Part 17

210 20 0
                                    

****

Renata kini sudah berada di bandara di temani Mavin yang hanya mengantar Renata.

Renata sudah siap dengan kopernya dan sebentar lagi ia akan terbang ke ausi.

"lo tega bener tinggalin gue sendirian. " raut wajah Mavin berubah sendu.

"gue gak akan lama kok cuma seminggu dan lo bisa gantian kalo gue udah pulang lo bisa kesana. "ucapan Renata berhasil membuat Mavin kembali tersenyum.

"beneran ya awas kalo boong. "ujar Mavin.

Renata memeluk Mavin untuk pelukan terkahirnya.

Tiba-tiba pemberitahuan pesawat menuju New york akan cepat landas. Renata melepaskan pelukan mereka.

"gue cabut, hati-hati  jangan lupa makan tidur jaga kesehatan."pesan Renata terus berjalan ke pintu cek-in.

Mavin hanya tersenyum lalu melambaikan tangannya. Renata melihat itu balas melambaikan tangannya lalu menuju pintu pesawat.

Sosok Renata semakin menghilang dari sini. Mavin menghembuskan napasnya, ia langsung meninggalkan bandara saat sudah di pastikan Renata sudah berada di dalam pesawat.

****

Alex menyadari bahwa Renata sudah beberapa hari ini tidak masuk sekolah. Itu semakin membuat Alex merasa bersalah pada gadis itu. Renata harus tau apa yang sebenarnya terjadi. Ia lalu beranjak dari tempat duduknya dan pergi ke luar kelas.

Rehan dan Kai yang asik dengan kebiasaan mereka main TOD kaget melihat Alex keluar kelas.

" mau kemana dia?. "gumam Kai.

"palingan juga ke perpus kalo nggak ya ke kantin."sahut Rehan.

Alex sudah berada di depan kelas Renata, ia harus menemui Renata sekarang juga. Tapi ia tidak melihat Renata bangkunya pun kosong hanya ada sahabatnya doang.

"Renata mana?. " tanya Alex.

"gak tau. "singkat Karin.

"lo yang bener!!  Renata dimana?. "sentak Alex yang mulai geram.

"lo gak perlu tau Renata dimana!
Karena lo!! Bisanya cuma bikin Renata sakit hati mulu."sungut Karin menunjuk muka Alex.

"lagian lo ngapain mau ketemu Renata. Bukannya lo sibuk ama perempuan itu. "cibir Dilla.

Alex menghembuskan nafas kasar.

"gue cuma mau jelasin masalah kemaren. "ucap Alex sendu.

Karin dan Dilla melihat Alex iba. Ia seperti sudah kebingungan harus mencari Renata kemana lagi. Mereka juga gak bisa berbuat banyak ini permintaan Renata.

"lo coba tanyain ke bang Mavin kalu aja dia tau kemana Renata pergi. "ucap Karin.

Alex yang mendengar itu tersentak kaget. Apa hubungannya Renata pergi dengan laki- laki itu.

"emang dia siapanya Renata. "heran Alex.

"dia kakaknya. " Alex tercengang. Berarti selama ini ia cemberu pada kakaknya Renata.

Alex langsung melenggang pergi keluar menuju parkiran. Biar lah ia bolos toh sebentar lagi juga liburan. Alex hanya ingin tau Renata kemana. Ia seperti kehilangan sesuatu saat Renata tidak ada disisinya.

Rumah ini terlihat sepi, Alex mengetok pintu sebanyak 2 kali. Dan terlihat seorang wanita paruh baya keluar dari rumah ini. Kali pertamanya Alex menginjakan kakinya di rumah Renata.

"den nyari siapa ya?. " dari bahasanya ia bisa tebak kalo ibu ini adalah pelayan.

"Saya cari Mavin bu. "ucap Alex sedikit canggung.

"ouh den Mavinnya ada kok, bentar bibi panggilin dulu. "

Setelah beberapa menit, seorang laki- laki datang.

Mavin mengernyit, ia seperti tidak asing dengan cowok ini.

"gue Alex bang!." sahut Alex.

BUGHHH!!!

BUGHHH!!!

alex hanya diam tanpa berniat membalas bogeman mentah dari abangnya Renata.

"lo!! Berani-berani nya nyakitin adek gue hah?! Gue udah gatel dari dulu buat jotos wajah lo tapi karena adek gue yang larang gue tahan!!!. "sungut Mavin sembari mencengkram kerah Alex.

"shhh...gue minta maaf bang gue janji bakalan jagain Renata dan gak akan nyakitin Renata. "ucap Alex sambil merintih melihat ujung bibirnya sobek.

"kalo maaf gue serahin ke Renata. Gua gak butuh janji lo gue cuma butuh buktiin kalo lo bisa jagain Renata. " ucap Mavin masih tetap mencengkram leher Alex.

"kalo gitu pliss!!! Kasih tau gue Renata di mana." ujar Alex.

"sampai kapan pun gue gak akan kasih tau Renata dimana!! Mending lo pergi dari sini sebelum kesabaran gue habis. " ucap Mavin sembari melepaskan cengkramannya. Dan berlalu pergi masuk ke dalam rumah meninggalkan Alex yang terduduk lemas.

Alex rindu Renata, Alex ingin Renata. Alex rindu omelan Renata. Alex rindu ocehan Renata. Alex rindu wajah Renata yang lucu. Alex rindu semua yang ada pada Renata.
 
Ia mengacak rambutnya frustasi.  Ia menggeram marah pada dirinya sendiri. Kenapa kemarin ia hanya bisa diam tanpa mengejar Renata dan menjelaskan semuanya. Gara-gara perempuan sialan itu ia kehilangan Renata rutuknya.

" Ren.. Sekarang Gue udah yakin hati gue milik lo sepenuhnya dan pliss!! Gue mohon kembali" lirihnya sembari menunduk menatap ke bawah.

Alex merutuki dirinya sendiri terlambat untuk menyadari hatinya. Keraguan hatinya membuat ia kehilangan sosok seseorang yang berarti bagi hidupnya sekarang.

****

Alex terlambat sadarnya keburu Renata pergi.

Akan kah Renata kembali pada Alex?.

Tunggu terus ceritanya ya:)

Jangan lupa Voment nya juga:*

RENATA ✓ {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang