Brukkk!!
Renata mendudukan bokongnya dengan keras. Antara kesel+pengen makan orang idup-idup. Gimana gak kesel orang abangnya berangkat ke sekolah gak ngajak Renata. Kan goblokk. Terpaksa ia harus mengeluarkan uang sakunya.
"Lo kenapa sih? Datang-datang muka kek nahan berak seminggu." ucap Karin sahabat Renata.
"Iya kenapa sih tayangkuh ini cerita- cerita dong" ucap Dilla juga sahabat Renata.
"Tau tuh abang gue pagi- pagi udah bikin mood orang ancur." sungutnya kesal sambil melipatkan tanganya di atas meja.
"Kenapa dengan abang lo yang gantengnya melebihi song jong ki." ujar Dilla dengan mata berbinar- binar setelah mendengar nama Mavin kakak Renata.
"Idih biasa aja tuh muka" sindir karin.
"Ya udah sih serah gue lah muka- muka gue ini"
"Ke satu, abang gue nyiram gue pake air.
Kedua, abang gue ninggalin gue berangkat sekolah." jelas Renata menjelaskan kembali kejadian tadi pagi."Sadis banget idup lo." sahut Karin menimpali ucapan Renata.
PLETAKK!!
Sebuah jitakan mendarat mulus di kening Karin.
"Lo tuh ya main nyahut aja orang lagi cerita juga." tegas Dilla. Karin asik mengusap keningnya yang berdenyut."Lanjutin Ren." sambung Dilla.
"Gue kesel dong, akhirnya dengan terpaksa gue naik bus itupun pake uang saku gue." ucap Renata dengan muka dibuat sedih.
"Mungkin abang lo ada urusan mendadak kali." ujar Karin.
"BodoAmat ah gue kesel." cercanya.
Tiba-tiba si Farhan ketua murid kelas memberitahu bahwa sebentar lagi guru sedang menuju ke kelas. Seketika murid- murid langsung berhamburan ke tempat masing- masing.
"Pagi anak- anak." sapa Bu Dian. Guru pelajaran kimia.
"Pagi Buu!!." balas mereka semua.
"Baik, buka hal 37."
****
Kring!! Kring!!
Bel istirahat berbunyi kini saatnya para siswa mengisi perutnya. Renata dkk sekarang sudah stay di kantin karena takut- takut gak kebagian kursi.
"Biar gue yang pesenin, lo lo pada mau pesen apaan?."
"Gue bakso sama teh botol." ucap Dilla.
"Gue samain." Karin memilih menu yang sama. Lalu Renata bergegas pergi memesan menu apa yang mereka pesankan.
****
Dilain tempat terlihat 3 remaja sedang duduk di kursi meja, terlihat kedua remaja itu sedang bermain permainan dan satunya lagi hanya diam duduk bersandar ke tembok sembari memejamkan matanya menikmati setiap alunan musik yang keluar dari hadphonenya.
"Turth or Dare?." ucap salah satu remaja.
"Dare aja gue mah, masa cowok mainnya jujur- jujuran sih." Kai mengucapkan itu dengan gaya coolnya.
"Lo harus joget di depan umum." tantang Rehan dengan senyum menangnya.
"Siapa takut." kai dengan senang hati menerima tantangan itu.
Kai mulai bersiap- siap beranjak dari tempat duduknya menuju tempat yang lebih luas.
"CINTA KU BUKAN DI ATAS KERTAS,CINTAKU GETARAN YANG SAMA" Kai berjoget sambil bernyanyi. Semua siswa tertawa melihat tingkah gila Kai. Rehan tertawa terbahak- bahak melihat tingkah gila sahabatnya.
Saat gerakannya ingin mundur melangkah ke belakang.
PRANGG!!!
Suara mangkok pecah itu berasal dari arah belakangnya. Gerakan Kai terhenti dan sesaat ia menoleh kebelakang, terlihat seorang gadis berdiri sambil melihat kebawah seragamnya yang kini terkena tumpahan bakso.
"Lo!! Kalau mau joget jangan di tengah jalan bisa?!!."
yap, gadis itu adalah Renata ia tadi sedang membawa nampan yang berisikan bakso mereka, tetapi Renata tidak melihat Kai yang sedang joget di arah jalannya. Alhasil bakso yang di bawa Renata terjatuh ke lantai dengan mengenaskan.
TBC
Anyeong guys author kambekk lagi nihh yuhuu
Pasti dengan cerita baru dong :)
Jangan lupa ya budayakan Vote and Coment ;)
Oke bye bye sampai nanti di part selanjutnya.
Tuh kalau kalian gak nge Vote And Coment jungkook nya juga ngambek:( awokawok
KAMU SEDANG MEMBACA
RENATA ✓ {END}
Teen Fiction[Belum di Revisi] Cowok itu berkali-kali berhasil membuat Renata bahagia sekaligus sakit secara bersamaan. Akan kah Renata akan terus bertahan dengan perasaannya?? Ayo baca ceritanya kalau mau tau kelanjutannya,Tapi jangan lupa tinggalkan jejak set...