13

246 63 24
                                    

Haechan bangun cukup siang hari ini. Kepalanya cukup pusing karena semalam ia menangis hingga larut.

Dengan langkah yang berat, ia menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah itu ia pamit pada mamanya dan langsung menuju apartemen Tya.

Haechan mengetahui kata sandi apartemen Tya, jadi ia menunggu Tya pulang sekolah di dalam apartemen

Haechan menunggu dengan tenang, ia merasa nyaman di apartemen Tya. Mungkin karena disana sedang tidak ada orang dan damai? Hatinya jadi lebih kuat setiap melihat Tya.

Ponselnya kembali berdering, Haechan memeriksa siapa yang meneleponnya. Haechan ingin mengabaikannya. Tetapi dering itu tidak hentinya mengganggu waktu damai Haechan.


"Untuk apa menghubungiku lagi?" Jawab Haechan dengan dingin

"Chan-a, jangan marah padaku, aku tidak tahu mengapa jadi aku yang dimasukan di line up debut kali ini."

Haechan mendecih. "Kau bahkan berani mengatakan hal tidak tahu malu seperti itu, setelah apa yang kau lakukan padaku?" Haechan berusaha mengatur suaranya.

"Apa yang ku lakukan padamu? Aku juga melakukan yang terbaik selama ini"

"Ha! Aku tidak tahu lagi harus berkata apa. Sungguh tidak tahu malu, jangan pernah menghubungiku lagi!" Haechan sangat marah, ia segera mematikan sambungan telepon secara sepihak.


Bagaimana bisa orang yang dianggap sahabat olehnya melakukan hal kotor hanya demi menggantinya pada line up debut kali ini? Kenapa dia sungguh jahat?

Haechan tidak dapat menghentikan tangisannya, hatinya sungguh sakit. Saat itu Tya datang dan segera memeluknya.

"Anak domba, kau sedang kesulitan ya?" Tya juga merasakan kesedihan Haechan

Haechan berusaha menghapus air matanya dan tersenyum menyambut Tya, "Noona, sudah pulang?"

"Jangan berpura-pura lagi, aku tahu kau sedang kesulitan. Menangislah"

Mendengar itu Haechan kembali menangis, kali ini ia tidak menahan apapun. Haechan menangis tersedu-sedu. Hatinya sangat sakit dikhianati oleh orang yang dianggap sebagai sahabat itu.

Haechan kini sudah merasa lebih tenang setelah menangis dipelukan Tya.

Tya segera mengambilkan minum untuk Haechan.

"Terima kasih noona."

"Iya, kau tidak perlu menjelaskan kalau kau tidak sanggup melakukannya."

Haechan menggeleng, "aku tidak apa"
Tya mendengarkan Haechan dengan seksama.

"Noona tahu kan kalau aku masuk line up debut kali ini? Tapi tiba-tiba aku diganti oleh seseorang yang ku anggap sebagai teman baik. Pada awalnya aku tidak tahu mengapa ia menjauhiku. Tetapi saat pengumuman line up debut itu telah diganti, ia mendatangiku lagi seolah tidak bersalah. Aku tahu dia meminta bantuan seseorang yang dekat dengan CEO. Aku tidak sengaja mendengar seorang staff mengatakan itu." Haechan tersenyum getir

"Apa noona tahu alasan agensi menggantiku?" Tya menggeleng dan terus mendengarkan Haechan

"Katanya aku perlu diet hingga beratku 55kg, mereka bilang pipiku terlalu tembam. Padahal sebelumnya tidak ada peraturan seperti itu. Aku jadi kembali memikirkan keputusanku untuk bergabung menjadi Trainee." Haechan kini menunduk, kepalanya terasa pusing karena terlalu banyak menangis

"Sudah kau tak perlu melanjutkannya" Tya kini menarik Haechan menuju meja makan dan menyiapkan makanan untuknya

"Diam dan makan saja. Aku ada disini. Aku selalu mendukung dan menyayangimu"

Love Letter✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang