****
Sekolah SMA 1 NUSA bangsa baru saja telah menyelesaikan ujian sekolah. Tinggal menunggu hasilnya.
Renata sekrang sedang berada di kantin dengan Alex dkk. Dengan meja yang di satukan dan di kelilingi kursi untuk mereka duduk.
" anjir! Gue deg-degan tadi pas di ruang ujian berasa di neraka panas!!. "ujar Kai.
"kenapa harus Bu dian yang ngawas sih! Jadi susah kan gue nyonteknya!."sahut Dilla. Semua orang melongo mendengar ucapan Dilla barusan.
"apa? Gue gak selemot itu ya buat nyontek. "sungutnya.
Renata hanya terkekeh melihat interaksi teman2nya. Lalu ia menoleh pada Alex, kenapa dia tegang gitu setelah mengecek hpnya. Apa yang membuat Alex seperti.
"gue cabut dulu!. " setelah itu Alex pergi entah kemana.
Renata yang penasaran ikut menyusul Alex.
"gue ke toilet dulu. "Renata beranjak dari duduknya.
****
Alex sekarang berada di belakang sekolah. Ia seperti sedang bertemu seseorang.
" mau lo apa!!!. " ucap Alex sorot matanya menajam dan rahangnya mengeras. Tidak ada kapok2 nya orang ini.
" lo harus jauhin Renata dan jadi cowok gue." ucap seseorang itu.
"mimpi!! Sampai kapanpun gue gak sudi jadi pacar lo!!. " ucap Alex tegas.
"kalo lo gak mau, Renata gak jamin bakalan selamet. " seringain licik itu membuat Alex menatap tajam ke arahnya.
" lo jangan berani-beraninya nyentuh Renata!. " tegas Alex penuh penekanan.
" lo apa susahnya sih jadi cowok gue dan tinggalin Renata..." ucap seseorang itu dengan lirih.
"gue tegasin sekali lagi di luar sana masih banyak cowok yang lebih baik dari gue."
"tapi gue maunya elo. "ucap seseorang itu sambil terisak.
"gue tau, tapi gue gak suka sama lo." ucapan Alex membuat gadis itu semakin terisak dan langsung memeluk Alex. Saking terkejutnya Alex hanya bisa mematung.
"Alex..." lirih seseorang.
Alex tersadar dan langsung mendorong gadis itu menjauh dari tubuhnya.
" Renata... " gumam Alex.
Renata langsung berlari sambil terisak menahan tangis. Banyak yang memperhatikan dirinya tapi tak di gubris oleh Renata. Renata terus berlari tanpa menghiraukan panggilan Alex yang menyuruhnya berhenti.
Itu semua adalah Rencananya, Membuat Renata salah paham . Senyum licik terus menghiasi wajah Shela. Ia lalu menghapus air mata buayanya.
Renata mengambil tasnya dan pergi menuju parkiran untuk pulang.
Di perjalanan Renata tak hentinya menangis.
" kenapa lo tega lakuin ini ke gue..."
Tangisan Renata pecah semakin menjadi. Ia memberhentikan mobilnya di tepi jalan. Renata menelungkupkan wajahnya di kemudi stirnya.Ia melihat jelas Alex tengah berpelukan dengan Shela dan anehnya Alex malah diam saja. Itulah yang bikin Renata kecewa. Apa perjuangan nya harus sampai disini. Apa Alex tidak melihat kesungguhan hatinya. Ia dengan tega melakukan ini kepadanya.
Renata menggigit bibir bawahnya menahan i tangisnya.
Renata berlari cepat ke arah kamarnya dan langsung melempar tasnya dengan asal. Lalu menghempaskan tubuhnya dengan posisi tengkurap.
****
Mavin hari ini sengaja tidak sekolah karena percuma sekolah pun materi sudah habis ini apa yang mau di bahas. Itulah pikirnya.
Saat Mavin sedang menonton televisi. Ia kaget dengan kedatangan Renata yang datang dengan beruraian air mata. Ia khawatir apa yang terjadi pada adiknya. Lantas Mavin menyusul ke atas ke kamar Renata.
Disana Renata terlihat sedang tengkurap, menahan isak tangisnya supaya tidak terdengar oleh orang lain. Percuma karena Mavin terlanjur sudah melihatnya.
"dek lo kenapa?. "ucap Mavin lembut sembari menepuk pundak Renata.
Renata bangun dari posisinya dan langsung menggabrug memeluk abangnya. Tangisnya pecah,Ia menangis di dalam dekapan abangnya.
Mavin mengelus pucuk kepala Renata dan mengusap punggung Renata. Mavin tidak akan memaksa Renata untuk bercerita, biarkan dia tenang dulu.
"bang... Hiks. Alex kecewain gue. "ucapan Renata barusan berhasil membuat rahang Mavin mengeras.
"lo tinggalin cowok kayak Alex. " tegas Mavin. Tangisan Renata mulai reda.
" gue gak bisa,gue udah cinta sama Alex. "lirih Renata. Mavin yang sedang mengelus kepala Renata, menghela napas panjang.
"kalo udah cinta gini mah ribet urusannya."sahut Mavin.
"serah apa kata hati lo aja. "lanjut Mavin.
Renata mengubah posisinya menjadi berhadapan dengan Mavin.
"bang gue mau pergi dari sini pliss!!! Sementara kok yahh!! Gue mau nyusul mama papah ke ausi. "pinta Renata.
"terus sekolah lo?. "tanya Mavin.
" gue sebentar kok disana cuma butuh hiburan. Lagipun sekolah sebentar lagi libur. Dan gue cuma butuh seminggu disana" sebenarnya ia hanya ingin menenangkan hatinya dan juga menghindar dari Alex untuk sementara.
" gue ikut. Gue juga butuh liburan kali. " ujar Mavin.
"ihh jangan lo disini aja, nanti kasih tau Dilla sama Karin kalo gue pergi ke australia selain itu lo jangan kasih tau siapa-siapa. Dan kalo masalah sekolah lo izinin gue aja. "ucap Renata.
" iya dah iya gue coba ngomong ke mama. " Mavin mendengus sebal.
" ahh makasih abangku sayanggg!! "seru Renata sembari memeluk Mavin. Mavin hanya dapat menghela napas.
****
Horee!!! Renatanya pergi.
Alex gimana dong:(Gimana nanti aja deh yaw.
Oke jangan lupa Vote & Coment.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENATA ✓ {END}
Teen Fiction[Belum di Revisi] Cowok itu berkali-kali berhasil membuat Renata bahagia sekaligus sakit secara bersamaan. Akan kah Renata akan terus bertahan dengan perasaannya?? Ayo baca ceritanya kalau mau tau kelanjutannya,Tapi jangan lupa tinggalkan jejak set...