BDpart10

5.1K 372 57
                                    




"Kau manis, apa ini rasanya juga manis"

"Manis"

Jimin mengusap-usap bibirnya setiap kali mengingat kejadian tadi malam. Suara berat Jungkook, tatapan matanya yang sangat dominan dan juga, bibir tipisnya yang hangat.

"Sial !"

Jimin terus saja mengumpat dan menggerutu pagi ini. Pipinya juga bersemu merah jambu. Setiap apa yang ia kerjakan terasa sulit meski hanya sedang membuat susu untuk Jungji. Seperti saat ini, sudah kali ke tiga Jimin meracik takaran susu formula di botol namun selalu saja salah. Kali ini Jimin lupa menuangkan susunya. Hanya air hangat yang memenuhi botol dan ia bawa menemui kesayangannya si malaikat keci.
Yang kedua sebelumnya Jimin tidak menambahkan air dingin hanya air panas saja, bisa-bisa bibir Jungji melepuh !

Yang pertama, hah lupakan.

"Jiminie, kenapa lama sekali ?" Suara berat Taehyung menyadarkannya.

"Eh.. maaf Tuan, ini sebentar lagi."

"Mommy.. unJi... aus" suara putus-putus yang di usahakan sekuat tenaga itu terdengar sangat lucu. Tangan mungilnya melambai ingin meraih botol susu di tangan Jimin.

"Ututuuu.. haus ya, maaf ya sayang" Jimin meraih tangan Jungji lalu mengecupnya.

"Sini gendong Mommy ya, Uncle mau ke kantor" ucapnya lagi, Jimin memberikan botol susunya pada Jungji juga sekaligus mengambil alih bayi itu dari gendongan Taehyung.

Jungji segera melahap dotnya lalu menyedot rakus susu di dalamnya.

"Nyak.. tutu.. Momm.. Ji.. anyis"

"Woah.. Jungji-nya Uncle semakin cerewet ya" Taehyung mencubit pipi gembil Jungji. badannya sedikit menunduk agar sejajar dengan pria manis babysitter keponakannya yang mungil ini.

"Iya Tuan, Jungji semakin banyak bicara dengan kosakata yang beragam. Lucu sekali" jelas Jimin.

"Pasti Mommy Jiji yang ajarkan" Taehyung Menaikan wajahnya yang sangat tampan, apalagi ketika rambutnya disisir rapi kebelakang seperti ini. Menampilkan dahinya yang begitu mempesona.

Jimin terpana.

"Hei.. apa Jiminie sakit lagi ? Pipimu merah manis" Taehyung khawatir lalu menangkup kedua pipi Jimin. menempalkan Punggung tangannya di dahi Jimin.

Pipi Jimin memang sangat merona saat ini, selain ingatan ciuman Jungkook semalam yang masih tersisa juga karena ketampanan Taehyung di depan matanya.
Dekat sekali hingga dasi yang menggantung indah di leher jenjang Taehyung di mainkan oleh Jungji.

"Pipimu hangat tapi dahimu tidak, apa kau baik-baik saja ?"

"I-iya Tuan jangan khawatir, Jiji cuma... ha.. haus"

"Oh.. ba- aakh.. Jungji, leher Uncle" Taehyung terkejut saat tangan Jungji yang jahil menarik dasinya membuat leher Taehyung tercekik cukup kuat.

"Eh.. sayang, dont do it baby" Jimin melepas tangan Jungji dari dasi Taehyung, genggaman Jungji cukup kuat. Setelah jari mungil itu terbebas, Jimin sedikit menjauh dari Taehyung.

"Hah.. pagi ini bidadari Uncle nakal ya, lihat dasi Uncle  jadi berantakan lagi"  Taehyung mencebikkan bibirnya.

"Aaaahaaa.. Uncle elek.. haha.. buffhh"

"Hei.. Jungji, berani sekali sama Uncle ya" Taehyung mendekat lalu menggelitik perut tummy Jungji membuat tubuh kecil Jungji menggeliat di gendongan Jimin. Tawanya terdengar nyaring.

"Tuan, kalau boleh... saya rapihkan lagi dasinya"

"Oh.. kenapa tidak boleh ? Sini Jungji sama Uncle, Mommy mau pasang dasi Uncle dulu" dengan senang hati Jungji melompat ke dalam gendonganTaehyung.

BASTARD DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang