Part 23

118 13 11
                                    

****

Ini adalah hari terakhir ujian berlangsung, para murid sekarang sedang berkutat dengan soal-soal. Dan waktu hanya tinggal sedikit lagi.

Kringg!!!

Bel berbunyi menandakan bahwa waktu mengerjakan sudah habis. Saat nya mengumpulkan kertas jawaban setelah itu keluar ruangan.



"RENATA!."


Sebuah teriakan mengalihkan tatapannya setelah keluar dari kelas.

"ada apa??. "tanya Renata.

"di cariin Alex di parkiran. " jawab Bani teman sekelas Alex.

"oh iya makasih. "

Renata berjalan menyusuri koridor sekolah menuju parkiran. Terlihat Alex yang sedang bersender di samping mobilnya dengan hp di tangannya.

"ekhem!. "

Deheman Renata mengalihkan tatapan Alex. Dia terlihat mengangkat kepalanya dari hp kemudian tersenyum tipis.

Renata mengharapkan Alex berbicara saat ini.

"aku anterin. "

Hatinya mencelos mendengar nada bicara Alex yang biasa saja. Seperti tidak ada masalah.

"oh okey. " Renata langsung masuk.

Di dalam perjalanan hanya ada keheningan. Renata tengah sibuk menatap jendela sedangkan Alex sedang sibuk menyetir.

Gadis itu biasanya nyerocos tapi kini dia hanya diam saja. Alex langsung menyadari perubahan sikap Renata.

"kenapa??. "

Renata yang mendengar itu hanya diam saja.

"kalo aku ada salah ngomong jangan diem aja. "kata Alex.

"dengan acara diem-dieman kayak gini gak akan nyelesein semuanya. "

Renata tertegun, apa yang di ucapkan Alex ada benarnya. Perlahan dia menoleh tapi tatapannya lurus kedepan.

"kamu kalo udah bosen sama aku bilang." sahut Renata tanpa melirik Alex.

"kapan aku ngomong. "

"dengan cara sikap kamu kayak kemarin, udah cukup ngebuktiin. "

Alex tau apa masalah yang sudah membuat kekasihnya berubah sikap.

"cara selingkuh kamu sama cewek lain. "lanjutnya

"dan kamu percaya??. " ucap Alex.

"pertama aku gak percaya, setelah liat sikap kamu aku ragu. "

"kamu benar-benar gak percaya??. "tanya Alex sekali lagi.

"kalo waktu itu kamu ngejar aku dan jelasin, mungkin aku bakalan percaya. Tapi kamu hanya diam aja tanpa niatan ngejar ataupun jelasin, bahkan nge chat aku aja enggak!!!." unek-unek Renata akhirnya keluar juga. Setelah berkata seperti itu Renata memalingkan wajahnya ke jendela.

Alex diam. Dia menatap lurus kedepan. Ini salahnya andai dirinya ngejar Renata dan tidak mendengarkan cewek itu mungkin keributan ini gak akan terjadi.

Renata dia sibuk memeperhatikan jalanan dari jendela. Tersadar, ini bukan jalan kerumahnya.

"kita mau kemana?. "Alex tidak menjawab dia hanya diam. Renata mengerutkan kening nya.

Harusnya dia yang marah kenapa jadi Alex yang marah. Renata mendengus sebal.


****


RENATA ✓ {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang