41

251 58 5
                                    

Ngedrama dulu ya gengs, bosen nih hidup kalo ga ada drama🤭

🌹🌹🌹

Tya tidak langsung menjawab lamaran Taeyong, ia hanya menatap cincin itu. Hal tersebut membuat Taeyong kecewa.

"Apa kau tidak ingin menikahiku?" Tanya Taeyong dengan tatapan sendu, masih terus menanti jawaban Tya

"Bukan begitu.. kita harus membicarakan-" ucapan Tya terpotong saat Taeyong segera pergi tanpa mendengarkan Tya sampai selesai.

Tya memandangi Taeyong yang pergi, kakinya terasa berat untuk mengejar Taeyong.

"Yahh ku kira akan melihat kalian berciuman" celetuk Chenle, membuat semua orang di ruangan itu menoleh padanya

Tya memerhatikan Haechan dan semua membernya yang lain. Tya berusaha tersenyum dan mendekati mereka, "terima kasih ya atas kerja keras kalian semua hari ini. Aku sungguh menikmati permainan tadi" Tya memeluk Haechan, dan berniat memeluk teman-temannya yang lain, namun Haechan menarik Tya menjauh

"Noona, mereka semua serigala berbulu domba, hanya aku domba yang asli. Jadi hanya boleh peluk aku saja."

Tya berusaha tersenyum pada Haechan, ia mencoba terlihat baik-baik saja.

"Noona, tidak apa jika ingin menangis. Aku mengerti perasaan noona" mendengar Haechan mengatakan itu, Tya tak dapat menahan tangisnya. Haechan lalu memeluk dan menepuk punggung Tya dengan pelan. "Tidak apa~ Tidak apa~"

Member lain pun berusaha menghibur Tya dengan menyanyikan lagu ceria. Tya merasa tersentuh, ia berterima kasih pada mereka semua. Saat Tya akan mengembalikan gaun dan perhiasan itu, Haechan mengatakan bahwa itu semua dari Taeyong untuknya. Tak lama Tya pun memilih untuk pulang ke hotelnya.

Dalam perjalanan menuju hotel, Tya terlarut dalam pikirannya. Bukannya Tya tak mau menikahi Taeyong, ia hanya ingin mengutarakan semua kecemasannya terlebih dahulu dan ingin Taeyong meyakinkannya.

Saat sampai di lobi hotel, Tya teringat dengan Doyoung. Saat itu sudah hampir jam 11 malam, Tya langsung menuju Lounge karena khawatir Doyoung akan menunggu lama. Tya bahkan membawa gaun cinderella tadi bersamanya.

Tya mencari Doyoung diantara banyaknya pengunjung disana, saat itu sangat ramai karena merupakan akhir pekan.

"Tya!" Doyoung tersenyum sambil melambaikan tangannya, ia mengenakan setelan dan berada di atas panggung.

Tya menoleh pada Doyoung, dan membuat mereka berdua menjadi pusat perhatian. Doyoung lalu mengisyaratkan untuk duduk di kursi paling dekat dengan panggung, Tya langsung ke sana karena merasa malu menjadi pusat perhatian.

"Semuanya, perkenalkan yang barusan adalah seseorang yang berharga bagi saya. Malam ini saya akan menyatakan perasaan, tolong doakan semoga wanita cantik ini menerima perasaan saya" Doyoung mengatakan hal tersebut dengan santai, lalu para tamu yang ada disana mulai bersorak dan menyemangati Doyoung. Tya merasa sangat malu, ia kini memegang kedua pipinya yang terasa panas.

"Saya akan menyanyikan satu lagu terakhir untuk malam ini." Doyoung lalu membisikan sesuatu pada pianis di sebelahnya. Saat musik mulai mengalun, para tamu di Lounge itu melambaikan tangan mengikuti alunan musik yang lambat.

Semua orang menikmati nyanyian Doyoung, termasuk Tya. Tya sampai melupakan alasannya datang kesana untuk menolak Doyoung, ia terhanyut dalam nyanyian Doyoung itu.

Love Letter✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang