Part 7

308 22 0
                                    

****

Renata sekarang berada di depan kelas menunggu hujan reda. Gara-gara harus nyelesein masalah pensi.

karena ia ketua ekstrakulikuler dance makanya harus hadir sebab mau buat konsep pentas seni yang di selenggarakan oleh OSIS.

Teman-temannya pun sudah pulang. Renata menghela napas panjang kala hujan tak kunjung reda.

Ia menengok ke sana kemari tenyata sekolah sudah semakin lenggang, tak banyak siswa yang masih ada di sekolah karena waktu menjelang semakin sore.

Tapi tiba-tiba ia merasakan seseorang baru saja datang tepat berada di samping tubuhnya. Ia penasaran, lantas ia menoleh.

Terlihat sesosok laki-laki berdiri tegap di samping nya dengan raut wajah datar, seraya memasukan tangannya ke dalam saku jaket. Kalian pasti tau. Siapa lagi kalo bukan alex si manusia tembok. lihat saja mukanya, datar banget kek tembok.

Tapi sepertinya mereka sama-sama sedang menunggu hujan reda.

Setelah itu terjadi keheningan di antara mereka. Renata bungkam tidak bicara sama sekali, ia sibuk memperhatikan hujan. Sesekali ia mengulurkan tangannya dan menghirup udara bau khas hujan, karena tepat saat ini adalah musim penghujan. Musim yang Renata sukai.

Tak lama hujan pun mulai reda. Renata bingung ia pulang naik apaan, jam segini taksi mana ada. Kalo naik bus ia harus jalan dulu ke tempat stopan, karena lumayan rada jauh juga dari sekolah.

Ia melirik Alex sekilas. Terpaksa ini mah:(

"Alex..... " siap-siap dengan jurus pamungkas miliknya.

"Hmm. " ia terus memasang wajah pupy eyes nya.

"gue boleh nebeng yahh."

"Gak. "


"plisss yah...yah...."

"gak. "

"ihhh boleh dongg!!! Masa lo tega gue pulang sendirian mana jalan kaki, kan jauh tuh dari sekolah ke rumah gue. Lagian gue kan habis sakit tega banget kalo gak nebengin gue. " Renata berbicara semelas mungkin supaya Alex bisa luluh.

Alex berlalu pergi tanpa membalas ucapan Renata.

Huh nyebelin lu, dasar muka papan jalan-umpat Renata dalam hati.

BRUMM!!

BRUMM!!

Tiba- tiba sebuah motor berhenti tepat di depan Renata kala ia sedang berjalan. Untung gak ke tabrak. Ni orang sengaja apa gimana sih.

"Ehh lo punya mata kagak sih!!udah tau gue lagi jalan malah berhenti di depan !!." sungutnya kesal.

Tiba-tiba sang pemilik motor pun membuka helm fulfacenya.

Renata melongo kaget karena orang yang udah dia maki-maki adalah Alex.

"Naik. " titah Alex.

Renata masih shok di tempat. Pikirnya Alex tidak akan ngajak dia pulang eh taunya udah di suruh naik aja. Ahh sosweet dehh jadi pen nabok:v

"Oke gue jalan. " Alex langsung kembali menstater motor sport hitam miliknya.

" Ehh iya-iya gue naik. " seakan tersadar Renata buru-buru naik ke atas jok milik Alex. Buset tinggi amat susah gue naik nya mana pake rok.

"Kok gak jalan-jalan sih?." tanya Renata bingung, karena dari tadi ni motor gak jalan-jalan.

" Pegangan!." Renata dengan ragu memeluk tubuh kekar milik Alex. Kok jantung gue nge dugem ya?. Tapi kenapa nyaman banget ya. Renata senyum-senyum gak jelas.

Di tengah perjalanan....

"rumah lo di mana?." ucap Alex setengah berteriak.

" Di jalan teratai blok 10." jawab Renata balas teriak takut Alex gak denger bukan budeg ya:v

Renata larut dalam pelukannya, sampai-sampai gak sadar perjalanan sudah sampai.

" Turun!. "

Renata refleks langsung melepaskan pelukannya.

"Btw thanks ya lo udah mau anterin gue. "

" Lo yang maksa!."

" Yaudah sih nambah-nambah pahala kan bisa. " sungutnya kesal. Nganterinnya keliatan gak ikhlas sih.
Ya kan di paksa Renata. Oon lu.

"Ehh iya, sekali lagi makasih end titidije. " pesan Renata.

Alex memakai kembali helm miliknya. Setelah itu menyalakan mesin motornya. Renata sibuk memperhatikan Alex yang sudah melaju.

Setelah di rasa Alex benar-benar pergi, Renata berjalan menghampiri pintu rumahnya.

"c
Ciee yang di anterin pacar mah beda, senyum-senyum mulu." sahut seseorang. Terlihat Mavin sedang selonjoran di sopa.

" pacar-pacar!! Napa lo udah ngejugrug disitu bukannya jemput gue di sekola. " sungutnya kesal.

"Gue kira lo udah pulang ehh taunya belum. "

"tau ah. Gue bilangan mama  lo. " ancam Renata. Lumayan lah ngirit duit hihihi.

1

2

3

"oke lo mau apa!. " pasrah Mavin.

Yes berhasil.

"gue mau lo beliin album bts yang persona karna kebetulan gue belum punya, trus lighstik yang versi 4 nya. Udah segitu doang gue mah"

" Segitu doang lu kata!! Lo kira gue gak tau itu barang mahal-mahal!! Bisa bangkrut gue. "

"uang jajan lo kan lebih besar dari gue. Jadi gak mau tau!! Pokoknya besok beliin!!!." Renata langsung melenggang pergi ke kamarnya.

Mavin mengacak rambutnya frustasi, di porotin adiknya habis-habisan. Mavin hanya bisa menghela napas panjang.

****

TBC

Mau ngingetin aja jangan lupa vote & Coment nya:) tau da kalian teh bosen dengernya.

Makanya jangan lupa biar gak di ingetin hehe.

Udah lah gitu aja dari author mah.

Oke sekian & terimakasih:)








RENATA ✓ {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang