BDpart20

3.8K 323 98
                                    




"Eomma hikss... Jiji takut hiks... Jiji mau pulang hiks"

Pelukan erat Jimin mencerminkan rasa takut yang sangat besar dan ia ingin sebuah perlindungan. Trauma yang mendalam.

"Jimin... sayang"

Jungkook mendekat berusaha meraih tangan Jimin namun Jimin segera menyembunyikan tangannya di depan dada.

"Hyung minta maaf sayang" Jungkook terlihat sangat kacau dan menahan amarah hingga telinganya memerah. Jungkook pun juga dalam keadaan yang tidak baik jika mengingat kejadian ini akan membuatnya kembali ke masa lalu.

"Eomma Jiji takut hiks,. Dia menyakiti Jiji hiks, tangan Jiji di ikat Eomma... sakit hiks" adunya pada Hoseok yang masih setia memeluknya. Hatinya pun sakit.

"Iya nak kita akan pulang saat tubuhmu sudah pulih"

"Jimin..."

"Suruh dia pergi Eomma, Jiji takut hiks... Appa tolong Jiji hiks" Jimin mengangkat tangannya berusaha meraih Namjoon yang sedang berdiri di belakang Hoseok.

Namjoon mengangguk lalu meremas jemari mungil putranya. Setelah Jimin sedikit tenang, pandangan pria sipit itu mengarah pada putranya yang lain.

"Tolong pergi nak demi kebaikan Jimin, Appa mohon Jungkook"

Jungkook berdecih dengan senyum miring, tangannya mengepal. Emosinya kembali terpancing saat Namjoon mulai berbicara.

"Ini semua karena kau brengsek ! Karena kau, Jimin membenciku ! Semua karena kau !"  Jungkook bersiap untuk melayangkan pukulannya jika Taehyung tidak cepat menahan adiknya.

Meski kesulitan namun bersyukur tubuh besar Jungkook dapat ia tahan.

"Lepasan aku hyung ! Aku akan membunuhnya sekarang juga !"

"Jungkook tenangkan dirimu"  Taehyung hampir saja kehilangan keseimbangan karena Jungkook memberontak.

"Lepas kataku Taehyung !"

"Jungkook ! Pikirkan keadaan Jimin !"

Mendengar nama Jimin membuat emosi Jungkook menguap begitu saja. Tubuhnya menjadi lemah saat ia melihat Jimin yang terisak di dalam dekapan Eommanya.

"Jimin.." Jungkook mendorong Taehyung dan saat hyungnya itu terpaksa melepaskan dirinya Jungkook segera mendekati Jimin. Ia tak peduli jika tubuh mungil itu terus meringsut ketakutan.

Jungkook mengusap lembut kepala Jimin dan menghapus air matanya meski tangan mungil di sana terus berusaha menepis tangan Jungkook.

"Hyung minta maaf sayang, hyung janji tidak akan melakukannya lagi. Hyung janji tidak akan menyakiti mu lagi sayang tolong jangan membenciku Jimin"

Jimin tidak menjawab hanya air matanya yang terus meluncur deras. Itu cukup menjadi jawaban betapa sakit yang ia rasa.

Semua sudah terjadi, Jungkook yang tidak mampu mengendalikan emosi dan rasa cinta yang besar menumbuhkan rasa egois yang tinggi. Namun bukan Jimin yang ia dapat, justru orang yang sangat Jungkook cinta kini menghindarinya.

Sakit.

Jungkook sejenak diam, ia berfikir bagaimana cara membujuk Jimin-nya.

"Jungji, Jungji pasti akan membenciku kalau dia tahu Mommynya marah sama Daddynya..." ucapan Jungkook terhenti saat Jimin memberikan atensinya. Nama Jungji cukup membuat pria manis itu memandang wajah Jungkook.

"Kau tidak ingin putri kecil kita sedih bukan ?" Ucap Jungkook lagi, kali ini tangannya yang gemetar berusaha meraih tangan Jimin.

Waktu seperti melambat saat keduanya saling menatap. Bias takut jelas terpancar dari Jungkook dan juga Jimin.

BASTARD DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang