa gadis yang Alex kagumi dulu.

"gue minta maaf.... Waktu itu gue harus pergi terbang ke singapura...saat itu gue merasa sesak napas habis pulang dari rumah lo... Gue pingsan di kamar saat gue bangun tiba-tiba saja gue ada di rumah sakit dan waktu itu orangtua gue bilang gue ngidap penyakit gagal jantung....hiks. "runtuh sudah pertahanan yang di buat Clarisa ia menangis sesegukan.

Alex mendengar kabar itu merasa terpuruknya.

" gue frustasi dan hampir putus asa. Tapi gue inget lo, gue harus kembali sembuh demi lo... Gue terus melakukan perawatan intensif setiap harinya disana. Tapi hasilnya nihil gue akan tetep mati karena penyakit gue udah kronis, gue hidup dengan obat-obatan pahit buat bertahan hidup sampai sekarang. Gue gak tau lagi sampai kapan gue bakalan bertahan dengan obat ini."

Kai, rehan maupun Alex tercengang mendengar penjelasan Clarisa. Mereka sama-sama merasakan apa yang Clarisa rasakan.

****

Cuma mau ingetin lagi jangan lupa vote & coment:)

RENATA ✓ {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang