****
"Lo? mau apa lagi hah!. " geram Renata.
"mau gue? Lo jauhin alex! Tapi lo gak denger apa kata gue. Its oke." ujar Shela santai.
" udah gue bilang lo siapa larang-larang gue!. " seru Renata.
"lo ya! Jangan mentang- mentang gue diam aja gak tau! Lo sering deketin Alex dan itu yang bikin gue muak!. "
Renata menatap Shela tidak percaya dia rela melakukan hal bodoh demi laki-laki? Bahkan Shela rela mencelakakan dirinya demi laki-laki ? Mungkin Renata akan berpikir 2 kali sebelum melakukan itu, dia tidak mau membahayakan dirinya sendiri. Mungkin akan berakhir di penjara.
"tinggal satu dorongan dan lo akan mati untuk selamanya. " ujar Shela dengan senyum liciknya.
"lo pikir-pikir lagi deh, apa dengan lo nyelakain gue lo bisa dapetin Alex? Nggak! Alex mungkin bakal makin benci sama lo! Dan lo akan berakhir di penjara nantinya. " ucap Renata meyakinkan niat Shela.
Bener apa yang di katakan Renata. Kalau dia nyelakain Renata, Alex bakal semakin benci pada dirinya. Shela menepis pikirannya.
"gue gak peduli! Gue mau lo mati sekarang juga. " Shela berjalan pelan-pelan menuju Renata.
Renata menatap Shela tidak percaya. Ia terus berusaha membuka tali yang ada di tangannya.
"Sel gue tau lo gak bakalan berani nyelakain gue. "sahut Renata. Ia melihat kebawah Rooftop keringatnya kembali membasahi dahinya.
"siapa bilang.. " Shela langsung mendorong Renata dengan sekali dorongan.
"AAAAAA!!!. "renata kehilangan keseimbangannya. Ia yakin setelah ini ia bakal jatuh dari atap gedung ini. Renata memejamkan matanya pasrah.
Tapi tiba-tiba tangan seseorang berhasil mencekalnya, hingga ia tak jadi jatoh ke bawah. Tangannya langsung di tarik dan menabrak dada seseorang. Wajah Renata pucat ia lemas dan shok atas kejadian barusan.
" lo gak papa?. " tanya seseorang yang sudah menyelamatkan nyawanya. Ia mendongkak dengan lemas. Lalu menggelengkan kepalanya dan Renata langsung tak sadarkan diri. Ia segera membopong Renata ke uks saat ia melewati Shela.
"Alex... "gumam Shela. Ia terkejut melihat Alex ada disini. Berarti dia melihat kejadian tadi.
" jangan berani lagi nyelakain Renata! Lo bakalan tau akibatnya!." ucapan dingin Alex mampu membuat Shela diam membisu.
****
Karin dengan emosi memuncak mendatangi kelas Shela. Ia tidak bisa tinggal diam sahabatnya hampir meregang nyawa oleh anak ini.
Ia lihat shela sedang bersenda gurau dengan dayangnya. Lihatlah dia sama sekali tidak ada rasa bersalahnya. Itu makin membuat Karin semakin geram.
BRRAAKK!!!
Suara gebrakan meja berhasil membuat sesisi kelas sunyi, termasuk Shela dan kedua dayangnya.
"LO APA-APAAN BERANI NYELAKAIN RENATA HAH?. "teriak Karin di depan muka Shela. Dilla baru saja datang langsung menenangkan Karin. Karena tadi sehabis di uks Karin langsung berlari menuju ke sini.
Shela berdiri dari duduknya.
"kalo iya apa? Lo mau apa?." tantang Shela.
"lo!!! GARA-GARA LO RENATA PINGSAN DAN HAMPIR KEHILANGAN NYAWA!!! " teriaknya emosi. Dilla sudah lelah menenangkan Karin yang kalap.
"JALANG ITU PANTES MATI! KARENA DIA UDAH BERANI DEKETIN ALEX! MILIK GUE!!. " balas Shela berteriak. Semua yang ada di kelas tersentak kaget. Shela hampir membunuh Renata? Bagaimana mungkin.
"lo sebut apa?. " ucapnya ingin mendengar lagi ucapan Shela.
"JALANG!. " teriak Shela penuh penekanan.
PLAAK!!!!!
PLAAK!!!!!
Dua tamparan berhasil mendarat di pipi mulus Shela. Satu di sebelah kiri satunya lagi di sebelah kanan. Hingga membuat Shela meringis kesakitan, juga ujung bibirnya mengeluarkan darah.
"Lo sebut dia jalang? Cuihh. " Karin meludah jijik.
"Makanya kalo ngomong tu ngotak dikit, ngaca! Siapa yang sebenarnya jalang Renata atau lo!. "
"awsh jelas Renata yang jalang! pake godain Alex segala. "sahut Shela tidak ada takut-takutnya. Kalo dua dayang nya sedari tadi juga natap Karin dengan wajah ketakutan.
"pernah liat Renata godain Alex! ? Bukannya seharusnya ucapan itu buat diri lo sendiri? Orang yang selalu ngejar2 dan godain Alex siapa? LO!!!!." cerca Karin mendorong bahu Shela. Skakmate Shela sekarang hanya diam membisu ucapan Karin berhasil membuatnya bungkam.
Karin yang melihat Shela terdiam tersenyum.
"kenapa lo diam? Lo kehabisan kata-kata? Atau emang lo merasa lo yang jalang. " ucap Karin.
"gue tegasin sekali lagi, jangan pernah berani lagi nyelakain Renata ataupun ganggu Renata! Lo masih untung gak di keluarin sekolah karena kasus pembunuhan!!!. "setelah itu Karin langsung di seret Dilla keluar kelas.
****
Renata gelisah, entah apa yang akan di perbuat sahabatnya saat ini.
"lex lo coba susulin Karin gue takut Karin kalap. Dan si Dilla belum muncul juga nyusul si Karin." Alex menatap Renata yang sedang khawatir.
" biarin si Shela emang harus di beri pelajaran. " ucapan datar Alex berhasul membuat Renata kesal.
"lo gak tau Karin kalo lagi emosi! dia bisa hilang kendali. "
Ceklek!
Pintu uks terbuka menampilkan sosok sahabatnya.
Karin langsung menghempaskan tubuhnya dekat ranjang Renata. Lalu menghembuskan napasnya.
"lo tau gak Ren! Si Karin tadi hampir hilang kendali untung gue keburu nyeret dia kesini. "
"dia lakuin apa?. " ucapan itu berasal dari Alex.
"dia nampar Shela dua kali!. " seru Dilla.
"bagus dia pantas dapat itu. " ucap Alex dingin.
"lex gue cariin ternyata disini." sahut seseorang dari arah pintu baru saja datang.
"eh ada bidadari." celetuk Kai.
Karin memutar bola matanya malas.
"bukan bego!. " timpal Rehan.
"terus apa?. "tanya Kai.
"malaikat. " ucap Rehan. Lalu kai menoyor kepala Rehan.
"bego! Sama aja. " Alex hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan mereka.
****
Jangan lupa Voment nya:)
KAMU SEDANG MEMBACA
RENATA ✓ {END}
Teen Fiction[Belum di Revisi] Cowok itu berkali-kali berhasil membuat Renata bahagia sekaligus sakit secara bersamaan. Akan kah Renata akan terus bertahan dengan perasaannya?? Ayo baca ceritanya kalau mau tau kelanjutannya,Tapi jangan lupa tinggalkan jejak set...