BDpart24

3.8K 312 118
                                    

"Jadi Lisa-Noona akan tinggal di seoul ?" Tanya Jimin pada perempuan muda yang duduk di sebelah Song Joong ki.

"Eum.. karena perusahaan Oppa yang di sini tidak ada yang mengurus" perempuan berwajah tegas dengan mata bulat itu tersenyum lebar. Menatap Jimin kemudian merotasi pandangannya ke arah Jungkook.

Jimin menangkap satu ketertarikan pada Jungkook di iris madu perempuan itu.

Wanita muda dengan tinggi badan ideal, yang katanya datang dari swiss itu di perkenalkan oleh song Joongki sebagai adik sepupunya. Lalisa Macara.

Nama yang cantik untuk orang yang cantik, itu pendapat Jimin yang tadi sempat ia bisikan di telinga Jungkook.

Jungkook hanya bergumam saja dengan wajah datar seperti biasanya. Sudah cukup menunjukkan bahwa Jungkook tidak tertarik pada perempuan itu. Baginya tidak ada yang lebih cantik selain Jimin-nya.

"Jimin-ah, jadi kapan kau bisa kembali ke Gwangju ?"

"Umm.." Jimin masih menata kalimat yang akan ia lontarkan pada Joongki.

"Jimin tidak akan kemana-mana, dia akan tetap tinggal bersamaku" saut Jungkook sebelum Jimin berucap.

"Tapi Jungkook-ssi, waktu itu Jimin pergi karena putrimu sakit. Tadi aku melihat putrimu sudah baik-baik saja"

Jungkook tersulut emosi meski pria sipit di sana berucap sopan.

"Jungji juga putri Jimin jika kau ingin tahu !"

Jungkook berdiri dengan rahang mengeras. Ia meraih tangan Jimin lalu mulai menariknya menjauh dari Song Joong ki dan juga Lisa yang menatapnya heran.

"Astaga kenapa dia kasar sekali Oppa ? Kasihan Jiminie ?"

Song Joong ki menghela nafas panjang, ia hanya mampu menatap Jimin yang berjalan terseok di belakang Jungkook.

"Sulit, pria itu benar-benar keras kepala ?" Gumamnya.

Benar, song Joongki sudah mengetahui segalanya. Pelik hubungan Jungkook dan juga Jimin. Dan fakta itu membuat tujuannya untuk memiliki Jimin semakin kuat, terlebih ia mendapat dukungan penuh dari Namjoon.

"Padahal Lisa tertarik pada Jungkook, tapi melihatnya kasar seperti itu Lisa jadi takut" ia bergidik ngeri.

Membuat Joong ki terkekeh "kenapa kau menyerah sebelum berusaha hm ?"

"Entahlah Oppa, Jungkook menyeramkan" cicitnya.

"Dekati dia dengan lembut, aku akan buat kontrak kerjasama dengan perusahaannya. semoga berhasil nona"

.

.

.

.

Jungkook menutup pintu mobil sangat kasar. Tak peduli Jimin tersentak kaget di kursi penumpang.
menghela nafas kasar setelah bokongnya mendarat di balik kemudi.

"Hyung" cicit Jimin, ia tahu Jungkook sedang marah besar.

Jungkook tidak merespon, ia malah menyalakan mesin mobil lalu melajukannya dengan kecepatan tinggi. Membelah jalanan seoul yang sudah cukup sepi karena waktu memang sudah cukup malam.

Sudah beberapa menit perjalanan namun Jimin yakin tujuan sedan mewah Jungkook ini bukanlah rumah keluarga Jeon.

Entah kemana Jungkook akan membawanya ?

Apakah pria keras kepala ini akan menculiknya lagi ?

Astaga !

Jimin mulai bergidik takut. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana nasibnya setelah ini.
Jimin tenggelam dalam ketakutannya. Mata indahnya terpejam karena Jimin merasa semakin takut. Telapak tangannya mulai berkeringat.

BASTARD DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang