Part 27

54 6 0
                                    

*****


Mavin pulang larut malam, dia baru pulang dan tiba di rumahnya pukul 11 malam.

"Kenapa belum tidur!" sahut Mavin. Melihat Renata masih asik dengan ponsel nya.

Renata yang duduk membelakangi pun menoleh.
"Belum ngantuk" lalu kembali menatap layar ponselnya. Tak lama terdengar suara gelak tawa Renata.

Mavin merinding sendiri. Mendengar tawa Renata yang melengking di tambah suasana sudah malam. Cukup membuat buluk kuduk Mavin berdiri.

"Oh ya bang! Kenapa akhir-akhir ini lo pulang malem terus"tanya Renata tiba-tiba.

Langkah Mavin terhenti.
"Gue sibuk magang di rumah sakit,banyak pasien akhir-akhir ini" Mavin tidak harus menceritakannya pada Renata. Bahwa selama ini, setelah dari rumah sakit mereka ralat Mavin dan Tiara kerap bertemu. Entah itu Tiara yang akan datang ke rumah sakit. Atau bahkan jika jadwalnya tidak terlalu padat Mavin yang akan menjemput gadis itu.

Renata manggut-manggut lalu kembali sibuk ke layar ponselnya.

"Kalo gak niat nonton tv jan di nyalain. Boros listrik! "setelah berkata seperti itu Mavin melenggang pergi menuju kamarnya.

Renata hanya mengedikan bahunya acuh.

"Huh!"keluh Mavin sambil menatap langit-langit kamarnya.

Gimana gue bisa move on kalo cewek nya aja gak mau gue lupain. Batin Mavin.

Ceklek!

"Bang?! "sahut Renata.

Berjalan ke arah ranjangnya. Ia menemuksn Mavin tertidur dengan posisi tangan yang menutupi wajahnya.

Yahh dah ngorok-

Saat ingin berbalik sebuah suara menghentikan langkah nya.

"Apaan! "ujar Mavin.

Mavin tidak tidur. Dia hanya memejamkan matanya sebentar berharap rasa lelah dan kantuknya hilang. Lagian bagaimana bisa ia tidur dengan pakaian seperti ini.

Kemudian ia mengubah posisi tidurnya menjadi duduk. Secuil rasa kasihan pun muncul ketika melihat wajah lelah abangnya yang terlihat kentara.

"Gak jadi"

Setelah itu Renata pergi meninggalkan kamar Mavin.

"Jelas banget tu anak"cibirnya seraya berjalan ke arah kamar mandi.

Dilain tempat Renata sedang berada di kamarnya . Niat nya tadi ingin menanyakan soal masalah Dilla tapi ia urungkan karena wajah Mavin yang tidak mendukung untuk di tanyai.

"Kapan-kapan aja deh gue tanyain"Renata langsung menarik selimut nya berniat tidur.

Tapi tiba-tiba ia terbangun dan langsung menyingkap selimutnya.

"Maraton drakor ah mumpung besok weekend"ujar Renata. Menaruh laptopnya tepat di hadapannya.

Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 03.00 subuh. Padahal Renata masih ingin menonton eps berikutnya. Namun matanya berkata lain, rasa kantuk nya tidak bisa di tahan lagi. Alhasil dia tertidur dengan posisi laptop di hadapannya

*****


"Ye ni bocah kebiasaan nonton drakor gak pernah inget jam" Mavin tak habis pikir kenapa adik nya ini bisa sampai tergila-gila dengan yang berbau-bau korea. Padahal ia juga tak kalah ganteng di bandingkan artis korea disana.

"Dasar maniak korea". Cibir Mavin.

Ia menaruh laptop Renata ke tempat semula. Habis itu membangunkan Renata dengan cara menyentil jitaknya.

RENATA ✓ {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang