23

209 67 17
                                    

/Welcome! Welcome!/

/Mengingatkan! Semua kejadian, tokoh, alur dan karakter dalam cerita ini adalah fiksi. Mohon maaf apabila ada kesaamaan dengan cerita lain atau pengalaman yang  dialami oleh saudara sekalian./

Enjoy😘

❤❤❤

Seminggu setelah berangkatnya Tya ke Paris, Jaehyun dan Taeyong memutuskan untuk menyelesaikan kasus Johnny dengan damai. Jaehyun yang baru diberikan kabar mengenai kepergian Tya, tanpa mengatakan apa-apa padanya, cukup kecewa.

Jaehyun berada di restoran cepat saji yang sangat disukai Tya. Ia menghabiskan waktu berjam-jam tanpa menyentuh menu yang telah disajikan.

Jaehyun menatap kosong ke meja di hadapannya, ia merasa seperti ada lubang kosong di hatinya. "Kenapa harus melalui Taeyong?" Jaehyun mengatakan itu sambil memperhatikan ayam goreng di depannya.

Hati dan pikirannya dipenuhi oleh Tya. Waktu yang berlalu menjadi tidak berarti baginya jika tidak ada Tya di sekitarnya.

"Apa aku datangi dia?" Jaehyun kini mengacak rambutnya.

Perasaannya sungguh campur aduk. Bagaimana jika ia melewatkan kesempatan bersama Tya? Bagaimana jika Tya tidak kembali?

Jaehyun keluar dari restoran itu, setelah membayar ayam goreng yang bahkan tidak disentuhnya.

Jaehyun berjalan pelan, menikmati udara malam. Tanpa sadar ia sampai pada apartemen Tya. Jaehyun duduk di sebuah bangku menghadap apartemen itu.

"Bagaimana kabarmu? Mengapa aku tak bisa menghubungimu?" Tanyanya sambil menatap apartemen.

Jaehyun kini menatap langit malam yang sungguh gelap, "aku harap kau baik-baik saja disana"

Jaehyun menutup matanya dan membayangkan Tya sedang berada di hadapannya. "Aku bahkan sudah merindukanmu" bisiknya.

Jaehyun kembali ke apartemennya yang selalu sepi itu, membuatnya semakin sedih. Ia berjalan menuju ruangan belajar, segera ia membuka laci dimana tersimpan rapi surat-surat dari Tya sebelumnya.

Jaehyun kembali membaca surat itu satu persatu. Ia semakin sedih. Jaehyun menatap langit-langit ruangan, menahan agar ia tak menangis.

"Aku harap aku mengetahui dimana kau berada. Aku ingin menemuimu"

"Menemui siapa?" Mama Jaehyun tiba-tiba masuk dan mendekat padanya

"Ah bukan siapapun" Jaehyun berusaha menyembunyikan surat-surat dari Tya

Mama Jaehyun kini memeluknya. "Jangan bohongi seorang ibu, kau bahkan tidak pandai berbohong"

Jaehyun berusaha keras agar tak menangis, ia menggenggam pakaian ibunya dengan erat berusaha menahan segala emosi yang dirasakannya sendirian.

"Sungguh kebiasaan buruk menahan emosimu, jelas ini diturunkan dari papamu." Mama Jaehyun segera melepaskan pelukannya.

Mama Jaehyun kini mengelus pipi Jaehyun dengan lembut. "Jika kau benar seorang pria sejati, datangi bunga itu sebelum orang lain memetiknya"

Mendengar ucapan ibunya, Jaehyun kini bertekad untuk mencari Tya di Paris. Walaupun tidak mudah, setidaknya ia melakukan semua sebisanya. Dan lagi ia ingin menuntut permintaan maaf langsung dari 'Bunga' di hatinya.

💌💌💌

Setelah kecelakaan itu, Tya langsung dilarikan ke rumah sakit. Ayahnya sangat shock menyaksikan kecelakaan anak tunggalnya di depan matanya sendiri tanpa dapat berbuat apa-apa. Setiap harinya, ia menyesali mengapa meninggalkan Tya di pinggir jalan malam itu. Jika dapat memutar waktu, akan lebih baik jika dirinya lah yang terbaring di rumah sakit dan menggantikan Tya.

Love Letter✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang