BAB 28: TOLONG AKU

81 13 1
                                    

Dengan kesal Zhehan menunjukan pesan yang Ann tadi.

"INI PERLU PENJELASAN?!!" ujar Zhehan sambil menunjukkan pesan dari Ann.

"Bi, keluarkan lagi koperku" teriak Zhehan pada bibi.

Namun Bibi malah masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu kemudian menonton drama kesayangannya dengan volume suara yang sengaja dibesarkan.

"Aaah drama cinta kalian terlalu lebay bagiku" batin Bibi sambil tersenyum.

"Baby, Aku dengar kau putus dengannya?" Pesan dari Yifan

Wajah Gong Jun mendadak menjadi gelap.

"Ooooh bahkan urusan kita kau laporkan padanya?" ujar Gong Jun

Zhehan segera melihat pesan itu kemudian malah tertawa.

"Ooh salah bukan ini. Tapi ini!!" jawab Zhehan dengan nada tak bersalah.

Gong Jun membaca

"Ah, itu cuma salah satu fans toxic saja" jawab Gong Jun.

"Toxic kepalamu!! Lihat ini juga" ujar Zhehan menunjukkan foto Junjun bersama Ann.

Zhehan terus berusaha melepaskan pelukannya. Namun Gong Jun semakin mempererat pelukannya.

"Ah itu editan, sedangkan kau ternyata bermain mata dengan orang itu" jawab Gong Jun mengalihkan topik pembicaraan.

"Kau harus dihukum karena ini" ujar Gong Jun mengecup bibir Zhehan, tapi Zhehan memalingkan wajahnya dan ciumannya itu hanya mengenai pipinya.

"Kau gila ada bibi di sini" ujar Zhehan

"Biarin, biar ada saksi bahwa kau sedang berusaha berselingkuh dariku" ujar Gong Jun semakin tidak tahu diri.

Tangan Zhehan  juga terus bergerak hendak melepaskan diri dari pelukan Gong Jun.

Gong Jun tahu Zhehan tidak benar-benar menolaknya. Mengukur kekuatan Zhehan dan ahli dalam ilmu beladiri tentu sangat mudah bagi Zhehan untuk menahlukkannya.

Hal ini yang membuat Gong Jun semakin gemas pada Zhehan.

Gong Junpun hanya mengikuti permainan tarik ulur Zhehan ini.

"Bila kau sedang mencari pengganti kenapa aku juga tidak boleh memilih salah satu dari barisan orang yang menyukaiku" protes Zhehan

"Tidak boleh!! Kau sudah berjanji untuk selalu bersamaku" jawab Gong Jun sambil berusaha mencium bibir Zhehan, namun lagi-lagi gagal.

"Itu berlaku bila kau tidak memiliki yang lain!" ujar Zhehan

"Selain dirimu mana ada aku memiliki orang lain" jawab Gong Jun

"Tidak perduli, aku akan pergi" ancam Zhehan.

"Boleh.. Tapi tinggalkan juniormu di sini" jawab Gong Jun sambil menaikkan tubuh Zhehan ke atas meja makan.

"Meja makan itu tempat sakral di buat untuk makan" terdengar suara bibi dari dalam kamar.

Mendengar itu wajah  keduanya bersemu merah.

"Tuh khan.. Lepaskan aku" ujar Zhehan hendak melompat dari meja makan.

Namun dengan sigap Gong Jun menangkap tubuh Zhehan itu ke dalam gendongannya.

Lalu Gong Jun segera mendaratkan bibirnya ke atas bibir Zhehan dan segera melumatnya tanpa memberikan kesempatan Zhehan untuk menolak.

Maka dengan bibir saling melumat, Gong Jun mengarahkan kakinya masuk ke dalam kamar tidur dan mengunci pintu kamar dan menaruh kuncinya ke dalam saku celananya.

Di dalam kamar bibi tiba-tiba terjadi keanehan. Patung dewa Xuantian Shangdi nampak bergetar.

Bibi segera membakar tiga buah hio yang melambangkan doa mohon perlindungan  kepada  Dewa yang dipuja.

Dan mohon petunjuk keselamatan, perlindungan bagi penghuni rumah ini.

Tak lama terdengar angin berderu kencang di luar seolah berusaha untuk menghancurkan jendela dalam rumah.

Tampak bibi merapalkan doa dan kembali membakar hio tanpa batang lurus yang dibakar kedua ujungnya yang dipasang pada Xuan Lu bertujuan memohon pertolongan sang dewa dengan segera.

Tubuh Bibi sedikit bergetar, peluh di dahinya bercucuran saat merapalkan doa yang diberikan oleh kepala kuil itu.

Ternyata kondisi ini juga dirasakan oleh keluarga Gong dan mama Shan.

Mereka serempak melakukan hal yang sama seperti bibi. Nenek menghubungi kepala kuil yang beberapa waktu lalu dihubungi dan menceritakan masalah cucunya itu.

Ternyata kepala kuil juga sudah merasakan hal ini. Karenanya dia bersama para muridnya saat ini tengah berdoa bersama untuk menolak kekuatan jahat yang sedang ditujukan pada Zhehan dan Gong Jun.

Mereka semua terus merapalkan doa permohonan kepada dewa.

Di dalam kamar tampak wajah Gong Jun memucat dan berkali kali terasa ingin muntah.

Zhehan dengan cepat menggiring Gong Jun masuk ke dalam kamar mandi.

"Han.. Peluk aku tubuhku terasa dingin" ujar Gong Jun sambil memeluk Zhehan.

Tubuh Gong Jun terasa dingin namun peluh sebesar bulir jantung terus menetes di dahinya. 

Segera Zhehan menghubungi Xiao Yu.

"Kenapa lagi bos mau minta belikan makanan lagi?" tanya Xiao Yu.

"Yu.. Ini Junjun kenapa? Tolong kami Jun tubuhkupun mulai terasa dingin namun juga terasa panas" ujar Zhehan. Bibirnya menggeretak.

"Sebentar.. Bertahan sebentar. Aku akan kesana"

"Tolong aku Yu..." ujar Zhehan menggigil

"Ya....ya...jangan matikan telephonenya. Kalian jangan sampai tidur... "

"Berdoa Zhe.. Ya rapalkan doa yang kau bisa dan kau yakini" suara Yu mulai ikutan panik.

"Zhe... HANHAN.. JUNJUN JANGAN TIDUR B***NGAN. BANGUN!!!!" teriak Yuyu

Dear DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang