Oweeekkk...aaaa
Oweekkk... aaaa
aaa... hikss.. uweeee...
"Haarghhhhh.. dasar bayi sialan !"
"Kau bego atau tolol hahh.. suruh diam bayi sialan itu!"
"Mmaaf tuan.."
"Kepalaku seperti mau pecah mendengar tangisan nya !" Jungkook melipat lengan kemejanya sebatas siku lalu melonggarkan dasi yang melilit lehernya dengan kasar.
Oeekk... aammaa..
Daaadd....iii...
Aaaa.... hikss..
"Diaaam ! Kau bayi sialan !"
Tangan mungil itu terus terulur berusaha meraih pria dewasa yang ingin membunuh nya itu.
Daaa... haaaa... oweeeekk...
Braak
Pyang...
Sebuah vas bunga melayang lalu menghantam tembok, meninggalkan garis retak di atas cat berwarna putih itu, kemudian jatuh berserakan di lantai menjadi berupa kepingan tak berharga.
Seketika suara tangisan bayi tadi hilang, seperti terbawa angin entah kemana.
Sementara tersangka dalam insiden vas bunga, masih terlihat begitu murka, nafasnya memburu rahangnya mengeras. Bola matanya seperti akan keluar dari kelopak yang membungkusnya. Manik kembar berwarna coklat madu itu menatap bayi mungil di gendongan sang pengasuh penuh kebencian.
Lidah yang ia mainkan di dalam mulut, menusuk-nusuk di pipi dalam menandakan emosi yang memuncak. Sesekali Jungkook menyugar rambutnya ke belakang menampakkan bulir berkilau di dahinya.
Sungguh siapapun tidak akan setuju jika paras tampan yang terkadang terlihat lucu itu mempunyai sifat yang sangat kejam.
Setelah puas meluapkan emosi dan sumpah serapah kebencian nya pada sang putri, Jungkook pergi begitu saja. Meninggalkan putrinya yang masih terisak namun matanya terlihat semakin sayu, malaikat kecil itu mulai lelah dan mengantuk.
"Ya Tuhan..." suara namja cantik meski tak muda lagi membuat tersentak si pengasuh bayi.
"Di mana si brengsek keturunan Namjoon itu ?"
"Tuan muda pergi ke kamar nyonya.."
Jeon Seokjin, adalah ibu dari Jeon Jungkook. Pria yang sempurna tiada cela namun akhlak nya minus.
Jungkook sangat ahli dalam mengumpat, memaki, bahkan pernah menjadi penculik, untuk putrinya sendiri.Seokjin membuka pintu dengan perlahan, pria cantik yang berusia 40an itu menggeleng mendapati putranya tengah melamun dengan pakaian kantor yang masih melekat membungkus tubuh atletis Jeon Jungkook.
"Jung.." suara lembut sang ibu membuat Jungkook tersadar lalu menoleh.
"Eomma belum tidur ?" Sapa Jungkook seraya menghisap batang rokok yang ia apit dengan jari kanannya.
"Seharusnya sudah, namun terbangun karena mendengar kelinci mutan mengamuk. terpaksa tidur cantik Eomma terganggu" Ucap Seokjin, lalu duduk di sisi ranjang sang putra.
"Tangisan nya membuat kepala ku pusing !"
"Jungkook, cobalah sedikit lebih lembut pada Jungji"
"10 bulan Eomma, sudah se-pu-luh bulan bayi sialan itu tinggal di rumah ini dan selama itu juga hidupku seperti di neraka !" Ucapnya kesal lalu menekan rokok yang masih mengepul asap itu di atas asbak.
KAMU SEDANG MEMBACA
BASTARD DADDY
Fiksi PenggemarJeon Jungkook, pria tampan nan mapan. namun sikapnya sangatlah kejam. ia sangat membenci putri semata wayangnya. buntalan menggemaskan itu seperti seonggok kotoran bagi Jungkook. kenapa Jungkook begitu membenci malaikat mungil itu ? ...