Part 2

401 28 9
                                    

*****

" hehe maapin dong, gue kan gak sengaja, lagian lo nya juga sih jalan gak pake mata, jadinya ke senggol deh."cengirnya lalu meminta maaf pada Renata yang kini terlihat sedang menahan amarah.

"Jelas- jelas gue pake  mata, lagian ada jalan tuh pake kaki bukannya pake mata bego!!."

"Ya udah sih kan gue gak sengaja."

"Gak mau tau lo harus bayarin semua ini."

"Gak bisa gitu dong lo yang jatuhin napa harus gue yang bayarin." Kai tidak terima kala ia harus membayar bakso yang bukan hak miliknya.

"Kan lo penyebab bakso gue jatuh!."

"kan itu salah lo sendiri! Gak bisa!"ucap Kai.

"Bisa."

"Enggak."

"Bisa."

"Enggak."

"Bisa."

"Enggak."

"ehh bisa." ralat Renata.

"Enggak lo ya!."

"Bisa bego!.

"Berisik."

Suara dingin itu berhasil membuat keduanya terdiam. Seorang cowok yang tadi tengah bersandar ketembok kini membuka matanya seraya menatap tajam ke arah sejoli yang tadi asik adu mulut.

Merasa terganggu cowok itu bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri mereka.

"Biar gue yang bayar."ucap cowok yang tadi bangkit dari duduknya dan sekarang tepat di hadapan Renata. "ya udah mana sini. "ujar Renata.

"Lex kok lo yang bayar sih." Kai memangil cowok yang kerap dipanggil Alex.

Sahabat dari Kai dan Rehan. Ngomong- ngomong soal Rehan dia hanya diam dengan wajah polosnya.

Alex tidak peduli dengan ucapan Kai ia hanya ingin masalah yang di ciptakan sahabatnya cepat selesei itu aja.

Langsung saja alex membawa selembar kertas berwarna merah dan memberikannya kehadapan Renata.

Renata berlalu dari hadapan Alex setelah menerima uang itu.

Tetapi sialnya pada saat ingin melewati Alex kaki kanannya tersangkut di kursi. Renata yang tahu bahwa tubuhnya akan nyungsep ke lantai memejamkan matanya, takut kalau jatuh pasti malu banget+ pasti sakit.

Tapi Tunggu kok gak sakit ya?. Saat membuka mata, pandangnnya bertemu mata tajam Alex yang teduh. Tangan kekarnya memeluk pinggang ramping Renata.

Renata maupun Alex hanyut oleh tatapan masing- masing, tidak sadar sudah berapa lama mereka ada pada posisi itu.

"Ekhem Ekhem." suara deheman Kai berhasil membuat keduanya tersadar.

Alex reflek langsung melepaskan tangan yang ada di pinggang Renata.



BRRUKK!!!


"Awshh... Lo ! jadi orang gak bisa pelan- pelan dikit apa! Sakit nih bokong gue." maki Renata sambil mengelus pantatnya.

Alex hanya menatapnya sekilas lalu melenggang pergi meninggalkan kantin.

Rehan dan Kai sibuk cekikikan ketika melihat Renata tergeletak di lantai dengan mengenaskan.

"Lo juga! Ngapain ketawa- ketawa hah?! Gue tampol juga pake sepatu!.". Renata yang kesal mencopot sepatunya supaya mereka cepet pergi.

" KABURRR...." teriak mereka bersamaan sambil ikut menyusul Alex yang terlebih dahulu pergi.

Di balik kejadian itu tidak ada yang tahu bahwa sepasang mata sibuk memperhatikan mereka, terlihat dari sorot matanya terpancar kebencian.

****

Renata sekarang kini sedang di kamar mandi, membersihkan berkas noda yang tadi. Gara-gara kejadian tadi baju nya kini jadi kotor, mana gak bawa baju cadangan lagi.

Saat ingin berbalik meninggalkan kamar mandi, tiba- tiba saja ia hadang oleh 3 orang cewe.

"Oh jadi ini yang namanya Renata Renata itu." ucap cewek yang paling depan bernama Shela dan kedua dayangnya Desi dan Windi.

Renata sudah tau jika trio cabe ini suka sekali membully siswi disini jika ada yang berani mendekati Alex, mungkin gara-gara kejadian tadi ni trio cabe muncul disini.

Siap- siap jadi bahan bullyan selanjutnya ini mah, Renata takut? Jelas Big No!.

"Iya gue, ada urusan apa ya? Cepetan gue sibuk!."

" 1 menit." saat Shela ingin mengatakan sesuatu, terpotong oleh ucapan Renata.

"Lo jangan berani deketin Alex! Dia udah punya gue! Jadi jangan pernah coba- coba deketin dia ngerti!!!." gertak Shela.

" Omongan lo basi tau! "

" lo.." bersiap satu tangannya melayang ke atas bermaksud ingin menampar Renata. Tapi berhasil di tahan olehnya.

"Apa!! mau nampar gue? Cih! Sorry! Pipi gue masih suci! gak pantes di sentuh sama tangan kotor macam lo!." Renata langsung menghempaskan tangan Shela dan berlalu dari hadapan mereka.

"Awass aja lo tunggu pembalasan gue." ucap desi sambil menyeringai licik.

****

Jangan lupa Voment nya yaa:)

RENATA ✓ {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang