Part 26

97 7 6
                                    

****

Menjelang pagi, Renata sudah bangun dari tidurnya dan bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Meskipun pelajaran sudah selesai semua, namun ia rindu suasana kelas yang  tiada kegaduhan setiap harinya. Apalagi nanti setelah lulus pasti dia sangat merindukan sekolah tercintanya.

Renata dia segera turun, Alex sudah menunggunya dari tadi di luar. Ia melirik meja makan tidak ada abangnya kemana dia. Tumben pagi-pagi begini udah berangkat.

"hai! " sapa Renata saat sudah berada di luar.

Alex membalas nya dengan senyuman hangat. Lalu membukakan pintu mobil mempersilahkan Renata untuk masuk.

"gimana? Udah enakan? " tanya Renata saat mereka sudah berada di dalam mobil.

"apanya? " dahi Alex mengernyit, tidak mengerti arah pembicaraan Renata.

"itu kan semalem katanya kamu pusing sakit kepala, sekarang gimana enakan? Udah minum obat kan? " terang Renata.

Lagi-lagi hati Alex tercubit dengan fakta bahwa Renata memang sangat tulus padanya.

"udah mendingan kok" jawab Alex.

"ohh syukur kalo gitu" kata Renata.

****

Di dalam kelas sudah ada Dilla dan Karin. Mereka sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

Dilla yang sedang tiktokan, dan Karin yang sibuk dengan game nya.

"sesange sori jilo aylapyu neol saranghantago neol yeoja ga dweyo nalago" senandung nya seraya meragakan gerakan yang ada di layar ponselnya. Tiba -tiba Dilla menghentikan aktivitas tiktokannya, dia teringat sesuatu.

"ehh Dill lo tau ga? " ujar Dilla menepuk bahu Karin.

" mana saya tau saya kan orang" jawab Karin asal. Dia terlalu sibuk dengan gamenya.

"dih! Siapa juga yang ngomong  lu ikan"

Karin hanya mengedikan bahunya. Bodo amat.
"udah si tunda dulu maennya! Gue mau ngomong ini! " cerca Dilla.

"ngomong aja, tanggung gue" jawab Karin.

"gue rebut juga hp lo" ancam Dilla. Dan Karin segera mematikan ponselnya. Ancaman Dilla suka beneran makanya dia langsung mematikan ponselnya.

"iya apa gue dengerin " cibir Karin.

"lo tau ga?  Gue kemarin  ke cafe Rose sama si Dani sepupu gue, eh taunya gue lihat bang Mavin sama cewe lagi ngobrol  mana keliatan akrab banget. Dia pacarnya? Tapi Renata kan  bilang bang Mavin belum pernah punya pacar sejak SMA. terus dia siapa?!! " ucap Dilla panjang lebar.

"gue kan udah bilang! Mana saya tau" jawab Karin seadanya. Memang benar adanya dia tidak tau menahu mengenai Mavin yang  bersama cewek lain.

"lo mah gitu! Keliatan gak ikhlas banget dengernya" kesal Dilla.

Karin terlihat mengehela napas.
" belum tentu yang lo lihat itu bener Dil! Terkadang apa yang kita lihat belum tentu sama dengan apa yang kita pikirkan, bisa saja kan dia temen kampusnya,  atau sepupunya kita belum tau" kata Karin.

Dilla yang mendengar itu terdiam, benar juga dia kan belum tau cewek itu siapa nya.

"gue harus tanya Renata biar jelas" final Dilla.

"serah lo deh" Karin menyalakan ponselnya bermaksud melanjutkan permainannya kembali.

"HALOHAA MANTEMAN SEMUANYA!!! " teriak seseorang masuk ke dalam kelas.

RENATA ✓ {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang