Ann POV
Aku sudah melangkah hingga tahap ini maka aku akan terus hingga dia benar-benar dalam genggamanku, batin Ann
Namaku Angeline nama asliku Annchi
yang berati Bidadari cantik. Namun sebenarnya dulu wajahku jauh dari dikatakan cantik.Aku baru tahu kenyataan itu saat aku duduk di bangku kuliah bahwa aku hanyalah anak 'titipan' dari orang tua kandungku.
Orang tua yang mengasuhku dari bayi sebenarnya adalah salah seorang pembantu kepercayaan ayah kandungku.
Aku adalah anak haram dari perzinahan ayahku dengan salah satu pengasuh anak keluarga ayahku.
Perpisahan mereka terungkap saat Ibuku atau pengasuh itu hamil diriku. Tentu saja keluarga besar mereka tidak terima dengan kenyataan itu maka mereka mengusir ibuku yang sedang hamil itu.
Namun rupanya ayahku 'menyembunyikan' ibuku. Lalu ibuku meninggal saat melahirkanku.
Pembantu ibuku saat itu dijadikan orang tuaku dengan diberikan imbalan dan memenuhi seluruh kebutuhan hidupku.
Hal ini terungkap karena isteri dan anak ayahku satu-satunya meninggal dalam sebuah kecelakaan.
Demi kelangsungan nama keluarga ayahku maka mereka memintaku untuk kembali.
Namun saat itu aku tidak bisa mengungkapkan fakta ini dengan pertimbangan keamananku kepada orang lain.
Karenanya aku tetap tinggal di asrama kampus dengan pengawasan rahasia.
Aku dan Jijie adalah satu sekolah di SMA dulu, jadi kami dekat satu sama lain.
Suatu saat aku melihat seorang pemuda yang sebenarnya tampan namun dia sangat pendiam.
Saat di kelas dulu aku tahu dia suka mencuri pandang padaku. Namun aku tidak berani membalas pandangannya.
Hingga suatu hari aku mendengar dari Jijie bahwa pria itu bernama Gong Jun anak pemilik kedai makanan.
Beberapa kali memang aku mengobrol dengan Junjun. Dan aku memanggilnya sebutan Junshi dna nampaknya dia tidak keberatan dengan panggilan itu padanya
Dia sebenarnya pintar hanya saja kurang fasih dalam berbahasa Inggris pelafalannya juga agak terbawa aksen lokal. Namun bagiku hal itu tidak masalah.
Dengan latar belakang keluargaku saat ini, aku akan meminta Ayahku untuk membiayai Junjun mengambil gelar masternya di luar negeri bila dia mau menjadi kekasihku.
Akupun mulai mencari cara untuk bisa mendekatinya. Mungkin Jijie bisa membantuku. Dia khan sering ngobrol dengan Chang Yuan teman Junjun.
Akhirnya kami berempat yakni aku, Jijie, Junjun dan Chang Yuan sepakat untuk makan siang bersama disebuah kedai di pusat perbelanjaan.
Ternyata Junjun itu cukup pendiam. Dia lebih banyak mendengar dan sesekali menimpali namun aku tahu beberapa kali dia mencuri pandang kepadaku.
Sangat berbeda saat kami sedang mengobrol berdua.
Saat aku kembali memandangnya mata Junjun akan memandang ke arah lain menghindari tatapanku.
Dari situ aku menarik kesimpulan dia pasti juga menaruh perhatian padaku.
Namun Junjun mungkin merasa malu untuk mengungkapkannya.Namun harapanku hancur saat mendengar bahwa Jijie kini bersama Junjun.
Aku kecewa mendengarnya karena Jijie tahu bahwa aku menaruh hati pada Junjun.
Dengan demikian tadinya aku berharap bahwa Jijie dapat menjadi perantaraku untuk Junjun.
Namun ternyata Jijie malah menggunakan kesempatan itu untuk memperoleh simpati Junjun.
Bahkan Jijie terkadang sengaja memamerkan kemesraannya dengan Junjun di didekatku.
Hubunganku dengan Jijiepun mereggang karena hal itu. Hingga suatu saat aku memperoleh kesempatan untuk membalas dendam dan membuat mereka putus.
Aku membayar seseorang untuk berpura-pura tertarik pada Jijie dengan memberikan segala hal yang tidak bisa Junjun berikan padanya.
Karena aku tahu Jijie sangat menyukai kemewahan.
Bahkan Jijie rela ditiduri dengan orang suruhanku itu, setelah dia diberikan sebuah handphone keluaran terbaru saat itu.
Tentu saja Jijie tidak tahu bahwa aku sanggup untuk melakukan hal tersebut. Karena yang dia tahu aku hanyalah orang pendiam dari keluarga sederhana.
Sedangkan ayahku tidak pernah bertanya mengenai untuk apa uang yang aku minta dan black card milikku dibelanjakan untuk apa saja.
Walau kemudian aku mendengar mereka putus karena Jijie merasa bahwa Junjun tidak layak untuk dirinya.
Menurut Jijie Junjun terlalu pendiam dan kurang berinisiatif dalam hubungan mereka. Selain itu Junjun terlalu hemat bahkan cenderung pelit dan sebagainya.
Setelah mengetahui Junjun putus dengan Jijie aku segera menyuruh orang sewaanku itu untuk meninggalkannya.
Tentu saja Jijie sangat kebingungan karena dua bulan kemudian dia ternyata hamil karena orang sewaanku itu. Rasakan pembalasanku pelacur hina.
Kemudian aku berusaha untuk mendekati Junjun namun nampaknya dia sangat terpukul dengan perlakuan Jijie padanya. Hingga dia tidak tertarik untuk menjalin percintaan dan berusaha keras untuk menjadi kaya.
Terlebih ayahnyabyanh mulai sakit-sakit an karena ditipu oleh relasinya sendiri itu memerlukan banyak biaya.
Akupun kemudian memiliki kesulitan sendiri karena ayahku mendesakku untuk bertunangan dengan relasi bisnisnya untuk lebih nemperkuat usahanya.
Bagiku cinta adalah cinta namun kedudukan dan kekayaan adalah soal lain. Jadi aku menerimanya.
Namun yang mereka tidak tahu bahwa aku menggunakan ilmu hitam yang kupereroleh ibu angkatku membuat mereka tunduk padaku namun juga membuat mereka sendiri yang memutuskan setiap pertunanganku dengan mereka karena mereka merasa tak akan sanggup untuk membahagiakan dan akhirnya mereka berselingkuh di belakangku.
Sehingga walaupun kami membatalkan pertunangan namun ikatan kerja tetap berlanjut bahkan aku memperoleh kompensasi dari pembatalan tersebut.
Mungkin orang-orang melihatku sebagai korban namun sebenarnya merekalah korban sebenarnya.
Hal ini aku lakukan karena ada seseorang yang layak untukku dia adalah Junjun.
Karenanya ketika kudengar kemudian Junjun benar-benar memulai cinta baru maka aku kembali berusaha untuk menyingkirkan semua para penggoda itu.
Terlebih orang ini adalah seorang pria. Phuiih.. Setampan apapun dirimu kau tetaplah seorang pria!! Kau lebih tak berhak untuk memiliki Junshiku.
Maka aku mulai menyusun siasat untuk menyingkirkan pria busuk ini. Zhehan namanya.
Walau untuk menyingkirkannya memerlukan waktu juga uang yang tidak sedikit, namun aku yakin dia akan dapat kusingkirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Diary
FanfictionZhehan menuliskan segala kenangannya bersama Junjun. Pada saat dia marah atau senang ditumpahkan dalam buku diarynya. Hingga pada saat ada keinginanan untuk berpisah karena pertengkaran dia dapat membaca kenangan manis saat bersama Junjun. Apa sih...