BAB 36: DIA YANG SURUH

44 8 1
                                    

"Jadi bagaimana kalian bisa kesini bersama?" tanya Zhehan. Sambil menunjuk daging tipis pada Gong Jun.

Gong Jun segera menyuapkan kepada Zhehan. Dan dia hanya menjilati sendok bekas Zhehan tadi.

Mereka tidak merasa risih dengan tatapan yang hadir di ruangan itu. Karena yang hadir juga terlalu sibuk dengan makanannya,  untuk memperhatikan keduanya.

"Dengan apa kalian kemari tadi" tanya Zhehan.

"Tentu saja dengan pesawat charteran" jawab Yuyu ringan

Mendengar itu makanan Zhehan yang tadi sedang dikunyahnya menyembur keluar dan mengenai wajah Gong Jun.

"Ya ampun... Aku hanya naik pesawat komersial,  kalian malah naik pesawat charter?!!" teriak Zhehan

Sambil mengelap wajah Gong Jun dengan sapu tangannya.

Mulutnya kembali membuka saat disuapi lagi oleh Gong Jun.

"Habis bagaimana lagi, Bos Jun yang suruh, masa kami tolak" ujar Jeanny.

Kembali Zhehan menyemburkan makanannya dan tepat mengenai Gong Jun lagi.

Namun lagi-lagi Gong Jun hanya tersenyum dan melap mulut Zhehan dan Zhehan melap wajah Gong Jun.

"Jadi ini semua rencanamu?"

"Menyebalkan!!" ujar Zhehan sambil mencubit paha Gong Jun dengan kuat.

"Aaaaaah iiiish sakitlah"  Gong Jun meringis lebay sambil mengusap-usap pahanya.

"Sakit ya... Maaf..maaf.. Habis kau menyebalkan dan memboroskan uang untuk mereka" ujar Zhehan.

"Siapa bilang aku memboroskan uang untuk mereka. Kalau mereka tidak lekas datang siapa yang akan mengurus pernikahan kita"

"Tapi khan memboroskan uang namanya" ujar Zhehan seolah tak rela padahal dalam hatinya dia sangat senang dengan kejutan ini.

"Untuk apa aku bekerja keras menghasilkan uang kalau tidak untuk keluargaku sendiri terlebih untuk dirimu"

"Baby, sudah jangan usap lagi aku tidak apa-apa" ujar Gong Jun dengan wajah memerah.

Melihat wajah Gong Jun kemudian melihat ke arah selangkangannya membuat Zhehan berteriak.

"Dasar orang mesum tidak tahu tempat!!" ujar Zhehan dengan wajah yang ikut memerah.

"BOS KAMI SEDANG MAKAN JANGAN BUAT KAMI IKUT MUNTAH INI" ujar anak buah mereka bersamaan.

"Dan kau Leo ternyata kalian terlibat sejak awal. Aku pikir kau benar-benar mafia lokal dengan menyebut namamu tadi" ujar Zhehan pada Leo.

"Aku tidak bohong soal namaku, aku sudah bilang ibuku khan orang China bermarga Chang dengan nama barat Margaret " jawab Leo tertawa. 

"Bos Jun, ada yang ingin aku tanyakan padamu. Boleh ya" ujar Jeanny.

"Selama bukan masalah aktivitas dalam kamar tanyakan saja" jawab Gong Jun singkat.

"Sejak kapan kau mulai menyukai bos Han, dan mengapa akhirnya kau memilih Bos Han menjadi pendamping hidupmu" tanya Jeanny.

Aah pertanyaan menarik, walau sudah tahu jawabannya namun tetap saja mereka penasaran dengan jawaban langsung dari Gong Jun.

"Anak ini, kalau bukan karena aku sedang senang sudah aku suruh pulang deh kamu" ancam Gong Jun berpura-pura keberatan.

"Sejak aku di lahirkan aku sudah suka dengan Zhang Laoshi" ujar Gong Jun.

"Preet" ujar mereka bersamaan.

Zhehan tersenyum mendengar itu. walau terasa kuno namun masih menyenangkan untuk didengarkan.

"Tapi bos bukannya kau dulu sangat berhemat dalam pengeluaran, mengapa saat menyuruh kami mempersiapkan semua ini kau bahkan tidak menyuruh kami untuk mencari yang lebih murah ataupun menawar harga yang diberikan" tanya Jeanny lagi.

Ya semua orang tahu bagaimana hematnya Gong Jun dalam pengeluaran. Bahkan terkenal berbelanja di toko online dengan harga-harga khusus sehingga menjadi lebih murah lagi.

"Kenapa harus menawar? Cinta kami itu mutlak dan tidak bisa ditawar. terlebih memperoleh balasan cinta dari Zhang Laoshi itu tak ternilai harganya"

"Untuk memperoleh, merawat dan mempertahankan cinta Zhang Laoshi itu tak bisa dengan hal yang biasa" ujar Gong Jun

"Oooh jadi kau pikir aku ini matrealistis?" semprot Zhehan.

"Bukan begitu, kau bukan materialistis namun kau penyuka keindahan dan kesempurnaan dan itu menambah rasa sayangku padamu" ujar Gong Jun.

"Kalau begitu alihkan asetmu atas namaku" goda Zhehan.

"Bukankah semua asetku telah kau miliki dan kau nikmati seutuhnya" jawab Gong Jun dengan senyum penuh arti.

"Bener-bener otak mesum orang ini" ujar Zhehan dengan wajah memerah mendengar jawaban Gong Jun itu.

"Ternyata memang benar seperti yang para penggemar kalian bahwa kalian berdua itu menggemaskan" ujar Leo.

"Coba saja sampai saat kalian melihat mereka sedang bertengkar. Kata menggemaskan akan berubah menjadi...." ujar Xiao Yu.

"Jadi apa? Coba bilang. Jomblo karatan" ujar Zhehan sambil melotot pada Xiao Yu.

Xiao Yu hanya mengangkat bahu saja.

"Baiklah, setelah ini kita semua beristirahat di tempat yang telah kami sediakan untuk kalian"

"Besok pagi setelah sarapan baru kita mulai rencana untuk acara inti kalian berdua" ujar Leo.

Semua mengangguk dan kembali sibuk dengan makanan mereka.

Dear DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang