24

210 68 16
                                    

//Welcome Bestie!//

/Mengingatkan kembali cerita ini adalah fiksi😘/

Please enjoy💋

🌹🌹🌹

Taeyong segera menuju apartemennya, ia ingin memastikan apakah barang-barang Tya sudah dikemas. Taeyong berharap bertemu Ayah atau Ibu Tya yang disana. Taeyong berlari, tapi entah mengapa rasanya waktu seperti berjalan lebih lambat.

Saat akan masuk ke halaman apartemen, Taeyong melihat mobil jasa perpindahan keluar dari arah apartemen. Taeyong terdiam memperhatikan mobil itu menjauh.

"Tidak mungkin!" Taeyong kembali berlari tergesa menuju apartemen Tya

Saat sampai di depannya, ia melihat ada dua pria di depan apartemen Tya, yang satu mengenakan setelan jas dan satunya memakai seragam kebersihan. Jantung Taeyong berdegup sangat kencang, 'Ayolah ini pasti bukan seperti yang ku pikirkan, kan?'

Taeyong mendekat pada dua pria itu dan menanyai mengapa mereka berdiri disana. Ternyata pria dengan setelan jas itu merupakan pemilik flat apartemen Tya, dan ia akan membersihkan apartemen itu karena akan ada seseorang yang segera tinggal di apartemen itu.

Mendengar itu Taeyong merasa kakinya lemas. Jantungnya berdetak tak karuan. Taeyong pun membungkuk pada mereka lalu kembali ke rumahnya.

"Sayang, tadi mama mencarimu, dari mana aja?" Tanya mamanya saat Taeyong baru masuk

"Taeyong bertemu dengan teman" Taeyong menjawabnya sambil menunduk, ia berusaha menahan air matanya.

"Tadi mama diberitahu oleh ibu Tya melalui telepon bahwa mereka harus pindah dengan segera, jadi ibu Tya menyampaikan pesan padamu bahwa ia sangat berterima kasih telah menjaga Tya selama disini" mamanya segera memberikan sebuah paper bag. "Itu oleh-oleh dari ibu Tya untukmu"

Taeyong menerimanya, "Taeyong ke kamar ya ma" ia segera mengunci pintu setelah sampai di kamar.

Mama Taeyong merasa sedih melihat Taeyong seperti itu. "Hmm, anakku.. semoga dia bisa menerimanya" Lalu kembali dengan kegiatan memasaknya

Taeyong segera membuka paper bag itu. Terdapat satu kotak berisi kain tenun dan sekotak cokelat merk terkenal Eropa. Taeyong menangis, ia sudah tak dapat menahannya lagi. Taeyong menaruh paper bag itu di meja belajarnya. Saat itu ia melihat kotak yang dititipkan oleh Tya.

Taeyong memeluk kotak itu, "Aku tidak ingin menukarmu dengan apapun" bisiknya pada kotak itu. Ia menangis lebih keras setelah memeluk kotak itu.

Taeyong tidak perduli lagi, ia hanya ingin menyalurkan kesedihannya. Taeyong merasa hatinya sangat sakit.

"Kau bilang akan kembali, kau berjanji untuk kembali padaku!" Taeyong merasa sangat marah, ia kini melempar kotak itu ke sembarang arah.

Taeyong menuju ranjangnya ia membenamkan kepalanya di sana. Taeyong menangis sambil memukul-mukul bantalnya.

Taeyong menangis hingga rasanya seluruh air matanya habis, ia bahkan tidak pernah menangis seperti itu selama hidupnya. Setelah tangisnya berhenti ia duduk dan melihat kekacauan di kamarnya.

Taeyong memperhatikan kotak yang di titipkan Tya padanya. Kotak itu terbuka, terdapat surat dalam amplop berceceran dan juga satu buku diari.

Taeyong mendekati kotak itu, ia membereskan semua surat dan amplop itu kembali ke kotaknya, tapi buku diari itu tak segera ia kembalikan kesana.

Taeyong menyentuh diari itu, ia merasa ragu untuk membacanya. Tapi Taeyong akhirnya memilih untuk membacanya. Hatinya sangat sakit saat melihat halaman pertama, ia sangat merindukan Tya. Taeyong marah padanya tapi ia tak bisa bohong bahwa rasa rindunya jauh lebih besar.

Love Letter✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang