****
Sudah seminggu Renata meninggalkan nya dan sudah seminggu pula Alex menjadi pribadi yang lebih dingin. Bahkan sahabatnya sudah lelah menghibur Alex yang larut dalam kesedihan. Ia lebih sering duduk di taman sekolah mambaca buku atau termenung. Sungguh tampilannya sekarang jauh dari kata rapi. Renata mampu membuat Alex mengalami perubahan.
Saat masih bersama Renata, Alex sedikit2 menjadi pribadi hangat, meski muka datarnya selalu ada. Saat Renata pergi meninggalkan Alex dia juga bisa berubah menjadi pribadi yang lebih dingin. Berarti hanya Renata lah yang bisa mengembalikan sifat Alex.
Sekarang Alex sedang berada di bandara menunggu seseorang. Semua orang ada disini Kai, Rehan, Karin, Dilla dan juga Mavin. Mereka sama2 sedang menunggu seseorang.
Terlihat seorang gadis turun dari pesawat menuju kesini. Rambutnya yang sebahu, matanya di lapisi kacamata hitam,pakaian tebal musim dingin melekat di tubuhnya di padu dengan sepatu higheels sembari menyeret kopernya.
Gadis itu terlihat tersenyum seakan kejadian kemarin tidak pernah terjadi.
"hai!!." seru gadis itu.
Semua orang yang disana melongo. Renata sekarang terlihat berbeda. Tampilannya seakan di sulap.
"RENATA!!!!!. "pekikan itu berasal dari 2 sahabatnya. Mereka bertiga berpelukan melepas rindu.
"gue juga ikutan dong. "celetuk Kai sambil berjalan menghampiri mereka.
"hmm..enak aja lo!!! Adek gue itu. "Mavin menjiwir telinga Kai.
"ampun bang ampun!!!. "rintih Kai karena jeweran Mavin bukan main-main ia benar-benar sungguhan. Saat sudah di lepas pun masih kerasa nyut-nyutan.
" yaudah yuk pulang nanti aja kangen kangenannya. "sahut Mavin.
Renata dkk cengar-cengir gak jelas. Alex masih terus menatap Renata tanpa berkedip. Renata yang merasa di tatap seperti itu salah tingkah. Tapi dilihat-lihat penampilan Alex sekarang kacau kantung matanya pun hitam apa ini penyebab dirinya pergi. Kalau iya itu bagus.
Renata tersenyum pada Alex. Ia sadar semenjak datang mereka belum bertegur sapa.
Alex gelapan. Ia masih canggung bertemu dengan Renata. Tapi sebisa mungkin dirinya bersikap biasa.
Renata tak habis pikir, kiranya Alex sudah berubah tapi nyatanya tetap saja sama datar dan dingin. Susah ya kalo sifat nya dari lahir.
"bang! Gue pinjem Renata bentar. "ujar Alex.
Mavin menoleh kebelakang, ia menatap wajah Renata tapi Renata hanya mengedikan bahunya tidak tahu. Mavin hanya menganggukan kepalanya.
Alex menggenggam tangan Renata menuju mobilnya. Mavin dengan mobilnya sendiri, Dilla bersama Karin, Kai dan Rehan.
****
Entah Alex akan membawanya ke mana yang jelas dari tadi belum sampe. Setelah menempuh perjalanan kira2 setengah jam baru lah mereka sampai.
Tempat ini seperti danau terdapat bangku berwarna putih dan juga bunga-bunga yang bermekaran di atas air itu semakin membuat sangat indah. Alex mengajak nya untuk duduk di salah satu bangku itu.
" kenapa lo pergi dan tinggalin gue." tanya Alex sembari menatap lurus kedepan.
Renata menghela napas panjang. Sudah ia duga bahwa Alex membawanya untuk membicarakan soal ini.
"gue pergi bukan bermaksud buat ninggalin lo. Gue pergi hanya mencari ketenangan aja. " jawab Renata.
"tapi lo pergi tanpa beritahu siapapun termasuk gue. "
"alasan gue pergi bukan hanya untuk cari ketenangan saja tapi juga gue mau liat apa dengan gue pergi lo merasa kehilangan. Tapi nyatanya harapan gue salah.Tadinya gue mau yakinin hati lo apa hati lo buat gue atau masih milik Clarisa. "ucap Renata bergetar.
"lex.. Jangan beri gue harapan yang besar jika akhirnya harapan itu putus seketika. Apa dengan lo deketin gue hanya untuk pelampiasan karena Clarisa udah gak ada."lanjut Renata. Akhirnya unek-unek yang ia simpan keluar juga.
Alex menggeleng mendengar penuturan Renata itu tidak benar.
" gue sebenarnya cape harus terus nunggin hati lo yakin." lirih Renata.
" kejadian kemarin gak seperti yang lo pikirkan gue saat itu shok kaget dengan aksi Shela, gue hanya diam mematung tapi gue gak balas pelukan dia percaya sama gue. " Alex mengubah topik supaya Renata tidak mengungkit-ungkit Clarisa yang nyatanya sudah tidak ada.
"gue tau lo gak akan lakuin itu, tapi yang bikin gue kecewa kenapa lo gak ngejar gue dan jelasin semuanya!!,terus kenapa lo bisa diam aja di peluk wanita sialan itu hah?!!. " nada bicara Renata meninggi sambil terisak.
"gue terlalu kaget dengan aksi nekat dia.. " ucap Alex menunduk ia tidak berani melihat Renata menangis lagi karenanya. Biar lah Renata meluapkan emosinya. Ia berhak marah karena dirinya yang meminta Renata menunggu tapi dirinya juga yang membuat Renata malah lelah menunggu.
Renata beranjak dari duduknya dan berjalan meninggalkan Alex.
"GUE CINTA SAMA LO RENATA!!. "
Renata seketika berhenti mematung mendengar teriakan Alex ia tidak dapat mencerna ucapan Alex.Alex berjalan menyusul Renata, saat sudah sampai dihadapan Renata,ia langsung menubruk Renata dan memeluknya erat seakan tidak ingin kehilangan Renata untuk yang kedua kalinya.
"gue cinta sama lo. Dan gue sadar hati ini sepenuhnya milik lo. "lirih Alex. Renata kaget Alex hampir menangis karena dirinya?.
"plisss!!! Gue mohon jangan tinggalin gue lagi. " Renata yang mendengar itu ada perasaan hangat dalam hatinya.
Lalu ia tersenyum dan membalas pelukan Alex.
" gue gak akan ninggalin lo sampai kapanpun. "sahut Renata.
Alex langsung melepaskan pelukannya dan menatap Renata tidak percaya. Berarti dia sudah memaafkannya.
"kamu udah maafin aku?. " mendengar perubahan perkataan Alex pipinya menjadi merah. Renata langsung menganggukan kepalanya.
" kita resmi pacaran!!!. "tegas Alex.
Renata pura-pura mengernyitkan kepalanya.
"kapan kamu nembaknya?. " tanya Renata.
"Will You Be My Girl Friend?."ucap Alex sambil membungkuk dan mengulurkan tangannya.
Renata menggigit bibirnya. Ia tak menyangka Alex akan melakukan ini.
Lantas ia menerima uluran tangan Alex." yes, i will. "jawab Renata.
Alex tersenyum melihat gadisnya blushing.
"kita pulang!. " sahut Alex kembali dengan wajah datarnya.
Renata yang tadinya tersenyum sekarang cemberut sehingga bibirnya maju kedepan.
"ishh kamu mah gak ada romantisnya sama sekali. Orang kalo udah resmi pacaran di peluk terus di kasih bunga kayak di drakor drama korea. "gerutunya kesal. Tadi aja gelosoran nangis-nangis lah sekrang datar lagi. Susah emang punya cowok muka datar dari orok.
"ini Indonesia bukan Korea."ujar Alex lalu pergi meninggalkan Renata yang asik menggerutu.
"tuhkan gue di tinggalin lagi, hobi banget sih ninggalin gue!!!." umpatnya.
Renata langsung menyusul Alex. Yang nyatanya sudah ada di depan pintu mobil penumpang. Saat Renata ingin masuk Alex membukakan pintu untuknya.
" makasih!. "cetus Renata. Karena ia masih kesal dengan Alex.
Alex menyunggingkan senyumnya melihat Renata kesal.
*****
Horee akhirnya Alex membalas perasaan Renata juga.
Oke guyss gak bakalan banyak bacot cuma mau ingetin.
Jangan lupa Vote dan Coment:)
Oke bye bye
KAMU SEDANG MEMBACA
RENATA ✓ {END}
Teen Fiction[Belum di Revisi] Cowok itu berkali-kali berhasil membuat Renata bahagia sekaligus sakit secara bersamaan. Akan kah Renata akan terus bertahan dengan perasaannya?? Ayo baca ceritanya kalau mau tau kelanjutannya,Tapi jangan lupa tinggalkan jejak set...