****
Mavin yang sedang asik dengan ponselnya terperanjat kaget. Itu bukannya teriakan adiknya ya?. Jelas - jelas itu suara adiknya Mavin menggeplak jidatnya bego. dengan tergesa- gesa ia segera berlari ke kamar Renata takut terjadi apa- apa.
"Apa yang terjadi!!! ."suara Mavin berubah tadinya panik kini bertanya- tanya." lo kenapa?. "Karena pada saat ini Renata sedang berdiri di atas kasur.
"Itu tadi ada kecoa deket pintu, tapi sekarang kecoanya pindah ke bawah meja belajar."
"Yaelah, gue kira apaan taunya cuma kecoa doang mah kecil." ucap Mavin meremehkan.
"Ya udah buang kecoanya, malah ngejugrug di situ." sahut Renata kesal.
Saat Mavin berjalan ingin menghampiri meja belajar. Bermaksud ingin melihat apakah kecoanya masih ada atau tidak. Namun tiba- tiba tak disangka kecoanya terbang dari arah meja kearah mavin.
" AAAAAAA!!!! KECOANYA TERBANG!!!." Mavin berteriak sangat kencang saat melihat kecoa terbang menuju kearah nya. Dengan buru-buru Mavin ikut meloncat ke atas kasur dimana Renata berada.
"Ihhh!! Napa lo ikut gue naik ke atas kasur!!."
"G...gue tadi kaget soalnya."Ucap Mavin tergugup karena ketahuan ketakutan.
"Alahh... Katanya kecoa doang mah kecil, lah ini liat kecoa terbang aja takut. Badan aja gedee, kecoa di takutin." ejek Renata.
"Lo, dari pada ngebacot terus, mending usir tuh kecoa." ujar Mavin.
"Idih ogah!! Lo aja sana. Lo kan cowok. "suruh Renata sembari mendorong punggung Mavin agar cepat buang itu kecoa.
"yee cowok juga ada takut nya kali. "sahut Mavin.
Tak lama kemudian kecoa itu terbang ke arah mereka lagi.
" AAAAA!!! MAMA!! HUAA!!." teriakan itu bukan berasal dari Renata melainkan Mavin. Allah Maviiin Maviin. kini ia sedang berada di belakang Renata sebagai tamengnya.
"Isshh! Napa lo yang di belakang harusnya tuh gue di belakang dan lo di depan gimana sih." cerca Renata sambil terus mengusir kecoanya dengan menggunakan guling sebagai senjatanya.
"Lo tau sendiri gue tu Pobia ama kecoa." sahut Mavin.
Karena pernah saat semasa dulu Mavin sedang berlibur di rumah neneknya lebih tepatnya di Bandung. Saat itu, Mavin sedang di ruang tengah bermain PS bersama sepupunya dari Bandung. pada saat itu di Bandung sedang musim panas jadi, Mavin hanya mengenakan celana pendek selutut itu pun di buat longgar. Saat sedang asik bermain PS, tiba- tiba datang seekor kecoa dari arah belakang tv. Saat itu posisi Mavin duduk selonjoran sambil bermain PS. Kecoa itu tiba- tiba saja masuk kedalam celana yang di kenakan Mavin. Karena Mavin pada saat itu umur 4 tahun berteriak nangis sambil terus berusaha mengeluarkan kecoa dari dalam celananya.
Renata hanya mendengus. Dan tiba- tiba saja kecoa itu hinggap di kepala Mavin. Kesempatan emas bagi Renata.
"Shtt lo jangan gerak diem di situ!." titah Renata sambil pelan- pelan tangannya mengarah ke kepala Mavin.
"Ada apaan sih." Mavin bingung melihat sikap Renata dengan tangan yang terlihat hati- hati ingin menangkap sesuatu.
"Lo diem dehh!!."
PLAKKK!!!!
Yap berhasil. Kecoa itu langsung sekarat karena geplakan Renata yang cukup keras.
"Lo apa- apaan geplak pala gue!!!." murka Mavin.
Renata langsung menjiwir kumis hewan itu dan memamerkannya di hadapan wajah Mavin.
"AAAAAA!!!." Mavin berteriak kencang, langsung ngacir ketakutan keluar kamar.
"Ahahahahah." sungguh kocak liat wajah ketakutan abangnya. Sampai- sampai perut Renata sakit karena terus tertawa. Anjirr adekk laknat lu ren.
****
Gimana ceritanya kurang seru atau gereget kah komen di bawah ya:)See you next part guyss:*
Bonus buat kalian yang udah baca :v
KAMU SEDANG MEMBACA
RENATA ✓ {END}
Teen Fiction[Belum di Revisi] Cowok itu berkali-kali berhasil membuat Renata bahagia sekaligus sakit secara bersamaan. Akan kah Renata akan terus bertahan dengan perasaannya?? Ayo baca ceritanya kalau mau tau kelanjutannya,Tapi jangan lupa tinggalkan jejak set...