****
Alex dan Renata memasuki Mall yang ramai oleh pengunjung, ya karena hari ini masih libur panjang.
Renata menggandeng tangan Alex menuju eskalator. Dari tadi tatapan pengunjung mengarah pada Alex dari mulai remaja ampe nenek-nenek juga liatin. Renata berdecak sebal, apa pesona Alex sampe segitunya. Ini nih resiko punya pacar ganteng, harus extra sabar dan mental yang kuat untuk tidar memcaci maki perempuan yang terang-terangan memuji Alex dengan berbisik. Tapi ya kan bisikannya itu terdengar oleh Renata.
Yang Renata maksud adalah 3 cewe dengan pakaian iuhh kurang bahan. Tempatnya tidak jauh dari dirinya. Mereka asik ngeliatin Alex dengan tatapan lapar. Renata jadi kesal sendiri ingin sekali ia colok mata mereka masing2. Ia melirik Alex sebentar memastikan, lalu menghela napas.
Alex sepertinya tidak menghiraukan tatapan orang-orang , dia sibuk memperhatikan jalannya sembari menatap lurus kedepan tak lupa dengan wajah datarnya. Ada untungnya juga mempunyai sifat seperti itu. Jadi Renata tidak perlu khawatir Alex akan berpaling dari dirinya.
"kita mau kemana?. " tanya Alex bingung lantas berhenti berjalan.
Renata yang berada di sampingnya tampak berpikir.
"gimana kalo nonton?. "usul Renata.
"nonton apaan?. "
"kalo Dilan gimana?. "
"gak. Lebay. " sahut Alex.
"ihh bukan lebay romantis tau!. "sergah Renata.
"yaudah kamu maunya film apa?. "tanya Renata.
"terserah!."
" gimana kalo horor. "putus Renata.
"jangan!. "
"loh kenapa? Katanya terserah. "
"nanti kamu takut. "
"gak akan! Aku itu gak pernah takut sama hantu. "
" pokoknya jangan horor!."ucap Alex tanpa bantahan.
"apa jangan-jangan....kamu lagi yang takut hantu. "selidik Renata sambil memicingkan matanya.
"enggak lah." bantah Alex tidak mau di katain penakut.
"yaudah ayo ahhh kelamaan mikir!. " Renata langsung menyeret Alex menuju ruang bioskop dan membeli tiketnya tak lupa popcronnya juga.
****
Filmnya sudah di mulai dari tadi. Tapi dilihat-lihat Alex dari tadi nampak gusar. Ia nampak meremas jemarinya.
"kamu gak papa?. "tanya Renata, sembari memegang kedua tangan Alex yang dingin.
"gak papa. " sahut Alex meyakinkan Renata dengan menatap lurus kedepan film. Renata hanya mengangguk saja tapi dia masih ragu dengan jawaban Alex.
Renata juga aneh sendiri, saat ada adegan hantunya muncul Alex berubah menjadi tegang. Keringatnya juga keluar padahal di dalam ruangan ini ada AC.
"kamu beneran gak papa?. "ulang Renata.
"aku beneran gak papa. "jawab Alex sembari tersenyum di paksakan.
"kalo kamu gak suka filmnya kita bisa keluar kok. "ujar Renata.
"gak usah tanggung."sahut Alex.
Wajah Alex memucat seketika lalu bernapas lega ketika filmnya sudah selesai.
Mereka berjalan keluar, Alex nampak bernapas lega dan mengelap keringat dinginnya.
"kamu takut sama hantu?." tanya Renata tak percaya. Keliatan dari mukanya dari tadi nampak pucat saat hantunya muncul.
Alex memutar bola matanya. Ia pasti akan di ejek Renata habis-habisan.
"ya ampun Lex ekspresi kamu tadi lucu sumpah!."ucap Renata sambil tertawa terbahak-bahak dan memegangi perutnya yang keram akibat tertawa ngakak.
"udah puas ketawanya?!. " desis Alex mendelik tajam ke arah Renata yang asik cekikikan menahan tawa.
"nonton lagi yuk seru filmnya menegangkan jadi pengen nonton lagi. "ujar Renata. Melihat wajah Alex yang memucat kembali.
"aku bercanda Alex. "ucap Renata cepat. Satu fakta yang Renata baru ketahui yaitu pacarnya adalah seorang penakut. Emang ya muka tidak menjamin segala hal.
Setelah dirasa cukup puas menertawakan Alex. Renata lalu berdehem, menormalkan kembali wajahnya.
"lex makan yuk! Laperrr!!!."keluh Renata dengan wajah yang menggemaskan menurut Alex. Lantas ia mengacak-ngacak rambut milik Renata dengan gemas.
"makan di mana hem?." tanya Alex seraya merangkul pundak Renata dan Renata mengalungkan tangannya di pinggang Alex sambil berjalan.
"dimana aja asal sama kamuu. "gombal Renata.
"malah gombal yaa?."gemas Alex langsung mencubit hidung Renata.
"ihh gak gombal ini fakta!!! Asal sama kamu aku rela gelosoran di kutub utara. "
"mustahil!. "
"kok mustahil?. "
"disana dingin. "
"iya dingin kayak kamu. "cibir Renata.
"sekarang enggak, karena ada matahari yang selalu setia berada di sampingku."ucap Alex tersenyum.
"siapa yang berani-berani nya jadi matahari kamu!!. "sungut Renata kesal. Bagaimana bisa seseorang jadi matahari Alex. Renata lah yang selama ini berjuang meluluhkan hati Alex. Dan alhasil Alex akhirnya luluh juga.
"mataharinya adalah kamu." sahut Alex sembari tersenyum menatap Renata.
"ihh kamu bisa gombal juga ya!! Di kasih tau siapa." pipi Renata merah dan langsung mencubit pinggang Alex. Alex mengaduh kesakitan karena cubitan Renata sangat kecil.
" Kai. " jawab Alex enteng.
"jadi kamu dapet kata-kata itu dari Kai?."tanya Renata tak percaya. Ia kira Alex benar-benar sungguh-sungguh mengatakannya.
"ya nggak lah! Aku ngomong itu tulus dari hati aku yang paling dalam. " sergah Alex.
Lagi-lagi Alex membuat dirinya blushing. Ia tak tahan lagi, Renata langsung memeluk Alex dari samping guna menyembunyikan wajahnya yang merah.
Alex berhenti berjalan.
"kamu kenapa nyembunyiin muka kamu?." tanya Alex heran. Kini Renata tak bersembunyi lagi tapi ia bersembunyi di jari-jari tangan menangkup wajahnya.
"aku maluu!!." sahut Renata. Alex terkekeh melihat tingkah lucu Renata. Ia berusah membuka tangkupan tangan Renata.
Dan benar saja wajah Renata sekarang memerah seperti tomat.
"wajah kamu kenapa? Kebanyakan pake blush on?." goda Alex.
"ihh alex mahh!! Jangan digituin aku malu!!. "kesal Renata. Ia menyembunyikan wajahnya lagi di dada bidang milik Alex.
Alex tertawa melihat Renata yang malu-malu seperti itu.
Untung saja waktu itu ia hampir berakhir dengan penyesalan. Kalo saja waktu itu Alex tidak menyatakan perasaannya sudah di pastikan Alex sekarang mungkin tidak akan bersama gadisnya ini. Beruntung nya ia memiliki Renata yang tahan dengan sikapnya yang datar dan dingin.
Penyesalan adalah awal dari terbentuknya puing-puing kesadaran yang terdalam. ~
****
jangan lupa Vote & coment yaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENATA ✓ {END}
Teen Fiction[Belum di Revisi] Cowok itu berkali-kali berhasil membuat Renata bahagia sekaligus sakit secara bersamaan. Akan kah Renata akan terus bertahan dengan perasaannya?? Ayo baca ceritanya kalau mau tau kelanjutannya,Tapi jangan lupa tinggalkan jejak set...