BAB 1: Titik Jenuh

294 25 6
                                    

Telah beberapa minggu ini, terasa adanya perbedaan diantara Zhehan dan Gong Ji.

Zhehan dan Gong Jun mulai tampak sering tampil sendiri. Tawaran kerja sama yang menampilkan mereka berduapun oleh masing-masing management mereka untuk sementara ditunda atas permintaan keduanya.

Suasana di masing-masing studio mereka setiap hari tampak kembali ke masa sebelum mereka berdua bersama.

Walaupun mereka masih tinggal di satu atap yang sama, namun tidak demikian dengan ranjang mereka.
Mereka kadang tidur di ruangan yang berbeda.

Hal ini tentu saja tak luput dari pengamatan Xiao Yu asisten sekaligus sahabat Zhehan dan Jenny, asisten Gong Jun yang hampir delapan tahun bekerja untuknya itu.

"Jen, kau merasakan tidak bila akhir-akhir ini kedua bos kita bertingkah aneh" tanya Xiao Yu pada Jenny

"Aku pikir hanya aku yang berfikiran seperti itu, Ge"

"Bos Jun akhir-akhir ini seperti kembali ke saat-saat sebelum bersama Bos Han" jawab Jenny

"Maksudmu?"tanya Xiao Yu

"Iya, Bos Jun kembali dingin dan sering bekerja hingga larut studio" jawab Jenny

"Ehmm. Apakah mungkin ada orang lain yang sedang dekat dengan bosmu?" selidik Xiao Yu.

"Halaah... Seperti tidak tahu bos Jun saja kau Ge, selain bos Han mana ada dia dekat dengan orang lain"

"Itu kalau yang kau maksud dengan orang lain Ge" jawab Jenny sembari menghela nafas.

"Aku baru mau tanya, apa mungkin bos Han akhir-akhir ini ada yang baru" tanya Jenny.

"Bukankah beberapa waktu lalu bos Han pergi bersama dengan temannya dan tertangkap kamera?" ujar Jenny

"Ist... Itu foto lama yang diunggah lagi. Lagipula saat itu ada aku, SuSu dan mama Shan di sana" sanggah Xiao Yu

"Atau karena ucapan artis lawan mainnya di drama terakhir itu ya Ge?" tanya Jenny lagi.

" Saat dia bilang mempunyai perasaan mendalam yang tidak bisa dilupakan selama shooting dengan bos Han?" jawab Xiao Yu

"Mungkin, karena katanya dia juga sering dibawakan teh untuknya itu Ge" jawab Jenny

Mereka berduapun mulai melakukan investigasi ala-ala untuk mengetahui kemungkinan penyebab dari "keanehan" bos mereka masing-masing itu.

Sore itu di dalam mobil,  Xiao Yu mulai melancarkan investigasi nya.

"Eh Bos, kita ga ke tempat Bos Jun dulu, khan masih sore ini" ujar Xiao Yu sambil mengangsurkan botol minuman pada Zhehan.

"Dia tidak menelepon untuk bertanya hal itu?" jawab Zhehan singkat. Namun wajahnya nampak berubah menjadi datar yang menandakan dia mulai terganggu.

"Halah.. Biasanya juga kita khan sering membuat serangan dadakan tuh ke sana" ujar Xiao Yu sambil tertawa kecil.

"Tak perlu lagi" jawab Zhehan

"Yakin tidak bos, gimana kalau dia mulai ada lirak lirik dengan yang baru" goda Xiao Yu.

Biasanya ucapan ini manjur untuk membuat Zhehan berbalik arah. Namun tidak kali ini. Zhehan hanya tersenyum kecil dan terus membaca skript barunya.

"Biarkan saja, kalau itu memang maunya"

"Atau kau sekarang mengganti targetmu ke artis itu?" tanya Xiao Yu.

"Tampaknya kau ingin pindah pekerjaan ya Yu. Dari tadi bawel banget" gertak Zhehan.

"Kau tahu benar siapa diriku, untuk apa kau bertanya pertanyaan sampah seperti itu"

"Itu karena kau berubah akhir-akhir ini Han, kali ini aku berbicara sebagai sahabat lamamu"

"Apa yang tengah terjadi di antara kalian?" tanya Xiao Yu sambil menepuk bahu Zhehan.

Sesaat Zhehan terdiam kemudian sejenak menunduk lesu dan menjawab.

"Bukan aku yang berubah tapi dirinya, aku hanya mengikuti keinginannya" jawab Zhehan lirih.

"Maukah kau menceritakan tentang ini padaku?"

"Aku hanya tak suka melihatmu seperti ini, aku ingin Zhehanku yang dulu, yang membuatku merasa ingin muntah setiap melihat kemesraan kalian, aku ingin kalian berdua menganggapku sebagai tiang lampu atau bak sampah omelan kalian berdua" Ujar  Xiao Yu

"Bukankah ini baik untukmu, maka kau kini hanya memilikiku seorang lagi" goda Zhehan berusaha menutupi perasaannya yang menggelitik setelah mendengar ucapan Xiao Yu itu.

"Preeet...kentutlah. Memilikimu seorang. Seandainya aku bisa mendapat anugerah itu"

"Karenanya pacaranlah jadi kau bisa tahu bagaimana perasaan kalau orang jatuh cinta seperti itu" jawab Zhehan tanpa hati.

"Ya Tuhan, ternyata kesedihan hatimu belum merasuki mulut pedasmu ya" keluh Xiao Yu.

"Sudahlah kalau kau belum ingin bercerita saat ini, namun ingatlah aku selalu ada untukmu Han" ujar Xiao Yu.

"Terima kasih, kekasih gelapku. Aku memang selalu bisa mengandalkanmu" goda Zhehan lagi

"Hoeeeeek, Jason coba kau buka jendela ini, Bosmu otak dan mulutnya mulai membusuk" ujar Xiao Yu.

Jason hanya tersenyum mendengarnya.

Aku belum siap bro untuk bercerita, suatu saat nanti kau adalah orang pertama yang mengetahui mengenai perasaanku kali ini, batin Zhehan 

Kuatkanlah hatimu my Crazy Han, aku akan menunggu saat kau ingin bercerita padaku, batin Xiao Yu

"Apa yang tengah kalian hadapi JunZhe? Jangan ulangi lagi perpisahan tak perlu itu" batin Min dan yang baca karya min ini 🤧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang tengah kalian hadapi JunZhe? Jangan ulangi lagi perpisahan tak perlu itu" batin Min dan yang baca karya min ini 🤧

Dear DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang