9

256 61 7
                                    


Saat ini para gadis berada di arena basket, mereka akan mendukung tim basket sekolah bertanding.

"Pangeran Taeyong semangat!"

"Semangat Jaeee!" Tya berteriak menyemangati Jaehyun, suaranya terlalu keras sehingga gadis-gadis lain menoleh

Dari arah lapangan, Jaehyun tersenyum dan memberi isyarat jempol pada Tya.

Pertandingan yang berlangsung cukup ketat sehingga Taeyong dan tim basket sekolah kewalahan.

Jaehyun melirik ke arah tempat duduk Tya, tetapi ia tidak dapat menemukan Tya disana. Jaehyun cukup khawatir, tapi ia memilih fokus dulu pada pertandingan.

.
.
.

Tya berjalan sendirian. Ia yakin tadi melewati jalan yang sama saat menuju toilet, tapi ia malah tersesat.

Tya melihat sekitar, dan menemukan sebuah taman di dekat arena basket.

Tya segera menuju kesana dan duduk dibawah pohon rindang, ia menulis diari dengan tenang.

Tya membuka surat yang membuatnya penasaran selama beberapa hari ini.

Isi surat dalam amplop hitam

Hai.
Aku tidak mengerti apa yang sebenarnya ingin kau sampaikan. Tapi katakan sejujurnya saja apa yang ada di hatimu. Kau tau terkadang hidup memang membingungkan, dan karena itu jujur dapat membuat hatimu lebih tenang.

Aku juga sedang merasakan kebingungan, aku menyukai seseorang yang tampaknya sedang menyukai temanku. Aku akan lebih jujur, tapi menunjukannya dalam bentuk perhatian saja.

Aku menantikan ceritamu.

.
Tya membuka surat dari amplop cokelat


Hai Tya!
Aku memahami kegelisahanmu, kau tau terkadang memang sulit jika menyukai seseorang. Tapi kau harus lebih berani, mungkin dengan begitu dia akan sadar apa yang kau rasakan.

Aku akan selalu mendukung keputusanmu, jangan buat dirimu bersedih. Ingatlah, ada banyak orang yang menyayangimu.

Aku harap kamu akan bahagia dengan pilihan hatimu. Aku menantikan balasanmu.


.

Tya mencoba mengingat-ingat, apa yang dia tuliskan sebelumnya. Kenapa jawaban dari kedua surat itu terdengar cukup mirip?

Tya menceritakan kegalauannya dalam surat sebelumnya, Tya menuliskan ia bersedih mengenai beberapa hal dan bertanya apa sebaiknya Tya menyatakan perasaan duluan. Tapi Tya tidak menjelaskan apa yang sebenarnya membuat Tya merasa galau dan sedih.

Tya kini melamun menatap langit yang sangat cerah itu setelah menyimpan dua pucuk surat tadi.

"Ah apa yang harus ku lakukan?"

Tya menoleh saat melihat seorang remaja laki-laki dengan seragam berwarna mencolok seperti kesulitan di dekat tempatnya duduk.

Tya menghampirinya, "apa kau terluka?" Tanya Tya

"Ah tidak, aku menumpahkan minum di seragamku, aku tidak membawa pakaian ganti dan memiliki jadwal lain hingga malam" jawab remaja itu tanpa menoleh pada Tya

Tya merasa kasihan padanya. "Aku akan membantumu membersihkannya"

Remaja lelaki itu menoleh pada Tya, dia berpikir cukup lama sebelum memberikan seragamnya.

"Aku akan mencucikan ini di toilet" Tya menunjuk bilik toilet di taman itu

Remaja lelaki itu mengangguk dan mengikuti Tya.

Love Letter✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang