Apakah ini di surga ?Jika tidak kenapa dua bidadari cantik berada di sini. Sedang berkutat dengan peralatan dapur, panci dan teman-temannya. Yang lebih tua terlihat aktif berbicara, sementara yang muda sibuk melakukan perintah.
Keharmonisan yang menakjubkan di pagi hari. Hunian yang semula memang lah sudah nyaman -jika tuan Jeon tidak sedang mengamuk. Kini semakin hangat terasa. Sosok manis nan ceria, si penghuni baru membuat suasana rumah menjadi berbeda.
Seperti puzzle yang hilang, kini datang dan melengkapi bagian yang kosong.
Ruang hampa yang kini terasa bermakna, dalam sekali perumpamaan rasa bahagia Jeon Seokjin pagi ini.
Di sela senyum lebar di bibirnya, pria ber anak dua dua itu mengucap puluhan kali rasa syukur.Inilah yang rumah ini butuhkan.
"Eomma-nim... Jiminie takut ini panas..aawhh" pekik pria manis itu. Cipratan minyak goreng rupanya.
Dengan senyum lembut Seokjin menghampiri Jimin, mengambil alih spatula yang Jimin pegang.
"Menantu, manja sekali hmm" goda Seokjin.
Sadar Jimin merona Seokjin tertawa renyah, membuat buntalan yang tak jauh dari sana memberikan atensinya. Berceloteh ria seolah menimpali ucapan sang nenek.
"Yak... Jung-ie.. menertawakan Uncle.. nakal..!" Jimin mengerucutkan bibirnya, matanya menatap tulus pada bayi yang sedang duduk di kursi kebesarannya.
"Mommy.."
"Uncle Jimin ! Panggil aku Uncle bukan Mommy !"
"Mamaaa.."
Jimin semakin melotot dibuatnya.
"Sudahlah Jimin, menurut saja dengan Jungji.. em"
"Tapi Jimin Namja Eomma-nim, mana bisa di panggil Mommy."
"Bisa...!"
"Tidak Eomma-nim, tidak bisa !"
"Tentu bisa jika kau menikahi Daddy nya Jungji" Seokjin menabrakan bahunya pada bahu Jimin, Menggoda pria manis bersurai coklat itu.
Jimin pun memekik setelah sadar dengan ucapan Seokjin. Bagai langit dan bumi, bagaimana akan menikah. Lagi pula siapa yang mau menikahi pria duda yang arogant seperti Jungkook !. Batin Jimin kesal. Jika saja Seokjin tidak bersikap baik, sudah pasti Jimin akan marah pada pria itu.
Omong-omong soal pria temperamen itu, kemana dia kenapa sudah pagi Jungkook belum turun gunung. Jimin mengedarkan pandangannya. Bukan ingin melihat wajah tampan Daddy nya Jungji, Jimin hanya waspada, pria itu sangat menyeramkan.
Jimin menggidikan bahunya tanpa sadar.
"Apa yang kau pikirkan heum"
"Hah.. Eomma-nim membuat Jimin kaget"
"Mencari Jungkook"
"Ap.. apa !? Tentu tidak Eomma-nim." Jimin tertunduk malu, ia tertangkap basah.
"Ini hari minggu, dia tidak ke kantor, jadi Jungkook pasti sedang workout." jelas Seokjin.
Sial !
Jadi seharian ini Jungkook akan di rumah, Jimin bisa mati berdiri. Apa lagi jika Jungkook melihatnya memakai baju Jieun, lagi. Karena memang Jimin tidak punya baju lain. Baju nya belum kering karena semalam Jimin ketiduran jadi kemeja yang kemarin kotor baru ia cuci tadi pagi.
ceroboh sekali. Gerutunya dalam hati.
"Jimin.."
"Nee Eomma-nim"

KAMU SEDANG MEMBACA
BASTARD DADDY
FanfictionJeon Jungkook, pria tampan nan mapan. namun sikapnya sangatlah kejam. ia sangat membenci putri semata wayangnya. buntalan menggemaskan itu seperti seonggok kotoran bagi Jungkook. kenapa Jungkook begitu membenci malaikat mungil itu ? ...