Jungkook itu pria lemah. Lemah jika di hadapkan dengan istrinya dengan segala keindahan pria cantik bernama Jeon Jimin.Terlihat dari sorot matanya yang menajam dan semakin kelam manik legam itu, saat jemarinya mulai menyusuri setiap inci kulit mulus nan lembut milik Jimin.
Setelah beberapa waktu Jungkook di buat menunggu karena berbagai masalah yang terjadi, akhirnya malam ini ia dapat menyentuh istrinya. Melucuti semua kain yang membungkus tubuh mungil sang istri yang baru saja ia dudukan di ranjang. Mengecupi lembut dan juga menghisap di beberapa bagian, titik sensitif yang sudah sangat Jungkook hafal akan membuat sang istri menggeliat indah di bawah kuasanya.
"Jii.. kau indah sekali sayang" ucapan lembut mengalun memenuhi rungu si pria manis, sangat merdu hingga mengundang seluruh bulu halus Jimin untuk berdiri. Rayu dan pujian yang sering ia dengar namun tak ayal masih saja membuatnya tersipu malu, merona di tulang pipi hingga telinga.
Jungkook tersenyum tipis, mengusap daun telinga Jimin yang kecil kemudian mengecup, menjilat lalu mengulumnya.
"Enghhh.." bahu Jungkook yang sudah terbebas dari benang, memerah karena cengkeraman kuku Jimin.
"Kau sensitif sekali di sini sayang hmm" Jungkook semakin menggoda Jimin dengan menggigit main-main telinga Jimin. Hangat dan basah, tentu membuat Jimin semakin bergairah.
"Dadd.. mmhh" Jimin semakin tersengat karena setiap sentuhan Jungkook. Tubuhnya lemas dan hanya bisa pasrah ketika Jungkook mulai mendorongnya perlahan agar Jimin berbaring. Kuluman lembut di cuping telinga meluncur turun, menyesapi setiap inci kulit leher Jimin. Menimbulkan warna yang amat kontras tergores di sana.
"Aroma tubuhmu membuatku candu sayang" kecupan demi kecupan yang mengambang terus menghujani tubuh Jimin bagian atas, kini nipple menonjol yang sudah sangat tegang Jungkook serang. Menyesapnya sangat rakus sedangkan yang lain Jungkook remas lembut juga memelintirnya pelan.
"Aahhh... emmmhh" tubuh mungil Jimin melengkung, perut buncitnya Jungkook usap sangat lembut. Kemudian Jungkook terkekeh setelah usapan tangan lebarnya di respon tendangan dari baby di dalam sana.
Jungkook menjauhkan wajahnya dari dada Jimin. Memperhatikan perut Jimin yang terlihat tonjolan kecil di bawah telapak tangannya. Bergerak pelan seolah makhluk di dalam sana sedang menggeliat.
Jimin yang semula memejamkan mata kini menunduk untuk melihat apa yang suaminya itu lakukan.
"Heii.. keep calm baby hmm... maafkan Daddy nee, Daddy rindu Mommy." Bisik Jungkook seraya mengelus perut Jimin yang masih terlihat tonjolan kecil di bagian dekat pusar. Apa itu kaki baby ?
"Hyung.." mata sayu Jimin menatap Jungkook, pria manis itu sudah sangat ingin suaminya.
"Apa ini sakit sayang ?" Jungkook mengikis jarak mereka lagi. Wajahnya sangat dekat dengan wajah Jimin.
"Umm" Jimin menggeleng.
"Tapi sepertinya baby tidak ingin Daddy mengunjunginya" ucap Jungkook di selingi tawa kecil.
"Uumhh... tega sekali eoh ! Jiji sudah kacau begini hyung seenaknya saja ingin tidak jadi ?" Jimin merajuk, jelas saja sentuhan Jungkook sudah membuatnya panas dingin akan sangat menyiksa jika berhenti begitu saja.
"Hahahaaa... cantik sekali kalau sedang marah seperti ini. Membuat milik Daddy semakin keras dan ingin rumahnya" Jungkook berbisik di depan bibir Jimin lalu mengecupnya.
"Mmmfhh.. Dadd... berikan apa yang dia mau" Jimin mengerlingkan matanya menggoda Jungkook.
"Wow... Mommy nakal sekali malam ini"

KAMU SEDANG MEMBACA
BASTARD DADDY
FanfictionJeon Jungkook, pria tampan nan mapan. namun sikapnya sangatlah kejam. ia sangat membenci putri semata wayangnya. buntalan menggemaskan itu seperti seonggok kotoran bagi Jungkook. kenapa Jungkook begitu membenci malaikat mungil itu ? ...