31

193 60 1
                                    

//Selamat membaca bestie!//

🌹🌹🌹

Tya dan Taeyong akhirnya pulang, walaupun sampai rumah agak larut. Ibu Tya segera menghampiri mereka.

"Tya sayang, kenapa pulangnya malem banget?" Berbeda dengan apa yang diucapkan, Sang Ibu justru terlihat sangat senang

Tya dan Taeyong saling melirik.

"Oh, tadi Taeyong makannya banyak sekali Bu, jadi Tya nungguin dulu"

"Iya Bu, calon menantu Ibu ini ingin menghabiskan waktu dengan Tya"

Mendengar itu Tya memukul pundak Taeyong pelan, dan melotot padanya. "Jangan mengada-ada deh!" Bisik Tya pada Taeyong

Sang Ibu terlihat sangat senang "yaudah masuk dulu yuk, anak Ibu sama calon menantu Ibu, hahaha"

Wajah Tya merah padam, ia ingin bersembunyi ke lubang kelinci rasanya. Taeyong sangat puas melihat Tya yang tersipu karena godaan sang Ibu dan dirinya.

"Tya sayang tidurnya di kamar Haechan aja ya. Taeyong bantu Tya bawa koper ke kamar Haechan ya" mama Taeyong memberikan titah pada putra sulungnya

"Siap ma!" Taeyong dengan cekatan membawa koper ke kamar Haechan

Tya memperhatikan Taeyong, lalu menoleh pada sang Ibu "Ibu tidurnya sama Tya kan?"

"Oh enggak. Ibu tidur di kamar Taeyong, apa kamu pengen di kamar Taeyong aja? Kita tukeran?"

"Apa sih Bu? Udah ya Tya mau bersih-bersih dulu" Tya berjalan cepat ke arah kamar Haechan

Di kamar Haechan, Tya melihat ruangan yang barangnya tertata rapi. Tya berdiri di depan pintu cukup lama.

"Masuk aja" Taeyong mendorong Tya untuk masuk

"Ih ngagetin aja!"

Taeyong membawa koper terakhir ke dalam kamar itu, juga menarik Tya untuk duduk di sisi ranjang Haechan. "Tya semoga betah di rumahku" Taeyong tersenyum sangat lebar

Tya hanya diam dan memandangi Taeyong yang sedang berdiri itu. Tak lama Tya lalu mendorong Taeyong keluar, ia membongkar barang bawaannya.

Tya mengeluarkan beberapa pakaian untuk dipakainya, saat itu Tya tersadar dengan gelang yang dipakaikan Taeyong. Tya memperhatikan gelang itu. "Pria yang aneh"

.
.

Taeyong akan tidur di ruang tengah, ia melihat langit-langit ruangan dan memegangi dadanya. Rasanya ada sensasi menggelitik disana sehingga ia tak dapat tidur.

Taeyong lalu memilih menonton siaran televisi apapun agar ia mengantuk. Siaran televisi yang menarik perhatiannya adalah sebuah drama komedi romantis. Taeyong menonton drama itu dengan sangat serius, saat adegan ciuman para pemeran utama, Taeyong malah membayangkan Tya dan dirinya yang sedang berciuman. Taeyong lalu memukul pipinya sendiri dengan keras dan mematikan televisi.

"Wah! Lee Taeyong kau harus sadar!" Taeyong menepuk pipinya lagi

Taeyong semakin sulit tidur, ia lalu berjalan ke balkon dan menghirup udara malam yang cukup dingin. Saat itu ada seseorang yang mengetuk pintu balkon membuat Taeyong terlonjak kaget.

"Kenapa kaget?" Tanya Tya dengan ekspresi datar

Taeyong meneguk liurnya dan menghela napas panjang sebelum berbalik menghadap Tya. "Aku hanya sedang fokus memikirkan sesuatu tadi, kenapa belum tidur?"

"Emm aku ingin minum teh, apa kau punya? Aku tidak bisa tidur"

"Aku juga punya cokelat panas, kau ingin yang mana?" Tanya Taeyong kini menutup pintu dan berjalan menuju dapur

Love Letter✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang