Dug..
Dug..
Dug...
Detak jantung pria gagah yang berjalan setengah berlari itu terdengar nyaring, organ pemompa darah itu seolah ingin mencelos seiring derap langkah kaki.
Keringat yang bercucuran semakin deras tak terkendali, tangan kekar di sana pun tak ada niat untuk menyeka peluh yang semakin meluruh.Beberapa kali langkahnya menabrak orang lain hingga jas hitam yang ia sampirkan di lengan hampir terjatuh jika saja lengan kekar itu tak menahannya dengan kuat. Merasa bersalah, pria itu membungkuk meminta maaf sebelum kembali memacu langkahnya.
Kepanikan yang sangat luar biasa.
Kepanikan semakin menggerogoti hati tatkala manik legam itu melihat semua anggota keluarga berdiri dengan wajah tertunduk di depan ruangan, Bersalin.
"Eomma" suaranya jelas membuat semua orang menoleh ke arah nya. Namun tak ada sedikitpun suara dari beberapa orang dewasa di sana.
"Eomma, dimana istriku ?"
"Di dalam nak, masuklah dia menunggu mu"
Tanpa berpikir lagi pria itu segera masuk menerobos pintu berwarna putih itu dengan antusias. Istrinya di dalam sana, sedang bertaruh nyawa.
"Tuan.." seorang perawat mencoba menghentikan langkahnya.
"Saya suaminya"
"Kookie.." saut sang istri yang sedang mengerang kesakitan di ranjang dengan kaki mengangkang.
Jungkook, pria yang di panggil Kookie itu mengambil langkah seribu menghampiri istrinya.
Mengecup dahi sang istri yang basah dengan keringat,
Meraih tangan lembut yang sedang mengepal karena mengumpulkan tenaga agar gejolak di dalam perutnya segera usai."Sayang.. kau bisa"
"Eemmhh.. yah Kookie aku pasti bisah.. aaahhh.. demi baby kita hhaaaahhh... sakitth Huuhh.. hhaaahh" nafasnya terengah, bibirnya tersenyum sangat cantik. Matanya menatap Jungkook sangat lembut.
"Sedikit lagi Nyonya, berikan dorongan sedikit lagi" wanita yang sedang di berjuang di bawah sana memberikan instruksi, sebagian dari tugasnya.
"Ayo sayang kamu pasti bisa" bisik Jungkook menyemangati istrinya.
Senyuman manis di iringi anggukan dia berikan, lalu genggamanya semakin kuat seolah meminta Jungkook menyalurkan tenaga agar si mungil segera keluar dari pertapanya.
"Ngeeeehhhhhh haaaahhhhh huuhhhh..."
"Lagi Nyonya, sedikit lagi.. yak.. terus doroong.."
"Hhhaaaaahh... Kookiee... hhuuhhh hhhaaaahhh.."
Oweeeeeekk
Oweekkkkk
Nada merdu dari bibir malaikat kecil.
Daging merah yang masih bertulang lemah itu melompat setelah di dorong sekuat tenaga oleh ibunya.
Sejenak tubuh mungil itu tak bergerak, sama seperti sang ayah yang terkesima.Perlahan kaki yang teramat kecil itu menggeliat sangat perlahan. Guratan plasenta bercampur darah menghiasi di sekujur mungil itu.
Jungkook membelalak,
"Selamat Tuan, Nyonya, bayi kalian perempuan. Sangat cantik." Sang dokter berucap dari balik masker. Peluhnya yang bercucuran terpaksa di bantu perawat menyekanya.
Dokter meletakkan bayi mungil itu di atas dada sang ibu, belaian lembut dari ayah dan ibunya membuat bayi itu menggerakkan tangan mungilnya.
Oweeeek
KAMU SEDANG MEMBACA
BASTARD DADDY
FanfictionJeon Jungkook, pria tampan nan mapan. namun sikapnya sangatlah kejam. ia sangat membenci putri semata wayangnya. buntalan menggemaskan itu seperti seonggok kotoran bagi Jungkook. kenapa Jungkook begitu membenci malaikat mungil itu ? ...