Flas back...Pria manis yang badannya terlihat sangat berisi dan perutnya membuncit kesulitan untuk meraih botol susu kosong yang terjatuh dari tangannya. Jimin mencoba meraih botol tersebut namun tangan lebar sudah lebih dulu mendapatkannya.
"Hati-hati dengan perutmu nak"
suara berat seorang pria membuat Jimin menaikan pandangannya. Menatap pria tersebut kemudian membungkuk sopan.
"Tuan Kim ?" Sapa Jimin sedikit ragu, takut salah pria di depannya ini yang pernah ia temui beberapa waktu yang lalu. Di pantai.
"Jimin ? Oh.. astaga perutmu nak..." tangan Tuan Kim mengambang di depan perut Jimin. Ia hampir saja mengusap buncit yang membuatnya terkejut itu.
"Maaf nak, aku hanya senang melihatmu lagi dan perutmu sudah sangat besar ya" ucapnya canggung, ia menyatukan kedua tangannya lalu meremas botol yang ia genggam, mengusir gugup.
"Tak apa Tuan Kim, Terima kasih" Jimin mengulurkan tangannya untuk meraih botol dari tangan pria Kim itu. Lalu memasukkannya kedalam paperbag.
"Apa kau bersama Jungji ?"
Jimin mengangguk juga tersenyum lebar.
"Bersama Jungkook juga ? Di mana mereka kenapa kau di tinggal sendiri di sini nak ?" Pria paruh baya itu mulai terlihat khawatir dan mengedarkan pandangannya ke segala arah mencari keberadaan Jungkook dan juga Jungji.
"Jungkook-hyung sedang pergi ke seoul, ada pekerjaan di sana. Jimin bersama Jungji dan juga Eomma"
Ucapan Jimin membuat Tuan Kim menyudahi pencariannya. Tersenyum lembut kemudian menuntun Jimin untuk duduk di bangku taman yang tidak jauh dari sana.
"Tidak baik kau terlalu lama berdiri saat perutmu sangat besar seperti ini" tuturnya setelah Jimin duduk dengan nyaman.
"Terima kasih Tuan Kim"
"Kau bilang kesini bersama Jungji, lalu di mana cucuku yang cantik itu. Aku sangat merindukannya, akhir-akhir ini aku sangat sibuk jadi belum sempat untuk mengunjungi rumah kalian"
"Jungji merengek minta dibelikan ice cream terpaksa Eomma membawanya ke kedai di seberang jalan sana" Jimin menunjuk kedai.
Tuan Kim mengangguk, menatap Jimin lekat. Atau itu hanya perasaan Jimin ?
Bahkan Tuan Kim ini tidak menoleh ke arah kedai yang Jimin tunjukkan sebelumnya.
"Senyummu mengingatkanku pada seseorang" ucap tuan Kim pelan namun Jimin dapat mendengarnya dengan jelas.
Jimin enggan bertanya, perasaan binggung menguasai dirinya melihat Tuan Kim yang terlihat sendu. Nampak kesedihan dan juga rindu yang mendalam di dalam mata pria paruh baya itu.
Tak berapa lama hening melebur saat celoteh Jungji terdengar bersahutan dengan suara lembut sang Grandma yang menggendongnya.
Jimin tersenyum melihat langkah Hoseok yang semakin dekat, Eomma dan putri kecilnya itu datang dari arah belakang Tuan Kim yang masih enggan untuk mengalihkan perhatiannya dari wajah Jimin.
"Mommyyyyy" ucap Jungji seraya menjilati ice cream di tangan mungilnya.
"Jiji kau sedang berbicara dengan siapa nak ? Kau lupa pesan Jungkook ?" Hoseok menggeleng kesal pada Jimin tanpa menyadari bahwa Pria yang ia sebut orang asing itu sedang menatapnya lekat bahkan matanya berkaca-kaca dengan mulut menganga.
KAMU SEDANG MEMBACA
BASTARD DADDY
FanfictionJeon Jungkook, pria tampan nan mapan. namun sikapnya sangatlah kejam. ia sangat membenci putri semata wayangnya. buntalan menggemaskan itu seperti seonggok kotoran bagi Jungkook. kenapa Jungkook begitu membenci malaikat mungil itu ? ...