BDpart30

4K 363 244
                                    

Senyum, senyum dan senyum. Jungkook tak berniat untuk menyudahi senyum yang menghiasi wajah tampannya. Tangannya mengusap lembut perut Jimin tanpa henti. Sedangkan hidungnya yang mancung terus mengendus kepala Jimin, mencium pelipis dan juga pipi.

Sudah hampir dua jam Jungkook menunggu Jimin, berbaring di ranjang rumah sakit bersama pria manis yang kini sedang mengandung anaknya itu.

"Terima kasih sayang, jaga baby dengan baik hm... hyung juga berjanji akan menjaga kalian berdua"

"Jika garis takdir mengambil cinta kita,  maka cinta kita yang akan mencari jalan untuk kembali. Karena kau hanya milikku sayang. Aku mencintaimu Jimin, sangat mencintaimu sayang" bisiknya lagi. Mengecup dahi Jimin lama.

"Eungh..Jiji di mana ?" Jimin menggeliat perlahan, suaranya terdengar parau.

Senyum Jungkook yang menyambutnya.

"Di rumah sakit sayang"

"Apa yang terjadi hyung ?"

"Mommy kelelahan jadi tadi pingsan"

Jimin terdiam berusaha mengingat kembali yang sebelumnya terjadi.

"Joong ki-hyung ?" Manik Jimin berembun, kepalanya menggeleng lemah.

"Kenapa sayang ?" Jungkook mengusap lembut pipi Jimin. Tersirat takut di dalam mata indah itu, namun Jungkook menyukainya.

"Jiji... hiks, Joong ki-hyung hiks.." tangannya mencengkeram lengan Jungkook sangat kuat.

"Sshh... Jiji hanya milik Jungkook, tidak ada satupun yang bisa merebutnya" Jungkook mengecup kedua mata Jimin yang berlinang air mata. Tersenyum lebar saat Jimin menatapnya.

"Hyung, kita saudara... kita tidak.."

"Lalu kau akan menerima lamaran Song Joong ki begitu ?" Sarkah Jungkook.

Jimin menunduk, menghindari tatapan mata Jungkook yang seperti silet yang seolah ingin mencabik dirinya. Sungguh pria itu sangat menyeramkan jika sedang cemburu.

"Sayang.." Jungkook menarik dagu Jimin agar menatapnya. "Dokter bilang Mommy harus menjaga kesehatan agar baby tumbuh dengan baik" Jungkook mengusap perut Jimin. Keras, seharusnya Jungkook sudah tahu sejak ia merasa perut Jimin yang mulai mengeras akhir-akhir ini.

"B-baby ?" Ucap Jimin dengan wajah binggung.

Jungkook mengangguk kemudian menundukkan wajahnya hingga hidung mereka menyatu.

"Eum.. baby sayang, baby Jeon di dalam perut Mommy Jiji" bisiknya di depan bibir Jimin.

Jimin tentu saja terkejut, ia meraba perutnya, mengusapnya berkali-kali. Jantungnya berdebar kencang. Takut dan menyesal tapi, bahagia. Banyak rasa itu akhirnya menjelma menjadi lelehan bening di sudut mata. Mengaliri pelipis kemudian jatuh di atas bantal.

"Baby hiks" lirihnya.

"Iya sayang, ada baby di dalam perutmu. Anak kita. Terima kasih sayang... jaga dia hm" Jungkook mengecup bibir Jimin yang bergetar karena menangis.

"Ini hiks.. salah hyung hiks.. ini salah, kita melakukan kesalahan besar hyung hiks..." Jimin menangis tersedu, memeluk Jungkook sangat erat.

"Hyung tidak perduli sayang, aku hanya ingin hidup bahagia bersamamu Jimin. Bersama Jungji dan juga baby"

"Tapi hyung.. hiks.."

"Ssht, diam Jimin ! Hyung tidak akan pernah berubah pikiran. Aku mencintaimu sayang, sungguh"

Jungkook dan Jimin larut dalam pelukan hangat dan juga tangis bahagia, namun di sisi yang lain Jimin merasa sangat gundah. Kesalahannya dengan Jungkook kini menjadi sebuah penyesalan yang dalam.

BASTARD DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang