3

456 93 14
                                    

Hai! Enjoy❤

🌹🌹🌹

"Perkenalkan saya Lee Taeyong, maaf saya terlambat" Taeyong membungkuk pada kedua orang tua Tya dengan sopan.

Tya sungguh terkejut, ia tidak menyangka kakak dari anak domba-nya adalah Taeyong si permen karet.

Taeyong tersenyum saat melihat wajah Tya yang kebingungan.

"Noona, aku dulu pernah cerita kan kalau hyungku sangat tampan. Aku kesal sekali saat SD selalu didekati untuk menjadi jembatan kepada Hyungku, makanya dulu aku kabur" Haechan berbisik kepada Tya.

Tya kembali mengingat kenangannya dengan anak domba ini dulu.

~ Flash back On ~

Tya baru masuk smp khusus Putri, Tya mengikuti klub tari dan berlatih hampir setiap hari hingga sore.

Tepat di sebelah smp Tya, terdapat sekolah internasional yang menyediakan program pertukaran pelajar dan selalu penuh event setiap harinya. Karena itu halte di dekat smp Tya akan terus ramai hingga menjelang malam.

Tya yang lelah karena klub tarinya, berjalan perlahan menuju gerbang sekolah. Ia mendengar isak tangis seorang anak dari balik semak-semak dekat gerbang sekolahnya. Tya berusaha mencari siapa yang menangis dan menuju dekat pohon rindang di sebelah pos penjaga yang sedang kosong.

Tya mendekat secara perlahan agar tidak menakuti anak yang sedang menangis itu. Anak itu memiliki rambut yang ikal dan mengembang, mengingatkan Tya dengan anak domba.

"Adik kecil, apa kamu tersesat?" Tya bertanya dengan lembut agar tidak menakutinya.

Anak itu menoleh pada Tya dan langsung memeluknya. "Huaaaaa"

Tya berusaha menenangkan anak itu dengan memberinya beberapa permen dan cokelat, Tya memperhatikan anak yang menangis sambil terus mengunyah itu dengan gemas.

"Noona, Indonesian no" (Maksudnya ia tidak dapat berbahasa Indonesia) dengan ekspresi yang sangat menyedihkan dan terlihat akan segera menangis lagi

Tya tersenyum, "It's okay, I can talk in English" (tak apa, aku dapat berbicara dengan bahasa Inggris)

Anak itu kembali terlihat sedih "Noona, English no" (Maksudnya ia juga tidak dapat berbahasa Inggris)

Tya menjadi cukup bingung, anak ini terlihat seperti anak dari Asia Timur, karena kulitnya sangat putih. 'apa aku minta tolong pada Ayah saja ya? Ayah bisa berbicara banyak bahasa asing'

Tya memperhatikan anak yang sudah cukup tenang itu, anak itu kini tidak berhenti bicara walaupun Tya tidak memahami apa yang ia bicarakan.

"Hyung is brother." Anak itu lalu menunjuk pada sekolah internasional yang tepat berada di sebelah smp Tya.

'Ah anak ini berusaha memberitahuku informasi' Tya kembali tersenyum

"Aku antar ke sana ya?" Tya menunjuk dirinya, menggandeng anak kecil itu dan menunjuk ke sekolah internasional itu

Anak itu menggeleng cepat dan memeluk Tya, seperti tidak mau diantar kesana. Tya mengelus rambut anak itu yang ternyata sangat lembut. 'Ah dia manis sekali, rambutnya kenapa seperti domba. Aku jadi ingin punya adik'

Tya lalu membuka ponselnya yang memang disiapkan sang ibu untuk keadaan darurat, Tya menelepon sang ibu dan menunjukan pada anak itu "mama calling" lalu anak itu mengangguk-angguk

Tya menjelaskan situasi tersebut pada ibunya. Dan ibunya mengajak untuk membawa anak itu pulang dan makan malam bersama dahulu baru diantar kan pulang. Tya mencoba menjelaskan pada anak itu, tak disangka-sangka anak itu terlihat bersemangat saat mobil yang menjemput Tya datang.

Love Letter✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang